Awalnya digadang akan menjadi momen yang memanjakan, musim panas 2020 justru menghadirkan kegetiran berkelanjutan bagi para penikmat film aksi blockbuster, karena pandemi global yang belum ada titik terang kesudahannya menyebabkan film-film raksasa musim panas terus memundurkan jadwal rilisnya. Bahkan, Tenet yang bergeming rilis di bulan Juli saja sudah dua kali menunda debut bioskopnya dua minggu dari tanggal sebelumnya setiap dua minggu. Untungnya, kekosongan itu sedikit terobati dengan kehadiran The Old Guard.
Dinahkodai sineas wanita Gina Prince-Bythewood, The Old Guard merupakan hasil adaptasi dari kisah novel grafis karya Greg Rucka, yang karya terdahulunya, Whiteout dulu pernah juga difilmkan. The Old Guard berfokus pada sekelompok tentara bayaran yang melakukan misi-misi beresiko tinggi. Terkesan klise? Tahan dulu komentar Anda sebelum membaca premis singkat filmnya ini.
Diawali dengan adegan penyergapan yang dilakukan sekelompok pasukan taktis berartileri berat terhadap satu tim tentara bayaran yang terdiri dari empat orang, keadaan berbalik menjadi pembantaian, saat keempat tentara bayaran itu bangkit dari kematian dan melakukan serangan balasan.
Terungkap kemudian, bahwa keempat orang itu: yang terdiri dari Andy (Charlize Theron), Booker (Matthias Schoenaerts), Joe (Marwan Kenzari), dan Nicky (Luca Marinelli) adalah para individu istimewa. Mereka abadi dan meski masing-masing individunya datang dari masa yang berbeda, telah menghabiskan ratusan tahun berada di dunia, menyelesaikan pelbagai misi sembari menyembunyikan eksistensi mereka.
Untuk misi terbarunya, mereka dikontrak oleh James Copley (Chiwetel Ejiofor), seorang mantan agen CIA. Namun, mereka kemudian dikhianati. Copley ternyata punya agenda tersembunyi, yakni untuk menangkap para individu abadi ini dan menyerahkannya kepada CEO perusahaan farmasi Merrick (Harry Melling) dengan tujuan meneliti dan mencari rahasia keabadian mereka untuk terobosan dunia medis.
Sejatinya, untuk term film aksi fiksi ilmiah, apa yang disajikan The Old Guard bukanlah sesuatu yang baru, namun berhasil memadukan sajian yang biasa disaksikan dan konsep familier yang kemudian digunakan untuk menghasilkan tontonan yang menghibur.
Tidak hanya itu saja, meski aksi adalah daya tarik utamanya, tema yang dikedepankannya juga lumayan kompleks dengan cakupan menyinggung perihal aspek keabadian dan kode etis dunia medis. Dan, khas formula film rilisan streaming lainnya, The Old Guard tidak takut untuk menampilkan kadar gore dan kekerasan yang eksplisit. Dan, sebagai fondasi dasar untuk kemungkinan franchise, apa yang tersaji di sini sudah lumayan solid dan menjanjikan.
Walaupun masih terhitung hijau di ranah penyutradaraan film aksi, sineas Prince-Bythewood yang lebih memiliki jam terbang di ranah film drama mampu menghadirkan sajian seimbang antara aksi yang terkoreografi dengan baik dan mudah dicerna tanpa terlalu mengganggu aspek naratif filmnya. Untuk jajaran pemainnya, sebagai ujung tombak utama, Charlize Theron kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu aktris papan atas serba bisa dan juga laga berkualitas di Hollywood dalam satu dekade terakhir ini. Sementara, bintang muda KiKi Layne yang seperti halnya sang sineas adalah muka baru di genre film aksi, mampu menjadi pendamping yang baik bagi Theron.
Pendek kata, The Old Guard dipastikan akan memberi sajian yang memuaskan bagi para penyuka film aksi dan audiens yang menggemari kisah-kisah film yang tidak biasa. Apalagi dengan adegan ending yang membuka kemungkinan kehadiran sekuelnya, pastinya banyak yang akan menantikan babak lanjutan dari kisah para pejuang abadi ini.
The Old Guard bisa disaksikan secara streaming di Netflix sejak 10 Juli 2020