Tahun 2018 menjadi tahun yang sangat produktif bagi aktor yang pernah dinominasikan Oscar sebanyak tiga kali ini. Di tahun itu ia telah membintangi dua film yang diakui kitikus antara lain dalam garapan Lynne Ramsay, “You Were Never Really Here” dan biografi datang dari tangan Gus Van Sant mengenai seorang kartunis lumpuh, John Callahan berjudul “Don’t Worry, He Won’t Get Far From Foot”.
Mendapatkan penghargaan bukanlah hal baru dan asing baginya. Sebelumnya, aktor ini telah dinominasikan sebanyak tiga kali dalam ajang bergengsi Academy Awards untuk perannya dalam film Gladiator, Walk the Line, The Master, ia juga telah menyabet lima Globe Awards (termasuk kemenangnya memerankan Jhonny Cash dalam Walk the Line di tahun 2005), kemudian empat screen Actors Guild Awards.
Di tahun 2019, Phoenix tampak sibuk terlibat dalam proyek Joker yang digarap oleh sutradara The Hangover, Todd Phillips. Audiens menanti-nanti performa Phoenix memerankan villain Batman yang satu ini, bahkan belum pula rilis sudah terdengar bocoran mengenai akting Phoenix di film ini yang berpotensi sebagai kandidat Oscar. Sambil menunggu penasaran, mari kita kepoin performa terbaik Phoenix di beberapa film sebelumnya.
11. I’m Still Here (2010)
Ini merupakan film mockumentary yang berpotensi mengancam karir Phoenix. Dalam film yang disutradarai Casey Affleck, Phoenix memerankan dirinya sendiri, meninggalkan karir aktingnya dan banting setir sebagai penyanyi hip-hop. Bahkan dalam promosi press, Phoenix tetap menjaga baik karakternya ini dengan muncul di acara David Letterman dan bertingkah aneh sehingga hampir meyakinkan audiens bahwa dia memang telah berubah menjadi gila.
10. Signs (2002)
Phoenix terbilang beruntung saat itu untuk terlibat dengan proyek M. Night Shyamalan di masa-masa berjayanya, dan kemunculan Phoenix dalam film hit ini membantu memperkuat status Box Office-nya. Ia memerankan Merrill, pemain liga minor yang gagal dan tinggal bersama sang kakak, brother Graham (Mel Gibson), Phoenix memberikan performa terbaiknya, terutama saat tokoh yang diperankannya takjub akan fenomena crop circles yang muncul di pekarangan Graham, alih-alih berlari, ia berdiri tegak saat dihadapkan pada invansi alien.
9. You Were Never Really Here (2019)
Di film garapan Ramsay yang menjadi bintang dalam perhelatan festival Cannes, Phoenix memenangkan Best Actor atas performanya. Ia memerankan Joe, pembunuh bayaran yang bergulat dengan masa lalunya dan disewa para senator New York untuk menemukan putri senator yang hilang diculik oleh sindikat perdagangan seks anak.
8. To Die For (1989)
Di film mockumentary garapan Gus Van Sant ini, Nicole Kidman memerankan Suzanne Stone-Maretto, pembaca berita ramalan cuaca di suatu lokal TV yang berambisi besar bagi kemajuan karirnya. Bosan dengan suaminya, Larry (Matt Dillon), ia merayu seorang remaja, Jimmy (Phoenix) untuk membunuh suaminya. Jimmy mengikuti kemauan Suzanne yang berujung pada ditangkapnya ia oleh polisi.
7. Hotel Rwanda (1995)
Di film Terry George yang mengisahkan mengenai genosida di Rwanda, Phonix memerankan Jack Daglish, seorang reporter Amerika yang bertanggung jawab menginfokan keadaan masyarakat Rwanda melalui reportasi lapangannya. Dalam memerankan sososk Daglish, ia memberikan performa total sebagai seorang jurnalis yang dianggap tidak masuk akal.
6. Inherent Vice (2014)
Di film nyentrik Paul Thomas Anderson ini, Phoenix memerankan seorang hippie dari era 70-an, Doc Sportello yang diminta untuk melindungi pacar baru Shasta Fay Hepworth (Katherine Waterson) dari penculikan dan ditempatkan ke rumah sakit jiwa. usut punya usut segala sesuatunya berjalan menjadi rumit. Untuk performanya ini Phoenix berhasil menyabet nominasi Golden Globe.
5. The Master (2012)
Setelah mockumentary “I’m Still Here”, reputasi Phoenix rusak secara serius, namun di saat-saat seperti itu, karirnya selamat oleh Anderson yang menempatkan Phoenix untuk peran edan dalam “The Master”. Peran tersebut dinilai coco dengan talent Phoenix. Untuk performanya sebagai veteran gila yang bertemu dengan guru spiritualnya, Lancaster Doff (Hoffman) ini, Phoenix menyabet nominasi Academy Award ketiganya.
4. Quills (2000)
Mungkin ini merupakan salah satu filmnya yang kurang populer mengenai penggambaran Marquis de Sade (Geoffrey Rush) garapan Philip Kaufman. Setelah menghabiskan 27 tahun di penjara, de Sade pindah ke rumah sakit jiwa di Charenton. Di sana ia bertemu temannya, Abbe Coulmier (Phoenix) seorang pastor yang beranggapan bahwa de Sade harus meneruskan passionnya sebagai penulis, meskipun pandangan de Sade tentu saja 100% berbeda dengan Abbe.
3. Her (2013)
Pernah ada suatu masa dimana Phoenix menjelma menjadi seorang nerd di sebuah film garapan Spike Jonze, sutradara nyentrik ini.untuk perannya yang tidak biasa, ia memainan seorang introvert bernama Theodore yang jatuh cinta kepada sistem operasi yang terkomputerisasi bernama Samantha meskipun memiliki pacar di dunia nyata. Selagi jatuh cinta, Theodore tidak tahu apa yang dilakukan Samantha kepada ribuan pengguna lain yang juga memakai jasanya. Untuk performanya sebagai karakter pemimpi lugu yang ikonis dengan mantel berwarna merah ini, Phoenix memperoleh nominasi Golden Globe keempatnya.
2. Gladiator (2000)
Perannya sebagai kaisar keji nan bejat, Commodus tentunya akan selalu diingat. Phoenix memerankan putera kaisar Romawi Marcus Aurelius (Richard Harris) yang mengingatkan kita kepada kebejatan Nero, Claudius, dst. Dalam film ini, ia menampilkan kejelekan dekaden yang belum pernah ditunjukan sebelumnya. Untuk perannya, Phoenix dinominasikan Academy Awards untuk yang pertama kalinya, serta Golden Globe pertamanya, dan nominasi Screen Actors Guild kedua.
1. Walk The Line (2005)
Penggambaran Phoenix mengenai “man in black” aka Johnny Cash telah menjadi kemenangan artistiknya hingga saat ini, tidak hanya penampilan dan performanya yang akurat, tetapi juga esensi kuat dari sosok sang legend, prestasinya di sini setara dengan prestasi Heath Ledger saat memerankan Joker. Kinerja Phoenix sebagian besar bersandar pada interpretasinya tentang Cash sebagai seorang suami – pilihan yang sangat cerdas dan salah satu yang menonjol di antara biografi musik. Untuk penampilannya sebagai Cash, Phoenix memenangkan Golden Globe Award pertamanya dan dinominasikan untuk Academy Award keduanya dan Screen Actors Guild Award keempatnya.
Baca lebih lengkap tentang Joker di majalah Cinemags! Pesan dan dapatkan segera majalah Cinemags terbaru. Untuk pemesanan via online, silakan klik banner Joker di sini. Untuk pemesanan langsung via Whatsapp, silakan hubungi 0812-1257-1688