Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Review Film Alpha

by Paulus Ladiarsa
September 17, 2018
in Movie Articles, Movies, Non Indonesian Movies, Reviews
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Albert Hughes sepertinya menyadari bahwa meski khalayak penikmat film masa kini jauh lebih kritis dan kejam (dalam hal menilai film), jalinan cerita rumit nan kompleks bukanlah satu-satunya cara untuk memuaskan audiens. Sebaliknya, ia malah menyuguhkan sebuah paket tontonan cenderung sederhana dalam film garapan teranyarnya yang mengusung tajuk Alpha ini.
Penampakan awal Alpha awalnya sedikit mengingatkan pada film aksi garapan Roland Emmerich berjudul 10.000 BC yang flop. Hal ini sempat membuat ekspektasi awalnya disetel dalam tingkatan rendah. Tapi, kesan itu langsung menguap begitu layer kisah apa yang dikedepankannya di sini mulai terbuka. Mengetengahkan setting Eropa di masa prahistorik, tepatnya 20.000 tahun Sebelum Masehi, Alpha bercerita tentang Keda, putra tunggal seorang kepala suku. Berhasil lulus ujian untuk bisa bergabung dengan sang ayah dalam sebuah misi perburuan bison, Keda terpaksa harus ditinggalkan seorang diri di tengah-tengah jurang curam, saat salah satu hewan buruan itu menyerangnya sebagai aksi balas dendam.
Setelah lama tidak sadarkan diri, hanya berbekal tekad pantang berputus asa yang sangat kuat, bocah remaja ini berusaha mendorong batas kemampuan fisiknya hingga maksimal demi sebuah tujuan sederhana, pulang ke rumah dan bersatu kembali dengan kedua orangtuanya. Dalam upayanya bertahan hidup ia berjumpa dengan seekor serigala dan kemudian menjalin ikatan persahabatan dengannya.
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa film yang mengetengahkan setting prahistorik adalah salah satu genre yang memiliki rasio kegagalan paling tinggi. Hal ini dikarenakan siasat untuk menghasilkan film berkualitas dengan setting semacam ini adalah dikarenakan minimnya petunjuk akurat yang bisa didapatkan terkadang harus menitikberatkan pada interpretasi artistik untuk efek dramatis maupun praktikal. Perlu diinformasikan, dulu salah satu aspek yang jadi bulan-bulanan pada 10.000 BC adalah ketidakakuratan detail yang dikedepankan. Dan harus diakui, kekurangan ini juga dapat dijumpai di film ini.

Baca Juga:  Batal Tayang di Bioskop! Film Voltron Henry Cavill Langsung Meluncur ke Streaming


Meski demikian, Hughes berhasil menyiasatinya dengan baik. Seperti halnya dilakukan Ang Lee di Life of Pi, sang sineas di sini menyajikan visualisasi indah sangat memanja mata dalam mengemas setiap adegan-adegan yang dihadirkannya. Sebagai gantinya, ia memberikan angle-angle lansekap yang membuat skala filmnya terlihat besar seraya mengajak serta audiens untuk ikut berpetualang bersama Keda.
Seperti sudah disinggung sebelumnya, film ini tidak akurat dalam hal menampilkan alam sejarah masa yang dikedepankannya, pun juga pilihan hewan-hewannya, namun hal itu rasanya bisa dimaklumi karena kentara benar bukan itu tujuan yang dibidik sang sineas di sini. Kekuatan utama Alpha adalah siematografi indahnya, yang rasanya layak didaulat sebagai salah satu yang terbaik tahun ini.
Walaupun masih juga belum dekat untuk digolongkan sebagai film yang luar biasa, secara keseluruhan Alpha sedikit melebihi ekspektasi yang diperkirakan sebelumnya. Dan, meski mudah ditebak Hughes tidak menitikberatkan bobot kisah sebagai kekuatan utamanya, apa yang dikedepankan sang sineas di sini rasanya tetap efektif menghanyutkan penonton. Bagi kalangan yang ingin menikmati sajian sederhana, kaya visualisasi, dan jalinan kisah ringan, ini adalah pilihan tepat untuk Anda

Tags: Albert HughesAlphaFilm SurvivalPrahistorikSurvival
Previous Post

LINE Luncurkan Kolaborasi LINE Bubble 2 dan Detective Conan

Next Post

Aktor Ini Akan Berperan Sebagai Cyborg di DC Universe

Related Posts

Ezra Miller
Barat

Ezra Miller dan Lynne Ramsay Bersatu Kembali dalam Film Vampir Misterius

28/05/2025
Tin Soldier
Action

Film Aksi Tin Soldier Siap Tayang Tahun Ini, Dibintangi Jamie Foxx, Robert De Niro, dan Scott Eastwood

28/05/2025
Midnight Vendetta
Barat

Martin Scorsese Garap Film Baru “Midnight Vendetta”, Ungkap Asal Usul Mafia Italia di Amerika

28/05/2025
Pink Laundry
Articles

FILM PENDEK KEDUA, {02} PINK LAUNDRY, KHOZY RIZAL DAPAT SAMBUTAN MERIAH

28/05/2025
Next Post
Aktor Ini Akan Berperan Sebagai Cyborg di DC Universe

Aktor Ini Akan Berperan Sebagai Cyborg di DC Universe

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.6K Subscribers • 338 Videos • 502K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
WEREWOLF PRATICAL EFFECTS
3 AKTOR YANG HAMPIR MEMERANKAN PERAN IKONIK!
FALL MEMORABLE SCENE
MISSION IMPOSSIBLE THE FINAL RECKONING REVIEW!
3 INSIDEN FINAL DESTINATION PALING BIKIN TRAUMA
LILO & STITCH ANIMATION VS LIVE ACTION
12 

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    30076 shares
    Share 12030 Tweet 7519
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    21494 shares
    Share 8598 Tweet 5374
  • Kenali Mitos Jin Beuno

    760 shares
    Share 304 Tweet 190
  • Serial TV Harry Potter Umumkan Pemeran Utama: Inilah Wajah Baru Harry, Ron, dan Hermione!

    403 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Film Aksi Tin Soldier Siap Tayang Tahun Ini, Dibintangi Jamie Foxx, Robert De Niro, dan Scott Eastwood

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags