Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Review Film Little Big Master, Kisah Nyata Tentang Sulitnya Mendapatkan Pendidikan yang Layak

by Kent
November 10, 2015
in Reviews, User News
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Pendidikan adalah hal yang sangat penting dan layak didapatkan setiap orang, tetapi masih banyak orang yang tidak mampu mendapatkan pendidikan yang layak, hal ini ditunjukkan dalam sebuah film berdasarkan kisah nyata yang berjudul Little Big Master. Little Big Master bercerita tentang seorang mantan kepala sekolah dari sekolah elit yang menjadi seorang kepala sekolah secara sukarela dengan gaji yang sangat kecil di sebuah sekolah terpencil dengan kondisi buruk dimana seluruh staf, murid, dan guru mengundurkan diri. Sekolah tersebut hanya menyisakan 5 murid sehingga sekolah yang telah berdiri dari tahun 1950 tersebut terancam dibubarkan.

Hal yang saya sukai dari film ini adalah bagaimana film ini dapat menggambarkan suasana sekolah yang buruk dan dilupakan tersebut, hal ini dapat dilihat dari dinding-dinding yang kotor, tanaman-tanaman dan pohon-pohon yang terlihat sudah lama tidak dipotong, pendingin ruangan yang berdebu, dan lain-lain. Selain itu film ini juga dapat menggambarkan sulitnya usaha orang-orang yang tidak mampu dalam mendapatkan pendidikan dan kondisi kehidupan mereka yang kurang baik. Terdapat suatu adegan dimana murid-murid di sekolah tersebut ditanyakan tentang mimpi mereka, tetapi tidak seperti anak-anak pada umumnya yang mempunyai mimpi besar, mereka bermimpi sesuatu yang sederhana sesuai dengan keadaan hidup mereka.

Hal ini menggambarkan bagaimana mereka sudah mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan, dalam film ini juga digambarkan bahwa walaupun mereka masih kecil, mereka sudah harus membantu orangtua mereka bekerja. Dalam film juga terdapat adegan-adegan yang menggambarkan kesulitan kehidupan orang-orang yang tidak mampu dan sikap mereka yang kurang baik, terdapat adegan dimana seorang orangtua harus berjalan dari rumahnya ke sekolah karena tidak mempunyai uang yang cukup, dan ada adegan dimana seorang siswa menjual sampah untuk membantu orangtuanya yang sedang sakit tetapi mendapatkan respon yang kasar saat dia meminta imbalan lebih karena imbalan yang diberi tidak sesuai dengan jumlah sampah yang dikumpulkan, terdapat pula adegan yang memperlihatkan perumahan tempat tinggal mereka yang kumuh dan kotor. Hal ini menunjukkan bahwa bagi mereka tidaklah mudah untuk membiayai kehidupan dan pendidikan, dan lingkungan tempat tinggal yang tidak baik bagi anak-anak.

Pesan yang disampaikan dari film ini adalah dalam mendidik yang benar bukanlah untuk mendapatkan penghasilan saja, tetapi dalam mendidik harus dilakukan dengan tulus untuk sebuah kebaikan. Di film ini mantan kepala sekolah elit tersebut secara sukarela mengajar di sekolah yang ditinggalkan agar murid-murid di sekolah tersebut tetap mendapat pendidikan yang layak dan mendapat masa depan yang lebih baik. Dalam melakukan usahanya dalam mengajar di sekolah tersebut, dirinya mendapat tawaran kerja dari sebuah perusahaan dengan gaji yang sangat tinggi dan menjadi ikon pendidikan, tetapi dia menolaknya karena menurutnya perusahaan tersebut menjadikan pendidikan sebagai wadah bisnis dan sekolah yang diajarnya akan diabaikan. Hal ini menunjukkan bahwa dirinya tidak mencari kesuksesan diri dalam mendidik, tetapi dia melakukannya untuk kebaikan murid-muridnya. Selain itu film ini juga mengajarkan bahwa dalam melakukan perubahan untuk masyarakat, terutama untuk pendidikan yang lebih baik, harus dimulai dengan inisiatif diri sendiri, tidak hanya menunggu tindakan orang lain.

linebreak

Ini adalah artikel review dari komunitas Cinemags dan telah disunting sesuai standar penulisan kami. Andapun bisa membuatnya di sini.
Tags: Little Big MasterReview Film
Previous Post

Mariah Carey Bergabung Dengan The LEGO Batman Movie

Next Post

Berubahnya Kehidupan Seorang Antisosial dalam Film Shaking Tokyo

Related Posts

Mendadak Dangdut
Articles

Review Mendadak Dangdut

24/04/2025
The Accountant 2
Articles

Review The Accountant 2

24/04/2025
Until Dawn
Action

Review Until Dawn

24/04/2025
Barat

Review Drop : Film Thriller yang Mengejutkan dan Menghibur

23/04/2025
Next Post

Berubahnya Kehidupan Seorang Antisosial dalam Film Shaking Tokyo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.6K Subscribers • 325 Videos • 493K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
1 

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    29897 shares
    Share 11958 Tweet 7474
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    21413 shares
    Share 8565 Tweet 5353
  • Warner Bros. Umumkan Tanggal Rilis Film “The Lord of the Rings: The Hunt for Gollum”

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Kisah Cinta Anak-Anak Gwan-sik & Ae-sun di When Life Gives You Tangerines

    655 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Era Mutan Dimulai: Sutradara Thunderbolts Siap Pimpin Film X-Men di MCU

    404 shares
    Share 162 Tweet 101
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags