Seorang bocah asal India bernama Abighya Anand meramalkan penyebaran corona akan mulai melemah pada akhir Mei, meskipun itu bukan berarti happy ending bagi kemanusiaan, lebih tepatnya virus ini akan mulai memudar di bulan Juni-Juli dan untuk sementara waktu. Setelahnya, manusia di bumi akan sempat mencicipi masa-masa tenang hingga 20 Desember 2020. Di tanggal itu, dimana Mars, Saturnus, Jupiter berkonjugasi, akan muncul virus baru disusul kerusakan perekonomian yang parah. Alasannya karena Mars, Saturnus, Jupiter merupakan tiga planet yang memiliki energi kuat sehingga saat berada dalam garis sejajar dalam lingkaran tata surya, kekuatan mereka atas bumi akan berdampak besar.
Adapun tanggal 29 Mei menurut pemahaman astrologi poros akan rusak, dan dengan demikian pengaturan planet lebih menguntungkan untuk pemulihan. Dari titik ini, laporan penyakit akan berkurang. Adapun dari segi ekonomi, perlambatan diprediksi berakhir pada November 2021
Apakah Anda percaya astrologi atau hanya menganggap ini omong kosong, faktanya sekitar tujuh bulan lalu, bocah berusia 13 tahun ini melalui channel-nya, “conscience” telah meramalkan kemunculan wabah corona. Dalam video bulan Agustus 2019 yang kini menjadi viral, sang bocah telah memprediksi bahwasanya seluruh dunia akan menjadi saksi munculnya serangan virus pada tahun 2020.
Di menit-menit pertama, Anand mengklaim bahwa pada Januari 2020, ketegangan akan muncul antara Iran dan Amerika Serikat. Prediksinya terbukti benar, Qasem Soleimani, jenderal besar Iran terbunuh oleh pasukan Amerika Serikat, dan itu meningkatkan ketegangan di antara kedua negara.
Kemudian Anand yang mengaku telah mempelajari astrologi ini mengungkapkan bahwa Cina akan menghadapi beberapa masalah serius pada tahun 2020. Perang biologis akan dimulai pada tahun 2020, dan beberapa orang telah mulai berargumen bahwa Covid-19 mungkin merupakan bioteknologi yang direkayasa dengan baik. Dalam videonya, ia juga mengatakan bahwa akan ada kemungkinan perang nuklir tahun ini. Semoga ramalannya meleset.
Meskipun dalam satu video Anand mengatakan bahwa virus corona kemungkinan merupakan senjata biokimia namun di video lain ia juga mengatakan bahwa peristiwa ini adalah hukuman alam (karma) yang harus dilalui umat manusia selama mereka masih terus menyiksa dan membunuh binatang. Semakin banyak nyawa binatang diindustrialisasikan dan dibunuh secara masal, maka alam akan menyeimbangkan dengan mengambil nyawa manusia. Satu-satunya langkah untuk hidup harmoni bersama alam yaitu bahwasanya manusia harus berhenti membunuh binatang/makhluk hidup secara masal – yang faktanya akan sangat sulit direalisasikan.
https://www.youtube.com/watch?v=k4oaVNPKzQg
Seakurat Apakah Suatu Ramalan
Perihal karma dari alam karena manusia banyak berulah itu mungkin dapat terima, tapi yang namanya ramalan manusia, meskipun beberapa memang terbukti, tidak lantas harus ditelan mentah-mentah. Pasalnya persoalan menerawang masa depan bukanlah hal baru. Pengamat astrologi kuno, Nostradamus maupun ahli tarot telah melakukannya di era-era sebelumnya dan beberapa termanifestasi, beberapa lagi meleset. Tidak hanya pengamat astrologi, para ilmuwan, pengamat ekonomi, pengamat cuaca, siapapun yang memiliki basis pengetahuan mumpuni dan pemahaman mengenai ‘sejarah yang terus berulang’ bisa saja meramal dalam cakupan bidangnya menggunakan segenap intuisi. Novelis-psikis, Sylvia Browne menulis novel apokaliptik mengenai virus yang muncul di tahun 2020, sebelumnya Albert Camus menulis novel ‘Sampar’ perihal bagaimana manusia berlaku chaotic saat wabah melanda, adapun Leonard Cohen pernah menulis lagu ‘The Future’ mengenai gambaran masa depan. Tokoh-tokoh ini, selain menggunakan intuisi dan pengamatan terhadap sejarah (yang selalu berulang), bisa dipastikan juga mengambil referensi dari satu sumber: Kitab Wahyu (Revelation). Bahkan jika Anda indigo, kekuatan ramalan hanya berlaku 50:50. Yang paling menentukan disini kemungkinan adalah aksi. Plot buruk bisa saja berubah jika ada perubahan dalam aksi (pertobatan) -bukan berdoa tanpa aksi. Sisanya kehendak tuhan.