Sangat menarik lagi saat mendengarkan penuturan Joko Anwar, yang membutuhkan waktu hingga 20 tahun, untuk mewujudkan naskah menjadi suatu film utuh secara keseluruhan, agar melebur menyatu dengan setting dan teknologi yang ada saat ini. Meski alur cerita yang disajikan sudah meyakinkan dan menarik, tak dapat dipungkiri bahwa perpaduan setting dan teknologi sangat menunjang. Semua itu membangun suatu keterikatan antara ketiga unsur, untuk memberikan kepuasan bagi para penonton. Ini adalah persembahan Joko Anwar bagi pencinta film di Indonesia, yang diterima secara positif dan mendapat respon baik.
Akting yang sangat meyakinkan tapi juga menghasilkan twist yang mengagetkan, adalah penampilan dari Asmara Abigail dengan kalimat yang saat ini menjadi viral, “Kerasa, nggak?” Saat teaser awalnya muncul, Joko Anwar seolah tengah menggiring dan membangun sebuah opini akan karakter yang dimainkan oleh Asmara Abigail. Sehingga, saat twist terjadi, luapan rasa kaget pun tak mampu dibendung. Dan secara luar biasanya, hal ini terjadi sebanyak dua kali! Walau mungkin bagian kedua teraba oleh beberapa penonton, tapi secara keseluruhan tetap memberikan kejutan yang menyenangkan dan memuaskan.
Beberapa cast pun turut mengiyakan kemampuan akting Asmara Abigail, saat mengucapkan “Kerasa, nggak?” Hal tersebut menjadikan kalimat tadi sebagai hashtag populer di media sosial, mempersiapkan penonton akan misteri yang dikandungnya. Itu adalah adalah strategi Joko Anwar dalam membangun ketertarikan akan film Perempuan Tanah Jahanam. Bahkan, mereka yang mendengarkan cerita mengenai latar belakang kalimat itu pun, seolah tergerak untuk menonton dengan mata kepala sendiri. Kalimat tadi seakan menjadi candu, agar orang menyaksikan sendiri dan tak puas hanya dengan mendengarkan dari cerita orang lain.
Penampilan Christine Hakim dalam film ini sangat menonjol. Walaupun tak banyak diekspos dalam trailer, perannya merupakan salah satu kunci yang menjelaskan sebab akibat dalam alur cerita. Twist yang diberikan pun, walau terasa cepat, ternyata memberikan dasar alasan bagi kejutan demi kejutan berikutnya, membuat nalar dan logika penonton menerima alasannya.
Sayang, adegan penutup yang menampilkan akting Christine Hakim seolah agak menodai kemulusan alur cerita yang telah dibangun. Hal itu memang memberikan indikasi akan kemungkinan adanya sequel atau scene tersendiri. Namun, semua itu terasa sedikit menodai sesuatu yang telah dibangun dengan apik.
Film Perempuan Tanah Jahanam sangat cocok bagi penonton yang menyukai genre horor, dipadu dengan misteri keluarga. Ada beberapa adegan gore yang cukup intens, sehingga bagi moviegoer yang tidak menyukainya, disarankan untuk menutup mata atau mengintip dari sela-sela jari ketika adegan yang dimaksud terjadi. Film Perempuan Tanah Jahanam segera tayang di bioskop-bioskop Tanah Air. [Nuty Laraswaty]