Pada tanggal 13,17, 19 Februari 2020 dapat menonton secara gratis di The Japan Foundation, Jakarta Summitmas 2 Lantai 1 , acara pemutaran film ini adalah merupakan bagian dalam rangkaian acara Japan Cultural Weeks 2020 yang keseluruhan tabggal pelaksanaannya berlangsung dari tanggal 10-29 Februari 2020 dengan menghadirkan beragam kegiatan seperti pertunjukan musik, lomba pidato Bahasa Jepang, pengenalan Bahasa Jepang, pameran seni rupa, workshop, pemutaran film, demonstrasi, hingga diskusi.
Tujuan diadakannya acara Japan Culturan Weeks 2020 ini adalah untuk melestarikan sebuah budaya untuk tetap terus hadir dan berkembang di era perubahan zaman seperti saat ini.
Hal ini adalah salah satu tugas dari Japan Foundation, sebuah lembaga nirlaba milik pemerintah Jepang yang berfokus pada pertukaran budaya internasional.
Berada di 25 negara, Japan Foundation di Indonesia memiliki kantor cabang yang terletak di Jakarta, acara ini merupakan sebuah acara rutin tahunan , sehingga bila ada yang tahun ini tidak berkesempatan mengikutinya, dapat mengikutinya di lain tahun.
Adapun judul film yang akan diputar adalah sebagai berikut:
1.Pada tanggal 13 Februari 2020
Film berjudul : Shodo Girls
Sutradara: Ryûichi Inomata
Durasi: 120 menit
Tahun rilis: 2010
Klasifikasi: 13+
Subtitle Bahasa Indonesia
Shodo Girls menceritakan kisah tiga gadis sekolah menengah yang menghidupkan kembali kota yang dilanda depresi dengan menyelenggarakan kompetisi kaligrafi pertunjukan.
Pada tahun 2010 , Shodo Girls tampil di pasar Cannes , yang merupakan sebuah acara yang berjalan bersamaan waktunya dengan Festival Film Cannes.
Dirilis di Jepang pada tanggal 15 Mei 2010, dan berhasil menghasilkan box office total US $ 1.394.221 dengan pemutaran di Jepang dan Taiwan
2. Pada tanggal 17 Februari 2020
Film berjudul : Nobody to Watch over Me
Sutradara: Ryoichi Kimizuka
Durasi: 118 menit
Tahun rilis: 2008
Klasifikasi: 13+
Subtitle Bahasa Inggris
Seorang gadis sekolah menengah berusia 15 tahun dijemput di sekolah oleh polisi ketika kakak laki-lakinya yang berusia 18 tahun ditangkap dengan tuduhan membunuh dua gadis sekolah dasar secara acak.
Dia ditempatkan di bawah perlindungan seorang detektif polisi yang berdedikasi namun berkonflik yang memiliki perintah untuk melindungi gadis itu dari kemarahan publik yang tak terelakkan yang akan terjadi.
Melalui mata kedua protagonis ini, kita melihat sekilas kerentanan, isolasi, dan bahkan ketahanan individu ketika menghadapi dunia yang bergejolak dan seringkali tidak toleran.
Film ini diproduksi oleh Fuji TV serta berhasil meraup $ 6,1 juta, karena keunikannya yaitu pengambilan gambarnya dilakukan dengan kamera genggam untuk meningkatkan realisme.
Tercatat juga bahwa film ini telah terpilih untuk mewakili Jepang pada tahun 2009 di Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik, kemudian mendapatkan hadiah skenario terbaik dengan Welcome to Farewell-Gutmann di Montreal World Film Festival tahun 2008 , bersama pemenang Grand Prix Departures, yang kemudian memenangkan Oscar.
Film ini juga diputar di festival-festival di Newport Beach dan Santa Barbara.
3. Pada tanggal 19 Februari 2020
Film berjudul : Dad’s Lunch Box
Sutradara: Masakazu Fukatsu
Durasi: 76 menit
Tahun rilis: 2017
Klasifikasi: 13+
Subtitle Bahasa Inggris
Berdasarkan kisah nyata seorang ayah yang membuat kotak bento (kotak makan siang) untuk putrinya selama 3 tahun di masa SMA-nya.
Sekilas tentang The Japan Foundation
The Japan Foundation didirikan pada bulan Oktober tahun 1972 di Jepang sebagai satu-satunya lembaga nir-laba milik pemerintah Jepang yang khusus didedikasikan untuk menangani pertukaran budaya internasional. Dengan tujuan untuk memperdalam rasa saling pengertian di antara masyarakat Jepang dan negara lainnya, The Japan Foundation berupaya untuk mewujudkan berbagai aktivitas serta menyediakan fasilitas dan informasi yang menciptakan kesempatan bagi para individu untuk dapat saling berinteraksi. Berpusat di Tokyo, The Japan Foundation memiliki 25 kantor cabang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. (cinemags/NutyLaraswaty)