AlRawabi School for Girls adalah serial asal Yordania yang dirilis Netflix pada pertengahan Agustus lalu. Dengan format miniseri dengan jumlah total enam episode, serial berbahasa Arab ini mengusung formula ala Mean Girls, yakni mengetengahkan tema perundungan di sekolah. Seperti sudah dituangkan di artikel sebelumnya mengenai serial ini, berikut kami hadirkan sinopsis dan ulasan serial miniseri AlRawabi School for Girls.
Seorang gadis bernama Mariam kerap menjadi target perundungan di sekolahnya. Pelakunya adalah Layan, siswi paling diidolai sekaligus paling disegani di sana dan dua teman dekatnya, Rania dan Ruqqaya. Parahnya, sepak terjang Layan dan komplotannya malah sering mendapat dukungan para siswi pun juga pihak sekolah cenderung tidak menganggap serius. Akibatnya, posisi Mariam makin terjepit, karena hanya tersisa Dina, satu-satunya teman dekat yang bisa dikatakan ada di kubunya.
Mengalami depresi berat, Mariam hilang kesabarannya. Ia mulai merencanakan aksi balas dendam bersama siswi baru pindahan, Noaf yang sempat terjebak di situasi sulit ini dan Dina. Namun saat mulai menjalankan aksi balas dendam ini, Noaf mendapati bahwa Layan dan komplotannya ternyata tidak sejahat yang dikira dan membuatnya berpikir ulang. Sayangnya, Mariam sudah gelap mata karena dibakar dendam. Dapatkah Noaf mencegah Mariam untuk tidak menyebabkan kerusakan masif tidak terduga atas aksinya ini?
Dibuat oleh Tima Shomali dan Shirin Kamal yang multi-talenta, miniseri AlRawabi School for Girls adalah serial drama remaja tentang sekelompok kecil remaja buangan yang bergabung untuk membalas dendam pada para perundung mereka. Sejatinya, apa yang diketengahkan dalam AlRawabi School for Girls bukanlah tema universal yang sekali dua kali diangkat. Namun, putaran kisah dan permainan penuangan transisi karakter yang ada di serial ini membuat serial miniseri ini menjadi sajian yang sangat menarik. Apalagi asal dari mana serial ini berasal membuatnya menjadikan angin segar tersendiri untuk sajian-sajian dengan tema serupa.
Masalah yang dihadapi siswa SMA bersifat universal. Perjuangan itu nyata, apakah Anda tinggal di Orange County atau Upper East Side, di Spanyol atau di Yordania. Mendapatkan nilai bagus, ingin menyesuaikan diri, jatuh cinta, berurusan dengan pengganggu, adalah hal-hal yang akan dihadapi semua remaja di beberapa titik dalam kehidupan remaja mereka. Sekarang, kita telah melihat cerita-cerita ini ratusan kali sebelumnya dan kita dapat mengetahui bagaimana hal-hal ini terjadi. Tapi, seperti bagaimana CODA memberi kita pandangan baru tentang cerita lama, AlRawabi School for Girls bersandar pada konteks budayanya untuk menciptakan karakter yang menghadapi masalah yang sudah dikenal tetapi menghadapinya dengan cara baru dan menarik.
Miniseri ini dibuka dengan aspek-aspek yang ibarat meminjam ide dari serial-serial populer seperti Gossip Girl hingga Elite yang memudahkan audiens untuk merasa familier sebelum menggunakan karakter dan budaya untuk membedakan sajiannya. Terlepas dari tema dan titik awal yang akrab, ada begitu banyak hal di sini yang tidak akan disentuh oleh produksi Amerika.
Sementara premisnya sendiri notabene sederhana, aspek yang membuat miniseri AlRawabi High School for Girls begitu memikat adalah bagaimana berhasilnya Tima Shomali dan timnya membuat audiens dapat bersimpati pada karakter-karakter yang dihadirkannya di sini. Cerita yang dikedepankannya bisa dikembangkan dengan sangat baik dengan plot yang gamblang. Belum lagi, sajian ini juga relevan dengan apa yang terjadi di dunia nyata dan itu tersampaikan dengan jelas.
Untuk departemen aktingnya, jajaran pemain yang padahal didominasi oleh insan yang belum memiliki jam terbang akting yang tinggi mampu menyuguhkan performa apik. Walaupun kebanyakan masih hijau, penampilan mereka membuat serial ini mengasyikkan untuk disimak. Kredit lebih layak diberikan pada aktris Andria Tayeh pemeran Mariam dan sang ratu lebah, Layan sebagai pelakon paling menonjol di sini.
Kejeniusan dari Tima Shomali dan Shirin Kamal adalah membuat AlRawabi menjadi seri terbatas. Mereka memiliki enam episode dan mereka mengisinya sampai penuh. Tidak ada yang dipanjang-panjangkan demi drama. Juga tidak perlu menyimpan pengungkapan besar atau pukulan besar. Mereka memiliki 264 menit untuk menceritakan kisah ini dan tidak ada satu detik pun yang terbuang sia-sia.
Miniseri AlRawabi School for Girls mungkin terlihat dan terasa seperti kisah drama Young Adult biasa tetapi memiliki ambisi yang jauh lebih dalam dan lebih gelap. Serial miniseri ini mungkin tidak memenangkan penghargaan apa pun untuk orisinalitas, tetapi ini adalah potongan genre fiksi yang menyenangkan dan dikemas secara kompeten. Jangan biarkan gambaran sekilas-nya membodohi Anda.
Alrawabi High School for Girls bisa disaksikan secara streaming di Netflix