Film berkualitas tak lekang oleh masa. Bagi khalayak perfilman (pengamat, insan, maupun penikmat) jika berbicara mengenai film klasik, umumnya berarti kita berbicara mengenai film-film berkualitas luar biasa yang dirilis berpuluh-puluh tahun yang lalu. Pendeknya, saat berpikir tentang film klasik, pasti identik dengan materi (film) lama. Baik itu film hitam putih vintage dari tahun 30-an dan 40-an hingga drama berwarna dari tahun 70-an dan 80-an, “klasik” umumnya dimaksudkan untuk merujuk pada film-film lama yang sudah diakui kehebatannya. Namun, seperti halnya sesuatu yang baru yang tentunya nanti seiring waktu di masa depan akan menjadi bagian dari sejarah (masa lalu-red) berikut kami sajikan film-film era 2010an yang sudah dianggap klasik secara acak.
Mad Max: Fury Road (2015)
Mad Max: Fury Road adalah salah satu film aksi paling aneh tahun 2010-an, tetapi juga salah satu yang terbaik. Ketika tersiar kabar bahwa George Miller sedang membuat sekuel dari “Beyond Thunderdome” yang kurang klasik tiga puluh tahun kemudian, banyak tadinya yang mencemooh. Tapi cemoohan itu sirna saat film ini hadir. Film ini sukses mendulang keberhasilan besar dengan banyak pujian ditujukan pada aspek teknis produksinya. Pada saat sinema aksi lebih mengedepankan CGI, Miller sukses membuat audiens ternganga dengan aksi berformula jadulnya yang difilmkan dan diedit secara fantastis, yang dalam prosesnya membuahkan enam buah anugerah Oscar.
Boyhood (2014)
Meskipun terlihat sederhana, Boyhood sejatinya adalah film yang sangat ambisius, karena difilmkan secara sporadis mulai dari tahun 2002-2013, saat para tokoh utamanya, terutama aktor Ellar Coltrane masih aktor cilik hingga menjadi remaja. Tak pelak hal ini menyebabkan konsep dasar dari film ini luar biasa dan semestinya tercatat di sejarah perfilman Hollywood khususnya sebagai karya ambisius yang berani dan kompleks. Keapikkan tahap produksinya bukan satu-satunya perihal yang menonjol dari film era 2010an yang sudah dianggap klasik ini namun juga dikarenakan kisah kehidupan karakter utama Mason Evans ini penuh dengan karakter yang mudah diingat dan manusiawi serta sarat adegan menyentuh yang rasanya bisa menggerakkan penonton yang paling sinis sekalipun.
Parasite (2019)
Parasite akan selamanya mendapat tempat di buku sejarah, menjadi film non-Inggris pertama yang memenangkan Academy Award untuk Film Terbaik. Itu saja menandakan Parasite untuk status klasik. Skrip film ini dengan mudah menjadi salah satu yang terbaik selama bertahun-tahun.Tidak hanya menghasilkan karakter yang kuat dan cerita yang menarik, tetapi juga dilapisi dengan makna, simbolisme, dan tema topikal. Parasite adalah film hebat tentang perjuangan kelas – bahkan mungkin yang terbesar – dan dengan mudah akan turun sebagai salah satu film terbaik dari generasinya.
Frozen (2013)
Di antara film animasi modern yang hadir dalam dua dekade terakhir, rasanya tidak ada yang lebih fenomenal dari Frozen. Tidak hanya dikarenakan tembang Let it Gonya yang mungkin bisa dikatakan adalah anthem bagi para gadis cilik di dunia, film yang mengisahkan petualangan seorang wanita muda yang pergi untuk menemukan jejak saudari perempuannya yang merupakan seorang penyihir es ini adalah sebuah fenomena budaya yang mirip dengan film Disney klasik sebelumya. Kepopuleran Frozen yang dengan brilian mengisi kevakuman film animasi yang ditujukan pada kaum perempuan membuat film ini tidak hanya menghasilkan lebih dari $1 milliar di box office, namun membuat wajah dua karakter utamanya: Anna dan Elsa terpampang di nyaris semua produk apapun.
Inception
Christopher Nolan telah memberi kita sejumlah film klasik masa depan selama bertahun-tahun, seperti film luar angkasa 2014 “Interstellar”, tetapi rasanya di antara semua karyanya sejauh ini, Inception yang akan menjadi karyanya yang paling tidak terlupakan. Mengikuti sekelompok penyerbu mimpi saat mereka menanam ide di kepala seorang pria, Inception beramunisikan banyak bintang multi generasi sebagai para pemerannya, pengeditan cepat, aksi unik yang menegangkan, emosi yang menarik hati, dan tindakan yang cukup mulia untuk membuat semua mata terpaku pada layar. Pastinya akan menjadi klasik masa depan, Inception selamanya akan dilihat sebagai pengalaman tak terlupakan dalam kekuatan imajinatif film. Ini secara luas digembar-gemborkan sebagai salah satu karya terbesar dan paling imajinatif Christopher Nolan, dan banyak dari visualnya telah menjadi andalan ikon budaya populer. Akhir yang ambigu masih diperdebatkan hingga hari ini (lengkap dengan banyak teori penggemar), dan bahkan istilah “inception” (atau x-“ception”) telah menjadi istilah umum. Ini adalah film yang selamanya akan menentukan karier Nolan.