Okee.. Saya kok tidak mengerti kenapa banyak yang kontra dengan film ini. Bagi saya, yang bukan penggemar fanatik komik ataupun serialnya dll, saya cukup terhibur dengan film ini . Setelah nonton, yg terpikir cuma satu: WOW. walaupun saya tidak buta sama sekali dengan Batman, Superman atau Wonderwoman, saya cukup menyukai menonton tokoh – tokoh superhero. sejak kecil malahan. saya tahu benang merah ceritanya, cukup tahu garis besarnya, juga beberapa kali membaca kisah – kisah mereka. namun untuk segi filosofi, latar belakang, dan ke kompleksitas-an cerita mereka saya tidak mendalami. bisa dibilang, saya hanya mencari sisi hiburannya saja. jelas, saya bukan salah satu penggemar fanatik mereka, walaupunn juga tidak menolak menghibur diri dengan kisah supehero.
nah, sesuai pandangan saya yang bisa disebut awam tentang bagaimana plot, storyline, gaya pengambilan gambar dan lain – lain, awalnya film ini terasa lambat sekali. jika tidak mengikuti Man of Steel, mungkin akan ada yang tidak mengerti penggambaran awal filmnya. saya pikir, bagaimana sih jadinya kalau menonton selama dua jam lebih? apakah akan terus selambat ini? ternyata, adegan – adegan berikutnya mengalir di depan mata, saya tidak merasa sudah berapa lama waktu yang saya lewatkan. walaupun terkesan lambat,namun saya paham bahwa inilah cara filmmaker menjelaskan ( mungkin) bagi yang tidak familiar dengan apa dan mengapa Batman dan Superman ada di posisi ini, dan membangun konflik secara perlahan.
dari tensi yang lambat, semakin naik dan naik, hingga puncaknya saya mengerti sudut pandang dari kedua superhero ini, mengapa awalnya mereka berprasangka buruk tentang satu sama lainnya. lalu adegan action yang ditunggu – tunggu akhirnya muncul, Gal Gadot sebagai Wonderwoman sukses mencuri perhatian dengan akting dan gaya bertarung persis cewek pejuang Amazon, Batman dan Superman yang akhirnya beraksi dengan hebat! pembuktian diri Ben Affleck bahwa ia bukan sekedar aktor imut-imut, namun juga bisa tampil sebagai Batman yang lebih gahar dan kejam dibandingkan dengan versi Christian Bale. juga akting Henry Cavill sebagai superman yang sedang bimbang tentang eksistensinya sebagai superhero.
musik? Hans Zimmer jenius! tensi yang dibangun dengan musiknya sangat klop. sangat sesuai dengan tiap suasana filmnya. lagi-lagi, baru kali ini saya menemukan film superhero dengan ilustrasi musik se jenius ini. bahkan tidak dengan seri dark knight.
keluhan saya tentang film ini hanya satu: sosok Lex Luthor. akting jesse eisenberg menurut saya tidak cocok dengan nuansa filmnya keseluruhan. ia berusaha menampilkan imej mad scientist, tetapi entah apa dalam ekspresi dan gerak geriknya yang kurang meyakinkan saya tentang itu, malahan ia hanya tampak seperti anak kaya manja , yang butuh konsultasi dengan psikiater, yang tidak pernah tahu kata “tidak” lalu berusaha menghukum semua orang yang tidak mau menuruti kemauannya. tidak seimbang sebagai lawan berat dua superhero terkuat.
lalu kenapa banyak yang kecewa dengan film ini? menurut saya, sepertinya banyak yang menaruh harapan sangat tinggi pada film ini. kedua superhero terkuat bertemu, lalu pastinya akan ada adegan – adegan spektakuler yang penuh pertarungan memacu adrenalin hingga akhir film. apalagi, judulnya Batman V(ersus?) Superman. alih -alih, sutradara (snyder) malah memilih membangun suasana yang berbeda. namun bagaimana jadinya jika film ini penuh aksi laga dari awal hingga akhir tanpa kesempatan me-logis-kan penyebab mereka berVersus? bukankah protes juga akan berdatangan, mengkritisi dangkalnya jalan cerita? dari apa yang saya tangkap, sutradara berusaha mendalami kedua tokoh ini. bagaimana mereka berdua punya sisi lain, kebimbangan tentang jati diri mereka, orang-orang yang mereka cintai dan membentuk mereka, dan bukan hanya sekedar seorang hero tanpa hati. ia berusaha menjelaskan SIAPA sebenarnya yang ada di balik kostum superhero.
seorang kenalan bilang, untuk menikmati film ini, harus paham terlebih dulu tentang komik, kartun, juga universe-universe Batman dan Superman lainnya. kebetulan , ia cukup tahu lebih dari saya tentang kekompleks-an dunia komik. bisa jadi benar, tapi bisa jadi juga, jika Anda seperti saya yang tidak terlalu paham, tontonlah film ini dengan pikiran terbuka. lepaskan semua pengetahuan yang mengekang tentang bagaimana seharusnya film superhero itu tidak boleh sedikit ber’drama’ ria, tentang stereotipe seorang Batman dan Superman, tentang semua referensi yang telah merasuk ke dalam pikiran Anda. maka, tidak akan perlu lagi adanya pro kontra yang berlebihan tentang film ini.