Dunia perfilman bersiap menyambut kisah nyata yang belum banyak diketahui publik dalam film terbaru Burning Rainbow Farm, dibintangi oleh Sebastian Stan dan Leo Woodall. Disutradarai oleh Justin Kurzel, film ini mengangkat salah satu pengepungan paling dramatis oleh FBI dan kepolisian dalam sejarah Amerika Serikat. Rocket Science, perusahaan produksi film internasional, akan memboyong proyek ini ke Festival Film Cannes bulan ini, dengan harapan mendapat dukungan dari distributor studio besar.
Didasarkan pada kisah nyata, Burning Rainbow Farm mengisahkan kehidupan Tom Crosslin (diperankan oleh Stan) dan Rollie Rohm (diperankan oleh Woodall), pasangan gay yang membangun sebuah komunitas damai dan ramah ganja di wilayah pedesaan Michigan. Tempat yang mereka bangun, Rainbow Farm, menjadi lokasi tahunan bagi dua festival pro-marijuana populer: HempAid dan Roach Roast, yang berlangsung dari tahun 1996 hingga tragedi berdarah pada 2001.
Namun, mimpi idealis mereka berubah menjadi mimpi buruk saat konflik dengan otoritas lokal memuncak. Setelah anak angkat mereka diambil oleh pihak berwenang, ketegangan meningkat hingga berujung pada pengepungan mematikan yang berakhir tragis. Yang membuat kisah ini nyaris terlupakan adalah waktunya yang sangat berdekatan dengan peristiwa 9/11—hanya beberapa hari sebelumnya, yaitu pada 3 September 2001.
Rainbow Farm bahkan sempat masuk dalam daftar “Top 25 Stoner Travel Spots in the World” versi High Times Magazine, namun kehancuran tempat itu terjadi saat Crosslin dan Rohm menghadapi tuduhan penggelapan pajak yang kemudian berkembang menjadi baku tembak sengit dengan pihak berwenang.
Proyek ini menjadi misi pribadi bagi Sebastian Stan, yang telah mengembangkan film ini sejak 2017. Awalnya, Lenny Abrahamson dijadwalkan menyutradarai film ini sebelum akhirnya Justin Kurzel, yang dikenal lewat The Order, mengambil alih kursi sutradara atas rekomendasi Stan sendiri.
Dengan kombinasi naskah yang kuat, cerita nyata yang menggugah, dan para aktor papan atas, Burning Rainbow Farm diprediksi akan menjadi perbincangan hangat dan salah satu film yang paling ditunggu setelah penayangannya di Cannes.