Marley adalah judul film yang direncanakan akan tayang pada tanggal 17 Maret 2022 di bioskop. Film ini menceritakan mengenai kisah seekor anjing pitbull yang melarikan diri dari tempat pejagalan. Ini adalah kisah hidupnya dan bagaimana ia menyentuh orang-orang yang hadir di sekelilingnya.
Mengikuti perjalanan seekor anjing, pengambilan sudut kamera pun juga menyesuaikan dari sudut pandang anjing. Ini adalah sesuatu yang baru dan menarik, membuat penonton yang memiliki pertanyaan apakah anjing melihat warna atau tidak, bisa melanjutkan pembahasannya setelah film selesai. Namun bukan itu saja yang menarik untuk dibahas , setelah selesai menonton film Marley.
Ada beberapa isyu yang secara terbuka dipaparkan oleh sutradara M. Ainun Ridho dan produser Denny Siregar, isyu ini meliputi masalah hewan yang secara perundangan diperbolehkan dikonsumsi oleh manusia. Anjing termasuk yang dilarang dan pada pembuka film ini, penonton sudah dihadapkan akan kondisi pejagalan anjing yang mau tak mau akan langsung menyentuh hati para penonton yang menyukai anjing.
Isyu ini memang selama beberapa tahun silam, ramai dibicarakan di kalangan penyayang anjing dan kucing dan masih merupakan topik hangat pula hingga masa kini, terlebih makin banyaknya rumah makan yang menghidangkan menu anjing dan kucing secara terang-terangan dari kaki lima , warung hingga di dalam mall.
View this post on Instagram
Namun jika penonton mengira akan diberikan melulu tontonan mengenai isyu ini, maka bersiap-siaplah untuk menemui isyu berikutnya yaitu mengenai metoda pembelajaran di sekolah.
Isyu-isyu ini akan dibuka perlahan, mengikuti jejak langkah Marley dalam mengahadapi hari demi hari.
Ada apakah dengan metoda pembelajaran di sekolah? Ini dihadirkan pada sosok pak Guru Doni yang diperankan oleh Tengku Teki . Pak Guru Doni membuat sistem pembelajaran baru yang menyenangkan bagi anak-anak , untuk belajar dan memahami bahwa setiap anak berbeda-beda kemampuan dan ketrampilannya. Ini seolah mengingatkan akan sebuah buku anak-anak yang berjudul Totto-Chan: The Little Girl at the Window , karya Tetsuko Kuroyanagi.
Tentunya metoda pembelajaran model pak Guru Doni merupakan sesuatu yang dilarang oleh kepala sekolah dan ini menimbulkan konfilk berkepanjangan. Selain itu ada pula romansa yang mulai terbangun antara Bu Guru Vina (Tyas Mirasih) dengan pak Guru Doni, memberikan pula unsur drama yang manis namun tidak cengeng.
Kemudian penonton dibawa pula untuk memahami kebutuhan anjing, ini akan timbul pada dialog-dialog sepanjang film yang terkadang membuat penonton tertawa geli, terlebih lagi Becky, selaku pemeran Marley walaupun merupakan jenis pitbull , ramah kepada anak-anak dan senang berakting di depan kamera.
Isyu berikutnya yang diusung adalah mengenai nasib hewan terlantar yang banyak ditemui di jalanan. Ini bisa terlantar karena dibuang, ditinggal dan yang lahir di alam liar. Ini secara halus disampaikan dan menariknya hasil penjualan tiket film Marley akan didonasikan untuk para shelter yang mengurus nasih hewan terlantar tersebut.
Jadi bagi penggemar anjing, jangan lewatkan untuk menonton segera Marley di bioskop – bioskop yang menayangkannya, mulai 17 Maret 2022