Dengan penyebarannya yang begitu cepat, virus Corona menjadi momok bagi semua orang di dunia. Beragam cara pun dilakukan untuk menghentikan COVID-19; salah satunya adalah menerapkan social distancing, dan mengurangi interaksi langsung dengan orang lain. Namun, percayakah Anda bahwa petaka ternyata dapat terjadi walaupun kita tidak berinteraksi secara face to face? Beberapa film ini membuktikannya!
The Den (2013)
Untuk tugas akhirnya, mahasiswi jurusan sosiologi Elizabeth Benton bergabung dengan sosial media bebasis webcam, The Den. Ia ingin menunjukkan bahwa ia dapat menjalani percakapan yang berarti sewaktu melakukan chat dengan orang asing. Namun, pertemuannya dengan user misterus membawanya terlibat dalam situasi berbahaya, termasuk pembunuhan! Mendapat rating 82% dari situs Rotten Tomatoes, The Den dipuji karena dianggap membawa warna baru ke dalam genre found footage.
Unfriended (2014)
Berawal dari friendly conversation antara sejumlah pemuda/pemudi melalui Skype, situasi mulai berubah ketika sesosok misterius bergabung ke dalam chat room. Melalui serangkaian peristiwa misterius, rahasia gelap yang disembunyikan oleh setiap individu mulai terbongkar. Tidak hanya itu, satu demi satu para anggota di chat room tersebut menemui ajalnya dengan cara yang mengenaskan! Film ini cukup unik karena semua adegan diperlihatkan melalui video call dan chat, tanpa interaksi langsung antara setiap karakter.
Hush (2015)
Mencoba untuk mengembangkan karirnya sebagai seorang penulis, Madison “Maddie” Young memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah terpencil di hutan. Namun, sesosok pembunuh bertopeng mengetahui keberadaannya dan menjadikannya sebagai target berikutnya. Dan Maddie kesulitan menghadapinya, karena si gadis ternyata adalah seorang tunarungu juga tunawicara! Bagaimana pengidap disabilitas menghadapi pembunuh berbahaya, menciptakan ketegangan yang mampu membuat audiens terpaku melihatnya.
The Autopsy of Jane Doe (2018)
Tommy dan Austin Tilden merupakan ayah dan anak yang mempunyai profesi sama: petugas koroner. Suatu hari, mereka ditugaskan untuk penyebab kematian seorang wanita muda tanpa identitas jelas sehingga dijuluki “Jane Doe.” Namun, makin jauh penyelidikan berjalan, makin banyak hal misterius yang menimpa keduanya – termasuk beragam peristiwa di luar nalar! Hanya dengan premis sederhana, film ini mampu membuat penonton menahan nafas ketika misteri yang menyelimuti sang mayat perlahan-lahan terungkap.
4bia – Flight 244 (2008)
Pim adalah seorang pramugari yang bertugas menjaga satu-satunya penumpang: sesosok mayat. Dengan nuansa klaustrofobia yang kental, Flight 224 sebagai film terakhir dalam antologi 4bia mampu membangun atmosfir horror yang begitu pekat. Memang, audiens sudah menebak-nebak apa yang bakal terjadi dalam pesawat tersebut sejak awal film. Namun, dengan terungkapnya latar belakang cerita (plus beberapa jump scare), moviegoer bakal merasakan ketegangan yang terus meningkat hingga mencapai klimaksnya.
127 Hours (2010)
Sewaktu memanjat tebing sendirian, Aaron Ralston mengalami kecelakaan yang membuat tangannya terjepit batu besar. Tanpa ada seorang pun yang bisa menolongnya, ia harus mengambil tindakan ekstrem demi membebaskan diri sebelum kehilangan nyawanya! 127 Hours membuktikan pentingnya memberi tahu kepada orang lain ketika kita berencana melakukan kegiatan outdoor. Tapi selain itu, film yang dibintangi James Franco ini mampu memperlihatkan usaha survival manusia ketika dihadapkan pada situasi genting.
Terlepas dari contoh-contoh di atas, kita harus ikut menggalakan social distancing untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Jika dilakukan, hal ini tentunya sangat membantu para petugas medis selaku garda terdapan dalam pandemi COVID-19. Just remember: be aware, but don’t panic.