Di tengah hype besar menjelang penayangannya, film horor Together kini justru terseret dalam kontroversi panas. Film bergenre body horror yang mencuri perhatian saat pemutaran perdana di Sundance Film Festival ini, kini tengah menghadapi gugatan hukum serius terkait pelanggaran hak cipta.
Gugatan tersebut diajukan oleh StudioFest ke Pengadilan Tinggi Los Angeles, menuduh bahwa Together memiliki kemiripan mencolok dengan film mereka berjudul Better Half, yang telah dirilis lebih dulu pada tahun 2023. Nama-nama besar ikut terseret dalam kasus ini, termasuk bintang utama sekaligus produser Together, pasangan suami-istri Dave Franco dan Alison Brie, serta penulis sekaligus sutradara film ini, Michael Shanks.
Menurut laporan The Hollywood Reporter, masalah ini berawal pada tahun 2020 ketika StudioFest menawarkan peran utama Better Half kepada Franco dan Brie dengan honor $20.000. Tawaran tersebut dikirim melalui agensi WME—yang juga menaungi Shanks—dan disertai naskah lengkap film Better Half. Namun, tawaran tersebut ditolak.
StudioFest meyakini bahwa penolakan itu bukan tanpa alasan. Mereka menuduh bahwa Franco, Brie, dan Shanks menggunakan elemen-elemen dari naskah Better Half untuk membuat Together, yang kemudian menjadi proyek besar di Sundance dan dibeli oleh distributor ternama Neon dengan nilai fantastis: $17 juta—rekor tertinggi dalam sejarah festival tersebut.
Kemiripan yang Dianggap “Terlalu Spesifik” untuk Kebetulan
Dalam gugatannya, StudioFest merinci sejumlah kemiripan antara Together dan Better Half, mulai dari:
-
Plot inti yang sama: pasangan yang secara fisik menyatu sebagai metafora untuk hubungan yang toksik dan ketergantungan.
-
Karakter dengan latar profesi identik: satu guru, satu seniman punk yang sedang mengejar ketenaran.
-
Adegan musik yang identik: keduanya menggunakan piringan hitam Spice Girls dalam momen emosional.
-
Simbol visual serupa: tikus yang terjebak bersama sebagai metafora hubungan.
-
Adegan ekstrem yang serupa: pasangan yang menyatu di area genital dan mencoba menyembunyikannya dari orang lain di dalam kamar mandi.
Pengacara StudioFest, Dan Miller, menyatakan bahwa “kemiripan ini tidak bisa dianggap sebagai kebetulan atau bagian dari trope horor biasa.”
Kasus ini tentunya menjadi kabar buruk bagi semua pihak yang terlibat. Terutama bagi Neon, yang telah menggelontorkan investasi besar untuk hak distribusi Together dan tengah bersiap merilis film tersebut secara luas pada Agustus 2025. Film ini sebelumnya sudah mencuri perhatian berkat skor sempurna 100% di Rotten Tomatoes dari para kritikus awal.
Namun dengan gugatan yang sedang berjalan dan kemungkinan adanya proses hukum panjang, masa depan Together bisa saja terganggu — baik secara hukum, promosi, maupun distribusi.
Akankah Together tetap meluncur sebagai salah satu film horor terbesar tahun ini, atau justru tenggelam oleh kontroversi hukum? Satu hal yang pasti: dunia perfilman kini tengah mengamati perkembangan kasus ini dengan sangat serius.
