Sejak awal kemunculannya, film horror tetap memiliki tempat tersendiri bagi penikmat film. Bagaimana tidak, genre ini menyuguhkan ketegangan dan menguras adrenalin dari penontonnya. Umumnya, film jenis ini mengambil tokoh antagonis sebagai pemeran utama. Begitu pun dengan kedua film horror berjudul House of Wax dan The Mystery of the Wax Museum. Dua film yang besar pada tahun 90an ini, sama-sama mengangkat cerita mengenai pematung yang terobsesi memiliki museum lilin dan menggunakan tubuh manusia yang dilapisi lilin sebagai patungnya. Beberapa sumber menyebutkankan bahwa film House of Wax adalah remake dari film The Mystery of Wax Museum. Meskipun keduanya memiliki jalan cerita yang hampir mirip, terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Berikut adalah ulasan perbandingan kriteria dari kedua film ini dilihat dari Scary Levels, Make up, Critics review, dan Director.
Scary Levels. Jika melihat seberapa kejam cara pembunuhan yang dilakukan dari dua film ini, agaknya Scary Levels lebih tinggi menjadi milik film House of Wax. Adegan-adegan pembunuhan dan pembuatan patung lilin dari manusia lebih ter-expose jika dibandingkan dengan The Mystery of the Wax Museum yang memiliki lebih sedikit adegan pembunuhan.
Make up. Meskipun kedua film ini memiliki jangka waktu yang cukup jauh untuk sebuah film remake. Film pendahulunya, The Mystery of the Wax Museum memiliki totalitas yang lebih dalam make up. Ini terlihat dari pembuatan topeng (mask) untuk sang aktor utama jauh lebih kompleks dan memiliki wajah yang tentunya lebih menyeramkan jika dibandingkan dengan topeng (mask) yang digunakan aktor utama dalam film House of Wax.
Critics Review. Kritik dari kritikus film memang menjadi salah satu faktor penentu sejauh mana kesuksesan yang diraih sebuah film. Dilansir Rotten Tomatoes, film House of wax, mendapatkan kritik positif dari beberapa majalah terkemuka seperti Time Magazine, New York Times dan Chicago Reader dengan rating 95% dan berhasil menang tipis atas rivalnya, The Mystery of the Wax Museum, dengan perolehan critics positive sebesar 90%.
Director. Jalan cerita memang serupa, namun, hadirnya sosok bertangan dingin dibalik dua film ini sangat berbeda, disinilah pengalaman dan kredibilitas seorang sutradara terlihat. Jika dilihat dari sisi visualisasi cerita dan akting, film House of Wax layak unggul atas The Mystery of Wax Museum. Sebagai sutradara, Andre de Toth dapat dikatakan sedikit lebih berhasil memaksimalkan kemampuan aktornya dalam berakting. Sedangkan, Michael Curtiz, meskipun terbilang lebih senior dan berpengalaman dengan mengantongi 163 film yang dia arahkan, ia kurang dapat mengarahkan aktornya, sehingga dalam beberapa adegan sangat terlihat kaku seperti sebuah rekayasa.
House of Wax |
Film |
Mystery of the Wax Museum |
2 bintang |
Scary Levels |
4 bintang |
3 bintang |
Director |
4 bintang |
2 bintang |
Make Up |
3 bintang |
4 bintang |
Critics Review |
4 bintang |
5.5 bintang |
Final Score |
7.5 bintang |