Film Gunpowder Milkshake yang merupakan salah satu judul unggulan Netflix Juli akhirnya hadir. Film ini berfokus pada kisah sepak terjang assassin wanita yang berstatus ibu dan anak. Daya tarik utama Gunpowder Milkshake yang disutradarai Navot Papushado ini terletak pada jajaran pemainnya yang mentereng: Karen Gillan, Lena Headey, Carla Gugino, dan Michele Yeoh yang namanya sudah tidak asing lagi di genre film aksi.
Dikisahkan, Scarlett (Lena Headey) adalah assassin paling andal The Firm, sebuah organisasi rahasia yang terdiri dari para tetua yang diam-diam mengendalikan situasi dunia dari balik layar. Hingga sebuah masalah, memaksanya berhadapan dengan organisasi tersebut, dan harus melarikan diri, meninggalkan putrinya, Sam dalam perawatan Nathan kepala HRD organisasi itu, yang kemudian membesarkannya menjadi andalan baru The Firm.
15 tahun kemudian, Sam mengalami nasib yang sama dengan sang ibu. Sam melakukan kesalahan saat menjalankan misi yang diberikannya, salah satu korban yang dibunuhnya yakni putra seorang tokoh kriminal besar, yang kemudian ingin membalas dendam.
Sam kemudian mendapat kesempatan kedua untuk memperbaiki itu semua, yakni dengan cara mengambil kembali uang milik organisasi yang dicuri oleh salah satu anggota The Firm. Tapi, begitu ia mendapati bahwa motivasi si pencuri adalah untuk membayar uang tebusan Emily (Chloe Coleman-My Spy) putrinya yang diculik, Sam memutuskan mempertaruhkan nyawanya untuk memilih menyelamatkan nyawa gadis muda tersebut, yang membuatnya kini menjadi buruan pasukan kiriman The Firm yang melakukan pengejaran terhadapnya.
Gunpowder Milkshake bukanlah tipikal film assassin wanita pada umumnya. Bagi yang gemar menyaksikan film-film aksi, mungkin akan mudah mendapati bahwa dalam membesutnya Papushado menguntai banyak elemen film aksi sukses sebagai sumber inspirasinya. Filmnya bisa dideskripsikan sebagai hasil paduan John Wick, Sin City, Kill Bill, Kingsman, Drive, hingga ke film-film aksi terkemuka Asia, seperti film hasil besutan John Woo, maupun film aksi Korea yang dibintangi Woon Bin, The Man from Nowhere.
Sajiannya kentara mendapat pengaruh manga Jepang, baik itu dari oktan tingginya, tampilan visualnya, hingga karakternya. Selain manga, beberapa pengaruh lain yang juga terasa di sini adalah tone film-film aksi penyutradaraan Quentin Tarantino dan juga film laga Jackie Chan.
Sajiannya juga sedikit banyak akan mengingatkan pada John Wick, terutama berkenaan dengan penggambaran dunia assassin bawah tanahnya. Jika dalam John Wick, para assassin memiliki lingkungan eksotis dalam sebuah hotel, di film ini lokasinya adalah restoran dan perpustakaan. Bahkan jalan cerita konfliknya juga mirip dengan penuangan di sekuel John Wick, di mana seorang assassin kemudian malah menjadi target buruan organisasi dan orang-orang yang bekerja dengannya.
Sejatinya dari segi plot, tidak ada yang istimewa dari film ini, di mana tema yang kurang lebih sama sudah sangat sering diangkat. Film ini juga memiliki kelemahan yang sama dengan kebanyakan film aksi pada umumnya, yakni segi faktor ceritanya yang dangkal.
Paruh pertama film ini bisa dibilang pacenya lambat, namun adegan aksinya tidak pernah berhenti begitu awal masuk. Pilihan lokasi-lokasinya pun lumayan membawa angin segar untuk setting film aksi. Film ini juga terbantu dengan penampilan apik Karen Gillan yang dipercaya menjadi ujungtombak utamanya.
Adegan-adegan aksinya pun tidak mengecewakan, meski apa yang disajikannya kadang terkesan berlebihan, terutama dalam segi porsi adegan aksinya. Pujian layak diberikan pada tim koreografer aksinya yang kentara benar berusaha membuat agar adegan aksinya hasilnya kreatif, inventif, dan terkadang komedik, meski sayangnya hal itu tidak selalu berhasil.
Secara keseluruhan, memang harus diakui bahwa Gunpowder Milkshake bukan film tentang asassin wanita terbaik yang pernah dibuat. Jika dibandingkan dengan judul-judul bergenre sama lainnya, masih banyak yang jauh lebih baik dari film ini, terutama dari segi penceritaannya yang merupakan kelemahan paling besar di arahan Papushado ini.
Gunpowder Milkshake bisa dibilang adalah film aksi yang mudah dinikmati baik oleh audiens kaum adam maupun kaum hawa. Filmnya tidak berusaha mendiskreditkan pihak-pihak tertentu, dan sarat aksi yang rasanya akan membuat siapapun yang menontonnya terhibur, terutama yang tidak menyukai tontonan yang berat membebani pikiran.
Gunpowder Milkshake dapat disaksikan secara streaming di Netflix.