Joaquin Rafael Phoenix telah lama lalang melintang di dunia sinema. Dalam karirnya, bisa dibilang, Phoenix terus berevolusi menjadi lebih matang dari sebelum-sebelumnya, seperti halnya wine; semakin berumur, semakin bertambah baik. Dalam karirnya ia menerima nominasi Academy Award untuk perannya di Gladiator dan Walk The Line sebagai Johnny Cash. Setelah lama hiatus dalam kancah perfilman, ia muncul kembali ke layar lebar membintangi The Master, Her, dan Inherent Vice.
Adik dari mendiang River Phoenix ini lahir pada 28 Oktober 1974 di San Juan, Puerto Rico. Ia mengikuti jejak kakaknya meniti jalur ketenaran Hollywood. Sebagai anak seorang misionaris dari grup Children of God yang sempat menjadi skandal, keluarganya kerap berpindah tempat. Setelah keluarganya mengundurkan diri dari gerakan Chidren of God yang semakin mencemaskan, mereka mengganti nama keluarga dengan “Phoenix” yang merupakan simbol dari terlahir kembali.
Saat pindah ke Los Angeles di usia empat tahun, Joaquin bersama abangnya River dan Rain, serta adik –adiknya, Liberty dan Summer kerap memainkan suatu pertunjukan satu sama lain hingga akhirnya sang ibu menemukan agen untuk memperlancar jalan mereka menuju Hollywood. Dalam suatu wawancara Joaquin menjelaskan bahwa ia dan saudara-saudaranya gemar memainkan musik dan bernyanyi. Kedua orang tua sangat mendukung anak-anaknya berekspresi, sehingga terasa seperti natural saja saat berakting.
Early Career
River merupakan anggota keluarga yang pertama mempelopori karir keaktoran. Ia mendapatkan peran di serial Seven Brides for Seven Brothers yang disiarkan di tahun 1982 hingga 1983. Melalui abangnya, Joaquin berhasil mendapatkan peran kecil saat usianya masih 8 tahun. Peran kecil ini berbuntut pada sejumlah tawaran main di beberapa show, seperti The Fall Guy, Hill Street Blues, dan Murder, ia bahkan pernah tampil bersama River di ABC Afterschool.
Phoenix memulai debutnya pada tahun 1986 sebagai aktor pendukung memerankan seorang astronot wannabe dalam film petualangan SpaceCamp. Salah satu dobrakan yang dilakukannya adalah saat dirinya pindah ke Florida, di mana ia mendapatkan peran di Parenthood (1989). Dalam film tersebut, Phoenix berperan sebagai remaja pemberontak. Saat usianya masih 15 tahun, ia memutuskan mencari jalur karir di luar Hollywood, yaitu di Amerika Selatan, sementara abangnya, River saat itu berdiri di bawah sorotan dan menjadi aktor ter-gress di Hollywood.
Steal The Attention
Saat kembali ke Hollywood di tahun 1995, ia bersanding dengan Nicole Kidman bermain di film indie garapan Gus Van Sant, To Die For. Setelah itu gelombang film datang bermunculan, ia sempat bermain di film drama romantis bersama Liv Tyler dalam Iventing the Abbotts (1997) dan perkenalan mereka berlanjut ke suatu off-screen relationship.
Phoenix kemudian bekerja bersama Oliver Stone dalam film neo-noir, U-Turn (1997) yang kurang berhasil menembus box-offfice. Setelah bertahun-tahun bermain di film-film dengan prestasi biasa saja, di tahun 2000, Phoenix mencuri perhatian dunia lewat film epic Gladiator memerankan Commodus. Di tahun yang sama, ia menampilkan berbagai peran berbeda sebagai seorang pastor di Quills dan operator di The Yards kemudian ia sempat terlibat dalam beberapa garapan Shyamalan, seperti The Signs (2002), dan The Village (2004).
Breaking Through Role
Phoenix yang cahayanya sedikit meredup paska Gladiator dan Quills, kembali mencuri perhatian saat dirinya memerankan Johnny Cash dalam Walk the Line (2005). Untuk perannya yang tidak main-main itu, ia harus berlatih bernyanyi dan bermain gitar, usahanya kerasnya berhasil menuai kritik positif, dan nominasi. Setelah menyelesaikan filmnya, ia dikabarkan ke rehab berkaitan dengan isu keterlibatannya dengan alkohol.
Fake Retirement
Di tahun 2009, aktor ini muncul secara ajaib dalam acara David Letterman dengan penampilan yang sangat berbeda. Tidak lama setelahnya, Phoenix mengumumkan rencana pensiun dari akting dan banting setir merilis album rap. Video Phoenix perform di Las Vegas menjadi viral, namun karena video itu direkam dengan kualitas jelek, pernyataannya dianggap hanya hoax belaka. Baru setelah I’m Still Here rilis di tahun 2010, semuanya terungkap. Affleck, sang sutradara mengakui ke New York Times bahwa dokumenter itu hanyalah fiktif.
Gets Better With Age
Setelah hiatus, di tahun 2012, Phoenix memutuskan eksis di perfilman lagi dan membuat impresi mengagumkan lewat The Master. Bersanding bersama almarhum Seymour Hoffman, Ia memerankan veteran alkoholik. Film ini menghantarkan dirinya ke nominasi Oscar. Tidak berapa lama, dunia kembali dibuat takjub dengan aktingnya di film Her (2013) dan Inherent Vice (2014). Di tahun 2017, Phoenix kembali meraih pujian lewat film You Were Never Really Here, mengenai perjuangan seorang pria dengan trauma pedofilia.
Filmography
1985 Kids Don’t Tell
1986 SpaceCamp
1987 Russkies
1989 Parenthood
1995 To Die For
1997 Inventing the Abbotts
1998 Return to Paradise
1999 8mm
2000 The Yards, Gladiator, Quills
2001 Buffalo Soldiers
2002 Signs
2003 It’s All About Love, Brother Bear
2004 The Village, Hotel Rwanda, Ladder 49
2005 Earthlings, Walk the Line
2007 We Own the Night, Reservation Road
2008 Two Lovers
2010 I’m Still Here
2012 The Master
2013 The Immigrant, Her
2014 Inherent Vice
2015 Irrational Man, Unity
2017 You Were Never Really Here
2018 Don’t Worry, He Won’t Get Far on Foot, Mary Magdalene, Dominion, The Sisters Brothers, Lou
2019 Joker
Baca lebih lengkap tentang Joaquin Rafael Phoenix di majalah Cinemags 227! Untuk pemesanan via online, silakan klik banner Joker di sini. Untuk pemesanan langsung via Whatsapp, silakan hubungi 0812-1257-1688.