Bulan Mei ini, Disney Studios mempersembahkan film live-action reimagining dari animasi klasik Disney’s “The Little Mermaid”, yang disutradarai oleh Rob Marshall dan dibintangi oleh penyanyi dan aktris Halle Bailey sebagai Ariel; Jonah Hauer-King sebagai Pangeran Eric; Pemenang Tony Award® Daveed Diggs sebagai pengisi suara Sebastian; Awkwafina sebagai pengisi suara Scuttle; Jacob Tremblay sebagai pengisi suara Flounder; Noma Dumezweni sebagai Ratu Selina; Art Malik sebagai Sir Grimsby; dengan pemenang Oscar® Javier Bardem sebagai Raja Triton; dan peraih dua kali nominasi Academy Award® Melissa McCarthy sebagai Ursula.
Film Disney’s “The Little Mermaid”, berlatar pada tahun 1830-an di sebuah pulau di Karibia, menceritakan tentang seorang putri duyung cantik dan bersemangat yang haus akan petualangan. Ariel adalah putri bungsu Raja Triton yang penuh dengan keberanian dan memiliki rasa ingin tahu lebih akan dunia di atas laut. Ariel kemudian mengunjungi permukaan laut dan jatuh cinta pada Pangeran Eric yang memesona. Putri duyung sebenarnya dilarang berinteraksi dengan manusia. Namun, Ariel harus mengikuti keinginan hatinya. Ariel kemudian membuat perjanjian dengan penyihir laut yang jahat bernama Ursula untuk mendapatkan kesempatan hidup di daratan. Sebuah perjanjian yang menempatkan hidupnya dan kerajaan ayahnya dalam bahaya.
Di tangan sutradara visioner Rob Marshall, “The Little Mermaid,” adalah kisah spesial dengan latar belakang epik, termasuk dunia bawah laut yang sangat fotorealistik. Sutradara Rob Marshall mengatakan, “Sejak pertama kali kami memulai produksi film ini, saya selalu menekankan betapa pentingnya daratan yang realistis dan lautan yang penuh dengan fantasi. Karena hal ini yang akan menampilkan kontras antara dua dunia dengan baik. Dunia atas atau daratan, yang terlihat nyata dan familiar, sedangkan dunia laut penuh dengan magis dimana ada putri duyung, kepiting yang bernyanyi, dan burung berbicara. Oleh karena itu, kami membangun dunia bawah laut dengan teknologi digital dan di atas air, selayaknya film periode klasik. Dan karena ini juga film musikal, dalam banyak hal kami merasa seperti menyiapkan tiga film berbeda sekaligus.” Karena hal itulah, bintang film Disney’s “The Little Mermaid” berlatih adegan selayaknya produksi film musikal. Hal ini dilakukan agar setiap adegan, nyanyian, dan tarian terasa natural dan sempurna. Selain itu sutradara Rob Marshall menggunakan waktu latihan adegan ini untuk melakukan penempatan posisi kamera yang tepat pada saat produksi dimulai. Walaupun banyak adegan yang diambil menggunakan teknologi digital, untuk menampilkan emosi yang tepat dalam beberapa adegan, seperti saat Ariel menyelamatkan Prince Eric, para pembuat film ingin menggunakan lokasi asli di Eropa. Pulau Sardinia adalah jawaban mereka. Sardinia terkenal dengan alamnya seperti gunung-gunung, tebing yang indah, dan lautnya yang luar biasa.
Selain itu, Disney’s “The Little Mermaid” menghadirkan kembali lagu-lagu ikonik dari film animasi seperti “Part of Your World,” “Under the Sea,” “Poor Unfortunate Souls,” dan “Kiss the Girl,” yang telah menemani para penggemar selama puluhan tahun dan juga telah menerima berbagai penghargaan seperti Oscars® dalam kategori original score dan best original song (“Under the Sea”). Komposer Alan Menken, yang juga turut andil dalam animasi original “The Little Mermaid”, kembali berkolaborasi dalam film live-action ini untuk menghadirkan tiga original soundtrack baru bersama dengan Lin-Manuel Miranda. Lagu-lagu tersebut adalah; “Wild Unchartered Waters,” dibawakan oleh Eric; “For the First Time,” dibawakan oleh Ariel; “The Scuttlebutt,” dibawakan Scuttle and Sebastian, dan penambahan lagu “Part of Your World” untuk Ariel.
Lin-Manuel Miranda berkata, “Ketika ada pembicaraan untuk memperkenalkan lagu-lagu baru untuk film ini, saya memiliki sedikit keraguan. Hal ini karena menurut saya, seluruh lagu harus terkesan natural dan memang dibutuhkan untuk momen-momen itu. Tetapi saya merasa sangat bangga karena sutradara Rob Marshall, produser John DeLuca, dan penulis skenario David Magee memiliki insting hebat tentang momen yang dapat menggunakan musik baru dan lagu baru.”
Untuk merayakan hadirnya Disney’s “The Little Mermaid”, Disney Indonesia berkolaborasi dengan talenta-talenta lokal seperti penata gaya Wanda Haraa dan Underwater Photographer Martha Suherman untuk membawakan karakter dan cerita film ini lebih dekat lagi dengan para penggemar di Indonesia. Hasil pemotretan ini dapat dinikmati di Disney’s “The Little Mermaid” Inspired Photo Exhibition di Plaza Senayan Atrium mulai dari tanggal 20 Mei 2023. Selain itu, para penggemar juga bisa menikmati Under The Sea Experience Inspired by Disney’s “The Little Mermaid”, sebuah interactive exhibition yang berkolaborasi dengan IMAGISPACE, ruang seni inovatif di Indonesia. Interactive Exhibition ini berlokasi di Lantai 4 Plaza Senayan.
“The Little Mermaid” disutradarai oleh peraih nominasi Oscar® Rob Marshall (“Chicago,” “Mary Poppins Returns”), dan cerita ditulis oleh peraih dua nominasi Oscar David Magee (“Life of Pi,” “Finding Neverland”). Musik dibuat oleh pemenang Academy Award® Alan Menken (“Beauty and the Beast,” “Aladdin”), lirik oleh Howard Ashman dan lirik baru oleh pemenang tiga Tony Award® Lin-Manuel Miranda. Film ini diproduksi oleh pemenang dua Emmy® Marc Platt (“Jesus Christ Superstar Live in Concert,” “Grease Live!”), Miranda, pemenang dua Emmy John DeLuca (“Tony Bennett: An American Classic”), dan Rob Marshall, dengan Jeffrey Silver (“The Lion King”) sebagai produser eksekutif.