Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un sedang melakukan perang terhadap bangsanya yang berbicara seperti tetangga mereka di selatan. Salah satunya adalah terhadap popularitas dari drama Korea Selatan yang terus menanjak dan sudah hampir menyentuh seluruh pelosok dunia termasuk Korea Utara.
Ya, sepertinya demam menyaksikan drama Korea Selatan tidak cuma melanda seluruh dunia dan Indonesia. Di beberapa negara, drama tersebut juga menjadi favorit, bahkan dilaporkan pula hampir 70 persen kaum muda di Korea Utara juga menyukai drama dari negara tetangganya itu.
Untuk mengantisipasi merebaknya “virus” yang dapat mengancam keadaan generasi muda negara tersebut, Kim Jong-Un melarang warganya untuk menyaksikan drama Korea. Bahkan tidak hanya dilarang menonton, ia juga akan memberi hukuman berat bagi warganya yang mengungkit dan mendiskusikan mengenai drama-drama tersebut.
Menurut berita dari Express yang mengutip sebuah laporan oleh Radio Free Asia (RFA), beberapa waktu yang lalu sempat beredar ceramah video yang diputar secara luas menunjukkan warga Korea Utara dihukum karena meniru kata-kata dan ungkapan populer Korea Selatan.
Video-video itu termasuk orang-orang yang ditangkap dan diinterogasi karena berbicara atau menulis dalam “gaya Korea Selatan” dan seorang orang dalam mengatakan bahwa “Lusinan pria dan wanita dicukur rambutnya dan mereka dibelenggu ketika para penyelidik menginterogasinya.”
Orang dalam Korea Utara mengatakan kepada RFA bahwa “pihak berwenang akan memanfaatkan berbagai teknik, termasuk hukuman hukum yang lebih berat, bersama dengan proyek-proyek pendidikan ideologis, untuk mencegah penyusupan lebih lanjut dari budaya Korea Selatan.”