The Boys in the Boat
Film ini menyelami dunia dayung kompetitif yang menawan, menawarkan pengalaman sinematik yang secara indah menangkap keanggunan olahraga dan ketabahan para atletnya.
Bagi yang tak mengenal dunia ini, adegan-adegan yang ditampilkan memberikan gambaran nyata tentang para pemuda yang bergulat dengan tantangan hidup selama masa-masa sulit Depresi di Amerika Serikat.
Perjuangan para karakter sangat jelas, dan film ini secara efektif menyampaikan rasa lapar, putus asa, dan tekad tanpa henti untuk mengubah keadaan mereka.
Review The Boys in the Boat
Inti narasinya adalah penggambaran Joe Rantz oleh Callum Turner.
Penampilan Turner yang sensitif dan bernuansa memberikan kedalaman pada karakter Joe, seorang pemuda yang ditinggalkan oleh keluarganya, menghadapi tunawisma dan ancaman dikeluarkan dari sekolah
Tawaran Universitas Washington untuk mendukung secara finansial anggota tim menjadi secercah harapan, menarik ratusan orang untuk mencoba olahraga yang digambarkan sebagai “yang paling sulit di dunia”.
Joel Edgerton sebagai pelatih Al Ulbrickson, memberikan penampilan mengesankan yang menambah daya tarik dalam perjalanan tim.
Pidato motivasinya tentang persatuan dan kerja tim sangat bergema, menekankan para pendayung sebagai “delapan bagian terpisah dari kesatuan yang sama”.
Secara visual, The Boys in the Boat adalah sebuah suguhan. Film ini menangkap keanggunan balet dari mendayung dengan bidikan kaleidoskopik dari atas yang menonjolkan ketepatan ritme dayung yang membelah air.
Montase latihannya intens dan imersif, menampilkan dedikasi tim dan tuntutan fisik dalam olahraga ini.
Meskipun film ini unggul dalam menangkap esensi mendayung, film ini gagal menyempurnakan karakter pendukungnya sepenuhnya.
Selain Donny, yang diperankan oleh Jack Mulhern, yang menghadirkan pesona tenang dalam cerita, rekan satu tim lainnya sebagian besar masih belum berkembang.
Kurangnya kedalaman karakter membuat sulit untuk berhubungan dengan mereka secara pribadi.
Meskipun demikian, The Boys in the Boat berhasilmemberikan pandangan akan film olahraga yang tidak diunggulkan, menawarkan narasi menarik yang penuh dengan suka dan duka.
Poin plot tradisional film ini, mulai dari luka lecet yang menyakitkan hingga tertidur di ruang kelas dan hubungan yang tegang, dijalin dengan mulus ke dalam cerita, menambahkan lapisan keaslian dan keterhubungan.
Penutup Review The Boys in the Boat
The Boys in the Boat adalah film yang secara visual menakjubkan dan menarik secara emosional yang merayakan ketahanan jiwa manusia.
Ini adalah tontonan wajib bagi penggemar olahraga dan siapa pun yang menghargai kisah underdog yang menyentuh hati.
Hanya dapat disaksikan di Prime Video