Siti ( 28 Januari 2016)
Kuda hitam di ajang FFI 2015, yakni Siti akhirnya dirilis di bioskop Indonesia. Film yang telah keliling berbagai festival di dunia ini merupakan film independent hasil produksi Fourcolours. Berbagai penghargaan festival film internasional, seperti Shanghai International Film Festival 2015, 19th Toronto Reel Asian International Film Festival 2015 dan masih banyak lainnya telah diraih oleh film arahan Eddie Cahyono ini.
Bila masih meragukan akan kualitasnya, film yang diproduseri oleh Ifa Isfansyah ini juga menyabet penghargaan tertinggi di ajang festival film terbesar di Indonesia tahun lalu, FFI 2015. Kemudian film yang berformat hitam-putih ini juga berhasil menjadi film terbaik di AFI 2015, sekaligus untuk pertama kalinya satu film bisa berhasil memboyong dua piala untuk katagori film terbaik di dua ajang penghargaan tersebut.
Sinopsis
Siti (Sekar Sari) adalah perempuan 24 tahun yang hidup bersama dengan ibu mertuanya Darmi (Titi Dibyo), anak semata wayangnya Bagas (Bintang Timur Widodo), dan suaminya Bagus (Ibnu Widodo). Keluarga Siti adalah keluarga miskin yang tinggal di pinggir pantai Parangtritis.
Bagus berprofesi sebagai seorang nelayan miskin yang membeli perahu baru dengan cara berutang. Namun, nasib sial menimpa satu tahun lalu ketika perahu baru milik Bagus mengalami kecelakaan, melenyapkan perahu sekaligus membuat Bagus lumpuh, serta membuat Bagus tidak mampu melunasi utangnya. Akibat kecelakaan itu, Siti dan Darmi beralih profesi sebagai penjual peyek jingking untuk wisatawan di pantai Parangtritis. Di malam hari, Siti juga bekerja menjadi pemandu karaoke di salah satu tempat karaoke illegal demi menghidupi keluarganya dan melunasi utangnya.