Episode spesial dari serial Kingdom, yang berjudul Kingdom:Ashin of the North , sudah tayang pada tanggal 23 Juli 2021 di Netflix. Pada episode khusus berdurasi 92 menit ini , fokus cerita adalah pada asal-usul tanaman kebangkitan yang akan memicu serangkaian peristiwa tragis di Joseon. Ini adalah kisah dimana
“awal dari segalanya, akar dari semuanya.”
Artikel kali ini membahas seputar Kingdom : Ashin Of The North yang perlu diketahui , agar dapat menikmati alur ceritanya dengan lebih baik , juga memperjelas karakter Ashin yang muncul sebentar di akhir Musim 2.
Kedua musim Kingdom di awal, telah mendapatkan banyak penghargaan , antara lain The Best International Shows TOP 10 of The New York Times , mendapatkan penilaian khusus Fresh 96% dari Rotten Tomatoes.
Kingdom musim 1 dimulai dengan penyebaran yang tidak terkendali dari yang terinfeksi, yang tidak hidup atau mati, di ujung selatan Dongnae (sekarang Busan). Dilanjutkan dengan musim 2, alur cerita pun mulai dari daerah utara ke istana kerajaan di ibu kota Hanyang, ke daerah utara yang dingin.
Pada akhir musim 2, kelompok Lee Chang melakukan perjalanan ke utara untuk mengejar asal-usul tanaman kebangkitan dan berhadapan langsung dengan Ashin. Kemunculan karakter Ashin yang tiba-tiba dan baru ini, membuat penonton menjadi penasaran dan terus menebak-nebak , berkembang menjadi ingin mengetahui lebih banyak lagi akan karakter Ashin yang kompleks ini .
Nah, pada episode khusus inilah jawaban akan rasa penasaran dari penonton ini akan terpuaskan , dalam episode ini akan banyak sekali diperlihatkan mengenai asal usul Ashin serta tanaman yang menyebabkan menyebarnya infeksi hingga seluruh area Joseon. adapun karakter Ashin hidup di pinggiran utara Joseon, tetapi identitasnya juga tidak jelas sehingga ia tidak yakin mengenai tempatnya di dunia dan juga ia ingin menemukan identitasnya.
Dalam hal ini sutradara Kim Seong-hun pun memberikan gambaran mendetil mengenai kondisi latar tempat Kingdom : Ashin dari Utara berada, yaitu sebagai “dunia baru yang tidak ditampilkan di musim 1 atau musim 2 , di mana keindahan, penderitaan mendalam, dan intrik khusus genre hidup berdampingan.”
Lebih lanjut disampaikan bahwa ia memilih untuk kembali untuk episode spesial ini karena ia tertarik pada ”kisah yang menceritakan awal mula Kingdom”. Pemahamannya akan Kingdom begitu mendalam sekali, sehingga penulis Kim Eun-hee berkata, “Dia tahu persis apa yang saya maksudkan di setiap adegan. Hal ini mungkin karena ia membaca naskahku berkali-kali.”
Keunggulan episode ini adalah pada setingnya yang berbeda dari Kingdom yang telah biasa dilihat . Pada episode iini, penonton dapat melihat lahan terbuka yang luas dan hutan konifer hitam kebiruan, hal ini tentunya menawarkan keindahan yang berbeda. Meskipun pembuatan film tidak dapat dilakukan di sekitar Sungai Amnok, kru produksi melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk menciptakan kembali tampilan yang menonjol dari tempat ini demi memperkuat kisah epik terjadi, seperti hutan lebat dengan aura murni, Sungai Amnok bersinar dengan penuh bulan, hamparan padang alang-alang dan dataran beku yang tertutup salju.
Lebih lanjut pada seputar Kingdom : Ashin Of The North ini, Kim Seong-hun mengatakan dengan sangat bangga, “Kami sedang dalam misi untuk mencari tampilan yang menarik. Penonton dapat bersenang hati menonton sambil menebak-nebat, lokasi tempat syuting berlangsung”
Lebih lanjut disampaikan bahwa “tujuan pembuatan film adalah untuk mencapai tampilan yang elegan, efek yang bermartabat dan bersemangat.”
Baca juga 5 alasan untuk menonton film Kingdom : Ashin Of the North
Adegan kejar-kejaran mendebarkan yang melibatkan orang yang terinfeksi juga diambil naik tingkat, dari gerombolan orang yang terinfeksi hingga harimau yang terinfeksi yang mengancam. Kim Seong-hun secara khusus berterima kasih pada staf produksi untuk pembuatan filmnya yang sukses, dengan mengatakan bahwa “adegan-adegan dinamis yang serba cepat itu tidak akan mungkin terjadi tanpa kerja keras mereka”
Demikian artikel seputar Kingdom :Ashin Of The North , dengan fokus pada pandangan dari sutradara Kim Seong-hun