Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

10 Daftar Film Pemenang Oscar, Tapi Sekarang Malah Dibenci (Bagian II)

by Ihya Ulum
April 13, 2021
in Articles, Barat, Biopic, Drama, Drama, Featured, Klasik, Kriminal, Movie Articles, Movies, Pemenang Penghargaan, Uncategorized
Reading Time: 3 mins read
A A
0
The Silence of The Lambs (1991) - IMDB

The Silence of The Lambs (1991) - IMDB

Share on FacebookShare on Twitter

Perhelatan Academy Award ke-93 akan berlangsung akhir bulan ini setelah penayangannya ditunda di tahun lalu. Sederet film akan bersaing untuk mendapatkan gelar terbaik di kategorinya masing-masing.

Namun, yang terbaik tak selalu luput dari kritik publik seiring dengan berkembangnya masyarakat. Bahkan momen-momen dalam film yang pernah menjadi favorit banyak orang, bisa berubah menjadi kurang disukai dari waktu ke waktu.

Film terbaik pada masanya, kadang tak lagi dinilai sesuai dengan masa saat ini. Berikut daftar 10 film pemenang Oscar yang dinilai bermasalah di tahun ini dikutip dari Independent.

American Beauty (1999)

American Beauty - 1999 (IMDB)
American Beauty – 1999 (IMDB)

Film ini mendapatkan dua tato buruk seiring dengan bertambahnya usia. Pertama, karena pemeran utama dalam film ini, Kevin Spacey yang memerankan Lester Burnham, tercoreng namanya setelah adanya gerakan #MeToo pada 2017 silam.

Spacey dituduh telah melakukan pelecehan seksual terhadap Anthony Rapp jauh pada 1986 ketika Rapp masih berusia 14 tahun.

Menanggapi hal ini, Spacey mengakui tak mengingat bahwa dia pernah bertemu dengan Rapp, namun menyatakan, “Jika saya berperilaku seperti yang dia gambarkan, saya berhutang permintaan maaf yang tulus atas perilaku mabuk yang sangat tidak pantas.”

Kedua, film ini mendapat kritik karena dinilai tidak pantas. Pasalnya film ini menceritakan mengenai ketertarikan seorang pria tua kepada anak remaja sahabatnya.

Kritik yang diterima untuk film ini adalah menyamakan sosok Mena Suvari sebagai ‘Lolita’. Pasalnya dalam film ini Spacey sampai membayangkan wanita muda ini bertelanjang dan ditutupi dengan kelopak bunga.

Roger Ebert, kritikus film menuliskan, “Apakah salah bagi seorang pria berusia 40-an untuk bernafsu terhadap seorang gadis remaja? Setiap orang jujur mengerti betapa rumitnya pertanyaan ini. Salah secara moral, pasti, dan legal.

Baca Juga:  Brie Larson Bintangi Film Horor Baru "Fail-Safe" Produksi J.J. Abrams

“Tapi seperti yang diketahui setiap wanita, pria terlahir dengan kabel yang langsung dari mata ke alat kelamin mereka, melewati pusat pemikiran yang lebih tinggi. Mereka bisa tidak menyetujui pikiran mereka, tetapi mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak memilikinya,” tulisnya.

The Silence of The Lambs (1991)

The Silence of The Lambs (1991) - Kincir
The Silence of The Lambs (1991) – Kincir

Film ini diperankan oleh nama besar seperti Jody Foster dan Anthony Hopkins, Tapi, film menuai kritik karena dinilai salah menggambarkan pengalaman transgender dan/atau genderqueer.

Kritik ini dikemukakan oleh Emily VanDerWerff, penulis Vox TV dalam tweet-nya. Dia menyatakan, “Mengetahui maksud sebuah karya tidak berarti buruk, karena dampak film lebih penting ketimbang maksudnya. Dan ketika orang menonton film ini, mereka tidak mendengar ‘Buffalo Bill bukan trans’. Namun penonton melihat seorang pembunuh berantai aneh yang menari dengan pakaian wanita.”

Peran Bufallo Bill, diperankan oleh Ted Levine memang digambarkan sebagai pembunuh berantai yang memakai kulit korban wanitanya, menyimpan pakaian, dan berdandan seperti mereka.

Sedangkan dalam film, Foster yang berperan sebagai detektif Clarice, berdialog dengan konsultannya Hopkins, seorang kanibal bernama Hannibal Lecter, mengenai Bill bukan transgender dan tidak ada hubungan antara identitas transgender dan kekerasan.

Bahkan, secara terang-terangan sutradara film ini, Jonathan Demme mengatakan bahwa Bill tidak dimaksudkan untuk menjadi seorang trans.

Driving Miss Daisy (1989)

Driving Miss Daisy (1989) - Hollywood Reporter
Driving Miss Daisy (1989) – Hollywood Reporter

Pemenang empat dari sembilan nominasi Oscar 1990 ini mendapatkan bertubi-tubi kritikan dari berbagai pihak, termasuk pemeran utamanya Morgan Freeman. Dia menyebut film ini sebagai kesalah yang membuat sosoknya sebagai stereotip ‘mulia, bijaksana, dan bermartabat’.

Film yang didasarkan dari pemenang Penghargaan Pulitzer karya Alfred Uhry dengan judul yang sama ini mendapatkan kritik karena potret hubungan ras AS yang terlalu sederhana pada pertengahan abad ke-20.

Baca Juga:  AssalamualaikumBeijing2: LostinNingxia Hadirkan Guntur Soeharjanto

“Ketika Driving Miss Motherf***ng Daisy memenangkan Film Terbaik, itu menyakitkan. [Tapi] tidak ada yang membicarakan tentang Driving Miss Daisy sekarang,” kata sutradara Spike Lee kepada New York Magazine pada tahun 2008.

The Help (2011)

The Help (2011) - Hollywood Reporter
The Help (2011) – Hollywood Reporter

Film lainnya yang memiliki tujuan mulia untuk menggambarkan hubungan antar ras, namun dikritik karena dinilai terlalu menyederhanakannya adalah The Help yang didasarkan dari novel berjudul yang sama. Kritikus menilai The Help pantas dikritik karena membuat kulit putih menceritakan kisah tentang kulit hitam.

Pemeran film ini, Viola Davis yang berperan sebagai pembantu Aibileen Clark, menyatakan penyesalannya karena membintangi The Help. Dia mengatakan bahwa dia merasa seperti mengkhianati diri sendiri dan orang-orangnya dan bahwa film tersebut dibuat di filter dan rasisme sistemik.

Selain itu, aktor Bryce Dallas Howard mengakui bahwa The Help diceritakan melalui perspektif karakter kulit putih dan dibuat oleh penulis yang didominasi oleh kulit putih.

Tags: Academy AwardAmerican BeautyDriving Miss DaisyOscarThe HelpThe Silence of the Lambs
Previous Post

Bincang santai bersama Craig Zobel, sutradara serial HBO: Mare of Easttown

Next Post

The Iron Anniversary, Mengenang perayaan 10 tahun Game of Thrones

Related Posts

Star Wars
Action

Ryan Reynolds Ingin Bawa Nuansa “Dewasa” ke Star Wars, Tawarkan Konsep Film Berperingkat R

24/05/2025
Avengers
Action

Disney Tunda Rilis Dua Film Avengers, Penantian Fans MCU Kian Panjang

24/05/2025
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, Film Komedi yang Menghadirkan Tawa dan Kekacauan
Celebrity

Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu Rilis Special Trailer dan Official Poster

24/05/2025
Delusion
Celebrity

Suzy dan Kim Seonho Akan Kolaborasi di Delusion

24/05/2025
Next Post
The Game of Thrones

The Iron Anniversary, Mengenang perayaan 10 tahun Game of Thrones

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.6K Subscribers • 334 Videos • 501K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
1 

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    30033 shares
    Share 12013 Tweet 7508
  • Review Film Inheritance

    539 shares
    Share 216 Tweet 135
  • Kenali Mitos Jin Beuno

    733 shares
    Share 293 Tweet 183
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    21467 shares
    Share 8587 Tweet 5367
  • Sepuluh Serial Televisi yang Banyak Mengandung Konten Seksual

    5403 shares
    Share 2161 Tweet 1351
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags