Film One Night Stand merupakan film drama Indonesia yang seolah mengungkapkan realita masa kini dari sudut pandang kaum muda mudi masa kini.
Cerita dimulai dengan kehadiran Baskara atau Ara (Jourdy Pranata) sosok leaki yang penurut dan people pleaser di Yogyakarta untuk urusan melayat dan pernikahan. Dua peristiwa dalam satu hari, yang seolah telah mengisyaratkan alur cerita dalam beberapa menit ke belakang.
Ara dijemput oleh Lea (Putri Marino) , sosok karakter perempuan yan mandiri , ceplas ceplos mengutarakan pendapatnya dan bebas sebebas-bebasnya dalam menjalani hidup.
Pertemuan mereka kemudian berlanjut dengan serangkaian dialog , tindakan , dialog dan tindakan kembali yang seolah menyatakan betapa mereka selaras satu sama lain di hari itu.
Ara dapat mengungkapkan perasaannya , pemikiran serta rasa yang selama ini ia pendam kepada Lea . Kedekatan mereka ini , semakin menjadi dan mereka pun akhirnya tak dapat menahan diri untuk melakukan hubungan yang lebih intim sebelum perpisahan yang terjadi keesokan harinya.
Makna alur cerita secara lebih mendalam dalam film ini memang mengutamakan pada kebebasan dan juga pengekspresian jati diri , ibarat air mengalir, mereka berdua merasakan nyaman berada bersama pada titik waktu itu dan nampaknya sutradara Adriyanto Dewo, berjuang keras untuk menampilkan hal tersebut. Selain itu ,alur cerita juga menampilkan pemikiran bahwa kedekatan antara manusia dapatlah tercipta di mana saja, kapan saja tanpa mengenal waktu.
Chemistry memang terasa sangat terbangun saat Putri Marino dan Jourdy Pranata saling berdialog , mengungkapkan isi hati tampil menguatkan pesan yang hendak disampaikan, namun terasa hampa dan tidak memberikan banyak dampak kepada penontonnya. Penempatan karakter sosok-sosok perempuan yang senang bergosip dalam ruang rias pengantin, hingga suasana duka saat melayat , terasa bagaikan tempelan belaka , dan kembali tidak begitu memberikan arti .
Pad akhirnya , layaknya sebuah hubungan One Night Stand, semuanya berlalu dengan cepat dan pilihan pun kembali pada masing-masing pribadi untuk kembali menjalani hari-hari , tanpa terbebani oleh memori dan kenangan di satu hari itu.
Secara keseluruhan ide cerita ini termasuk berani , topik yang dibahas walaupun merupakan tema lama , masih jarang ditemukan serta dimuat dalam media film. Hal ini tentunya patut disambut dengan baik dan diberikan apresiasi , walaupun pengerjaannya masih terasa sedikit kasar dan bagi yang tidak menyukai film dengan dialog-dialog panjang akan merasa lelah menontonnya dikarenakan terlalu monoton , terlebih lagi dialog hanya mengandung simbol -simbol tertentu , yang hanya dapat dimengerti penonton dengan segmen tertentu.
One Night Stand masih dapat ditonton di bioskop online
Baca juga :Adu Akting Putri Marino & Jourdy Pranata Di One Night Stand