Dengan nama Pixar yang begitu besar dan melegenda seperti sekarang, tak disangka ternyata studio animasi ini sempat dilanda kepanikan dalam masa pembuatan Toy Story 2 di tahun 1998 silam, kala hampir seluruh file hasil kerja keras mereka lenyap begitu saja. Kisah ini muncul ke publik lewat sebuah animasi pendek bertajuk The Movie Vanishes yang dinarasikan oleh Technical Director dan Supervisor Technical Director Toy Story 2, Oren Jacob dan Galyn Susman, yang dijadikan konten bonus dari film animasi tersebut.
Lewat wawancara lebih lanjut oleh salah satu media, Jacob menuturkan bahwa saat itu ia tengah berada di kantor Lawrence ‘Larry’ Cutler, seniman teknis dan modelling yang kebetulan tengah mengakses directory karakter Woody, saat mereka sadar bahwa file di dalamnya menghilang satu per satu. Tampaknya ada seseorang yang memiliki akses ke sistem, memasukkan komando ‘rm –r –f*’ yang biasa digunakan untuk menghapus sejumlah besar file yang tak diinginkan. Lantas, dengan panik Jacob menelepon ruang mesin dan meminta kabel server utamanya dicabut. Naas, karena saat dicek, 90% hasil kerja keras sekitar 150 kru lenyap tanpa jejak hanya dalam waktu kurang lebih 20 detik.
Di tahun 1998, cara paling umum untuk mem-back up data dalam jumlah besar adalah dengan kaset video (yang berkapasitas 4GB dari data keseluruhan film yang hanya 10GB pada masa itu), namun kesalahan Pixar saat itu adalah mereka tidak sering memeriksa isi back up-nya, hingga setelah seminggu melanjutkan pekerjaan, baru mereka sadar bahwa terlalu banyak eror dan file yang hilang dari back up tersebut. Rapat besar diadakan, dan saat semuanya panik, Susman berkata bahwa ia memiliki mesin Silicon Graphics yang memuat copy file filmnya di rumah, agar ia dapat bekerja sambil mengurus putranya yang baru lahir. Jacob dan Susman lalu langsung pergi menuju rumah Susman dan membawa mesin besar tersebut ke kantor Pixar. Setelah meng-copy dan mengecek puluhan ribu file selama beberapa hari, Jacob pun tak habis pikir bahwa back up Toy Story 2 tersebut dapat berfungsi dengan baik, di samping ribuan file yang sebenarnya hilang.
Di samping kekesalan dan keingintahuan mereka akan siapa pelaku penghapusan tersebut, seluruh kru mengerti bahwa penting untuk mengenyampingkannya dan berfokus untuk mencari solusi dari masalah mereka. Pun demikian, menjelang Natal tahun 98, para petinggi Pixar termasuk John Lasseter meninjau Toy Story 2 setelah merampungkan perilisan A Bug’s Life. Kualitas filmnya saat itu masih kurang baik, hingga banyak elemen baru yang ditambahkan, dan file-file lama selain dari para karakternya, kamar Andy, dan Al’s Toy Barn, semua aspek yang ada dalam film di bioskopnya adalah hasil kerja baru yang mati-matian seluruh kru kerjakan dari bulan Januari hingga September demi mengejar perilisan November 1999. Saat mengenang masa-masa itu, yang paling berkesan bagi Jacob adalah betapa luar biasanya persahabatan yang dijalin para kru dalam melalui saat-saat sulit itu bersama, dan pengalaman berharga itu pulalah yang turut membangun Pixar hingga mampu menjadi seperti sekarang ini.
Baca juga: [In-Depth] Doctor Strange, Tokoh Penting di Marvel Cinematic Universe