Ada serial baru yang merupakan karya Ernest Prakasa , berjudul Kalau Jodoh Takkan Kemana, terinspirasi dari kisah sukses merger IOH (Indosat Ooredoo Huchison) . Serial ini mengambil genre komedi romantis sebagai gaya penceritaannya.
Selain sebagai tontonan hiburan, karya ini juga menjadi bagian dari kampanye #IOHSatuJaringan dengan misi menghadirkan pengalaman digital kelas dunia yang menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.
Serial yang kursi sutradaranya dipercayakan kepada Salman Fariz dan Ardit Erwandha sebagai comedy consultant ini, menceritakan sebuah konflik cinta yang dikelilingi dengan adegan komedi yang membuat penontonnya terhanyut dalam romansa sekaligus tertawa terbahak-bahak.
Kalau Jodoh Takkan Kemana ini juga melibatkan Chicco Kurniawan yang merupakan peraih Piala Citra 2021 sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik, beradu akting dengan Nadine Alexandra sebagai pemeran utama. Pemeran lainnya juga tidak kalah mentereng, seperti Komika Ge Pamungkas dan Yono Bakrie, juga ada Maya Hasan, Ucita Pohan, Leyla Aderina, serta Lukas Octavianus. Beberapa peran juga diberikan kepada karyawan IOH yang telah melalui audisi khusus.
Berikut ini adalah interview singkat Cinemags dengan Ernest Prakasa
Q : Bisa dishare terkait naskahnya cara membuatnya bagaimana?
A : Bermula dari pesan yang hendak disampaikan oleh Indosat terlebih dahulu mengenai bersatunya Indosat dengan Three, namun penyampaiannya dengan cara yang mudah diterima oleh masyarakat. Jadi penerjemahannya jadi sebuah romcom.
Nah naskahnya itu kita buat konsep dasarnya terlebih dahulu, bagaimana personifikasi Satha dan Tri nya itu, kita buat terlebih dahulu, kira-kira konsep ini diterima atau tidak oleh teman-teman di Indosat , saat diterima, lalu masuk ke pengembangan skenario menjadi 8 episode masing-masing kurang lebih 10 hingga 13 menit
Q : Bisa dishare joke-joke yang dihadirkan itu, inspirasinya dari mana?
A : Kalau komedi itu biasanya mulainya dari karakter design terlebih dahulu, jadi kita sudah nitikin untuk komedi ini sumbernya dari mana, ladangnya dari mana. Kalau sudah ketemu titiknya baru kita eksekusi dan sematkan komedi ke karakter-karakter tertentu. Jadi udah kebayang, oh nanti akan membawa banyak komedinya lebih di Mail dan Laras, Untuk Satha dan Trio ini lebih ke unsur romansa jadi drama.
Idenya bisa dari kehidupan sehari-hari, observasi , riset, macam-macam.
Q : Harapan untuk penonton
A : Ya , semoga penonton bisa suka walaupun ini adalah sebuah series yang ditayangkan di kanal brand, artinya sebuah kampanye dari brand, tapi kita coba membuat se fun dan se light mungkin . Teman-teman indosat juga memberikan kebebasan kreatif sehingga tidak akan terasa seperti menonton video dari brand atau ada pesan-pesan iklan. Menurutku nggak banget … sama sekali nggak … ini sebuah sajian yang utuh dan menghibur, tanpa terasa seperti iklan sama sekali.
Q : Bisa dishare bedanya nulis buat series pendek banget dengan film panjang?
A : Bedanya kalau series tu kita harus mikirin setiap opening harus ada sesuatu yang menarik , kalau panjang nggak.
Bagi yang ingin menonton dapat dinikmati secara gratis di kanal YouTube Indosat Ooredoo Hutchison mulai 25 Oktober 2022 dan episode baru akan tayang setiap hari Selasa di kanal yang sama.
Refleksi Hari Film Nasional dari Para Sineas Indonesia