Melalui film animasi Into the Spider-Verse (2018), audiens diajak untuk mengikuti petualangan empat Spider-Man berbeda melawan Kingpin dan para kroconya. Berkat keberhasilannya menembus box office, pihak studio pun memberikan lampu hijau untuk sequel-nya. Menurut info, film tersebut akan menghadirkan satu web-slinger baru yakni Takuya Yamashiro, tokoh utama dalam Japanese Spider-Man. Berikut adalah sejumlah fakta menarik mengenai seri tokusatsu tersebut! [Aseek]
CREATED BY TOEI AND MARVEL
Di tahun 1987, Marvel Comics menjalin kerja sama Toei di mana mereka dapat memakai properti milik kedua pihak secara bebas. Toei pun memilih untuk mengangkat Spider-Man ke dalam sebuah seri tokusatsu, tapi memiliki background story yang berbeda dengan versi komiknya.
STAN THE MAN LOVES IT!
Setelah seri Japanese Spider-Man ditayangkan, banyak audiens mengkritik ceritanya karena jauh berbeda dengan versi komiknya. Meski begitu, mendiang Stan Lee selaku pencipta sosok Spider-Man (bersama Steve Ditko) justru menyukai dan bahkan memberikan pujian. Utamanya berkat special effect yang digunakan, serta pergerakan sang superhero yang menyerupai seekor laba-laba.
SOMEONE GAVE HIM SPIDER-POWERS
Jika Peter Parker mempunyai kekuatan super setelah digigit laba-laba yang terpapar radioaktif, Takuya mendapatkan kekuatannya dari seseorang. Sosok yang dimaksud adalah Garia, survivor dari Planet Spider yang hancur di tangan Professor Monster dan Iron Cross Army miliknya. Setelah ditolong oleh Takuya, Garia memberikan darahnya, yang membuat Takuya memiliki kekuatan super layaknya seekor laba-laba.
BIG SIZE WEB-SHOOTER
Selain darahnya, Garia juga memberi Takuya sebuah gelang bernama Spider Bracelet. Gelang tersebut jadi tempat penyimpanan kostumnya (Spider-Protector), dan dapat menembakkan tali atau jaring yang terbuat dari Spider Fluid. Spider Bracelet juga memiliki beragam fungsi lain, seperti membuka pintu yang terkunci, mendeteksi ranjau, hingga “memanggil” pesawat raksasa Marveller.
STARTING GIANT ROBOT CRAZE
Setiap seri Super Sentai pasti menghadirkan robot raksasa yang dipakai untuk menghadapi musuh berukuran besar. Dan ternyata, yang mempelopori fitur tersebut adalah Japanese Spider-Man! Melalui perintah Takuya, Marveller bisa berubah menjadi sesosok robot raksasa bernama Leopardon untuk menghadapi monster-monster berukuran raksasa. “Tradisi” ini terus dipakai oleh semua seri Super Sentai hingga sekarang.
LEOPARDON TO THE RESCUE
Dalam story arc Spider-Verse, Leopardon memiliki peranan penting dalam mengalahkan para Inheritor, klan yang memburu kaum Spider-Totem. Meski sempat dihancurkan oleh Solus, Spider-Man 2099 dan Lady Spider membangun kembali mecha itu dan memperkuatnya dengan bahan nuklir. Hal itu terbukti manjur, karena para Inheritors ternyata lemah terhadap radioaktif.
POOR PETER…I MEAN, TAKUYA
Dalam komik hingga filmnya, kita bisa melihat bagaimana Peter Parker harus menjalani kehidupan yang sulit. Dan itu ternyata dialami pula oleh Takuya. Awalnya, ia mendapat penghasilan melalui profesinya sebagai pembalap motor. Namun, kesibukannya sebagai pahlawan super membuatnya tidak bisa berpartisipasi dalam balapan. Ia terpaksa membantu kekasihnya, fotografer lepas Hitomi Takuma, untuk mendapat penghasilan.