Sebuah game kolaborasi Game Browser produksi Nitroplus dan DMM berjudul Touken Ranbu serta anime berjudul Touken Ranbu: Hanamaru mendapat perhatian dari pencinta gamers dan anime.
Atas dasar dua kejadian ini, maka tak salah jika kemudian versi live action segera dibuat dan sudah tayang di bioskop di Indonesia.
Menariknya sambutan dari para fansnya sangat baik, dan sudah berjalan hampir 1 (satu)minggu film ini mampu bertahan dan masih mendapatkan perhatian dari fandomnya.
Saat pemutaran screening film ini, para fans datang beserta dengan koleksi mereka dan saling berebut bercerita menyampaikan antusiasme mereka akan film ini. Harapan mereka sangat besar, agar versi live action ini semenarik game dan versi anime nya serta memberikan pengalaman menarik versi tontonan layar lebar.
Saat pemutaran, penonton diberikan visual CG yang standar namun cukup terbantu dengan akting dari para pemainnya , yang mendalami karakter sebagai pedang yang dihidupkan kembali, sebagai penjaga sejarah. Ini sesuatu hal yang menarik dan dalam game, para pemain diajak untuk mengempulkan pedang untuk menghadapi misi yang disediakan .
Bagi yang belum mengetahui latar belakang cerita Touken Ranbu , adalah cerita mengenai para pedang sakti, yang kemudian dibangkitkan menjadi manusia. Bukan sembarang manusia, namun mereka memiliki kemampuan dan tugas khusus yaitu melindungi alur sejarah. Sejarah tidaklah boleh berubah, karena bila berubah, masa depan pun akan turut berubah.
Pedang yang berubah menjadi manusia ini, memiliki karakter yamg unik dan sesuai dengan tujuan awal pedang dibuat. Mereka ada yang masih dapat mengingat kejadian yang sebenarnya dalam sejarah, apabila mereka berada pada lokasi kejadian. Namun ada pula yang kehilangan memorinya, akibat beban kejadian yang menimpa mereka , saat berwujud sebagai pedang.
Disinilah plot menjadi menarik, karena sebagai pedang yang berada di lokasi dan mengetahui kejadian sebenarnya, maka sebagai manusia harus mengambil putusan yang benar agar sejarah tidak berubah.
Keadaan diperparah saat musuh mereka, para perubah sejarah, mengetahui pula hal tertentu terkait dengan kejadian sebenarnya dalam periode sejarah tersebut yang tak diceritakan pada masyarakat di luar.
Plot kejutan dan saling lomba inilah yang menjadi daya tarik utama film ini.
Selama masa pemutaran , para fandom selalu tampak antusias saat pemeran bergantian muncul dengan gaya dan tampilan khas mereka masing-masing . Ternyata tampilan ini telah menjadi salah satu tampilan yang para fandom kenakan dalam cosplay mereka , saat ajang kopi darat. Dengan rangkaian gaya pakaian yang unik, dapat dibayangkan ramainya acara cosplay mereka mendatang saat menampilkan diri mereka sebagai karakter-karakter dalam film ini.
Siapa sajakah karakter-karakter yang muncul kali ini?
Sebagaimana ditampilkan dalam trailer dan pengembangannya, satu persatu karakter ini diperkenalkan yaitu Yoshihide Sasaki sebagai Souza Samonji, Taishi Sugie sebagai Namazuo Toushirou, Teruma sebagai Kousetsu Samonji, Takeru Naya sebagai Sayo Samonji, Keisuke Higashi sebagai Shokudaikiri Mitsutada, Yoshihiro Aramaki sebagai Yamanbagiri Kunihiro, Hiroki Suzuki sebagai Mikazuki Munechika, Ryou Kitamura sebagai Yagen Toushirou, Masanari Wada sebagai Heshikiri Hasebe
Saiji Yakumo akan bertindak sebagai sutradara, dengan naskah cerita ditulis oleh Yasuko Kobayashi
Pada versi live action kali ini, memang hanya 8(delapan) karakter dahulu yang ditampilkan, dengan penekanan pada tokoh utama Mikazuki Munechika , yang diceritakan mengetahui paling banyak kejadian yang sebenarnya , namun tertutup rahasia untuk menjaganya. Ketertutupan ini kemudian membuat para karakter lain mempertanyakan putusan demi putusan yang dibuatnya.
Namun kekompakan dan kesetiakawanan yang terjalin, akhirnya mampu menepis semua kecurigaan dan bersama-sama mereka menyelamatkan sejarah dan sekaligus masa depan
Kemudian menjawab harapan para fandom , maka film ini dapat memberikan kamu alternatif pengalaman menarik dan memberikan inspirasi cosplay yang dapat dikenakan. (Nuty Laraswaty)