Melanjutkan bagian pertama artikel ini, di tengah supremasi film-film adiwira asal Hollywood (terutama dari lini Marvel dan DC) yang sedang menjadi primadona para penikmat film, judul-judul di bawah ini membuktikan bahwa tidak semua film adiwira bagus selalu merupakan hasil produksi Hollywood. Film-film adiwira dari pelbagai belahan dunia ini punya kisah yang brilian dan tak jarang menawarkan sajian yang berbeda untuk genre film aksi para pahlawan super. Berikut ini film-film adiwira non Hollywood yang kami anggap terbaik hingga saat ini.
Zebraman
Selain Amerika, Jepang adalah negara yang memiliki daftar film bertema adiwira yang paling banyak. Tapi, sebagian besar didominasi dari waralaba yang sudah solid, yang membuat golongan awam kesulitan untuk langsung menikmatinya. Namun, berbeda dengan Zebraman. Digawangi salah satu maestro Jepang Takashi Miike, film ini berkisah tentang seorang guru yang di tengah krisis paruh baya kemudian terpengaruh untuk mengadopsi sosok serial adiwira lawas Zebraman demi mendapatkan makna pada hidupnya dengan cara memerangi aksi kejahatan lokal. Paduan komedi dan aksi film adiwira non Hollywood yang ibarat perpaduan antara serial Breaking Bad dan Kick Ass membuat garapan Miike ini film cult classic yang sempat menelurkan satu sekuel serta lima volume kisah manganya.
Bhavesh Joshi: Superhero
Sikandar dan temannya Bhavesh Joshi adalah pemuda dari Mumbai yang berencana mengubah dunia dengan cara mereka sendiri, lewat aksi kepahlawanan mereka sambil direkam video. Namun, kesibukan kerja terpaksa membuat Sikandar berhenti Sementara Bhavesh yang beraksi sendirian dalam salah satu aksinya berhasil mengungkap kasus korupsi tingkat tinggi yang membuatnya terbunuh. Berniat membalas dendam atas kematian sahabatnya, Sikandar berlatih beladiri dan meneruskan perjuangan sang sahabat sebagai Joshi. Terinspirasi dari kisah aksi vigilante membalas dendam seperti Batman, Bhavesh Joshi: Superhero adalah film Hindi yang tidak hanya menghibur tapi juga relevan penceritaannya dekat dengan kondisi sosial masyarakat di dunia nyata.
They Call Me Jeeg
Dari judul hingga cerita asalnya, They Call Me Jeeg bisa dikatakan sebagai tribut untuk serial anime dan manga mecha Jepang Steel Jeeg. Film ini secara langsung merujuknya, lewat adegan di mana beberapa karakter di sini diperlihatkan tengah menyaksikan anime tersebut. Film asal Italia yang kemudian terpilih sebagai duta negara untuk ajang Oscar ini mengisahkan tentang seorang penjahat kelas teri bernama Enzo yang menjadi punya kekuatan super setelah insiden yang menyebabkan ia terkena limbah radioaktif saat tercebur ke Sungai Tiber. Dengan kekuatan barunya, Enzo kemudian melakukan aksi balas dendam pada seorang gangster psikopat.
Supervized
Film Irlandia-Inggris yang kurang dikenal ini membahas topik lain yang jarang muncul dalam film adiwira lainnya. Itu membuatnya ideal untuk semua penggemar genre ini yang ingin melihat sesuatu yang baru. Film ini menggali pertanyaan tentang apa yang terjadi pada pahlawan super yang menua, dan dengan demikian tidak lagi mampu memerangi kejahatan seperti dulu. Seperti yang dibuktikan oleh Supervized, mencapai usia yang lebih besar tidak berarti bahwa seorang adiwira harus menyerah selamanya. Film ini mendekati topik yang dipilihnya dengan humor, menawarkan parade watak pemeran yang kuat, dan memiliki kekuatan untuk membuat penonton berpikir tentang bagaimana dunia memandang orang-orang berusia lanjut.
iBoy
Film adiwira Inggris ini punya tone yang mungkin agak lebih kelam dari banyak film lain yang ada di daftar ini. Tokoh utamanya adalah seorang pemuda yang punya kemampuan super setelah mengalami luka tembak yang menyebabkan serpihan ponselnya masuk ke dalam kepalanya. Sekarang bisa melihat melihat visualisasi sinyal digital, sang pemuda menggunakan kekuatan itu untuk melakukan perhitungan pada orang-orang yang menyakitinya. Menyinggung perihal problematika serius dalam kehidupan remaja salah satunya menangani trauma, iBoy bukan tipe cerita yang optimis, namun layak mendapat perhatian lebih bagi penggemar genre ini.
Berlanjut ke bagian III