The Offering merupakan film yang disutradarai oleh Oliver Park, diproduksi oleh Millennium Media, dan didistribusikan oleh Decal.
Film ini berangkat dari cerita mitologi kuno yang terkenal di area Eropa. Pada awal pembuatan film, The Offering memiliki nama Abyzou yang merupakan asal dari cerita tersebut, yaitu mitologi kuno. Abyzou bercerita tentang seorang setan perempuan yang mengincar anak-anak dibawah satu tahun dan ibu yang sedang mengandung bayi.
Syuting film The Offering dilakukan di area sofia, Bulgaria. Walaupun begitu, film ini memiliki latar belakang cerita di eropa dan tidak spesifik di Bulgaria. Secara cerita, film ini memiliki satu tokoh protagonist yang sedang mencoba melakukan rekonsiliasi hubungan suaminya dengan orang tua. Namun, ia menyadari bahwa orang tua suaminya memiliki usaha untuk melakukan kremasi mayat-mayat yang telah meninggal. Ditengah rekonsiliasi, suami dari tokoh protagonist melakukan kesalahan dengan memecahkan sebuah batu yang merupakan jimat dari sebuah kutukan. Kekacauan tersebut membuat suami dari tokoh protagonist harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah dibuat.
Film ini cocok untuk kamu yang menyukai mitologi kuno, ataupun pecinta horror yang tak takut dengan efek jump scared pada film.
No soul is safe. – The Offering.
Sebagai catatan, sutradara Oliver Park terlihat nyaman dengan film-film bergenre fantasi dan serial. Ciri khas inilah yang terlihat pula dalam babak demi babak yang dihadirkan oleh The Offering , memberikan warna berbeda bagi genre horor yang tampil di layar bioskop di Indonesia.
Alur cerita memang membahas banyak akan mitologi , dan in memang dihadirkan agak terlalu banyak , porsinya amat difokuskan, sebanyak “jump scare” yang dihadirkan. Sehingga bagi penyuka “jump scare, momen pembahasan mitologi ini akan dirasakan amat melelahkan dan sedikit membosankan.
Sebenarnya hal ini sudah ditampilkan melalui trailer yang diberikan , dan memang akan semakin banyak sepanjang durasi film berlangsung
Bagi yang ingin menonton horor yang berbeda, maka ini adalah saatnya , sebelum turun dari layar bioskop Indonesia
*Tulisan : Kontributor Thomas dan Editor