Sejalan dengan Hari Film Nasional yang jatuh di bulan yang sama dengan Hari Perempuan Internasional, Netflix mengajak delapan sineas perempuan untuk merayakan momen ini dan berbagi pemikiran tentang pentingnya film sebagai representasi para perempuan di dunia nyata. Mereka adalah Dian Sastrowardoyo, Marissa Anita, Meiske Taurisia, Shanty Harmayn, Sita Nursanti, Siti Fauziah, Tia Hasibuan, dan Tissa Biani. Para tokoh tersebut sedang terlibat dalam proyek film maupun serial bersama Netflix.
Simak pemikiran mereka tentang industri film serta pesan mereka untuk perempuan Indonesia berikut ini:
Marissa Anita (Ali & Ratu Ratu Queens dan judul mendatang dari Netflix)
“Film menjadi salah satu cara untuk kita melihat budaya, fenomena sosial, serta menghargai sosok hebat di sekeliling kita. Saya merasa beruntung bisa mewakili berbagai macam sosok perempuan hebat melalui karakter-karakter yang saya perankan, mulai dari perempuan berani di Perempuan Tanah Jahanam hingga seorang ibu yang mengejar mimpi dengan segala pertaruhannya di Ali & Ratu Ratu Queens. Saya berharap semakin banyak perempuan di dunia nyata yang bisa melihat sosok dirinya terwakili di film Indonesia dan peran sineas perempuan menjadi semakin penting untuk mewujudkannya.”
Tia Hasibuan (Nightmares & Daydreams)
“Sebagai produser, saya percaya bahwa film memiliki kekuatan besar untuk merepresentasikan suara perempuan. Saya berharap akan ada lebih banyak kreator perempuan Indonesia yang terlibat dalam industri film agar terus menghasilkan karya-karya orisinal yang menginspirasi, menggerakkan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.”
Meiske Taurisia (Dear David, Kabut Berduri – judul sementara)
“Menjadi bagian dari industri film Indonesia membawa saya bertemu dengan banyak perempuan hebat. Saya beruntung bisa bekerja bersama mereka untuk menghadirkan kisah yang relevan dan membuka wawasan.”
Sita Nursanti (Kabut Berduri – judul sementara)
“Saya percaya bahwa keberhasilan tidak datang dengan sendirinya, tapi dari kerja keras dan ketekunan. Dalam perjalanan karier saya sebagai seorang aktris, saya telah belajar bahwa kesuksesan membutuhkan kesiapan untuk belajar dan berkembang. Saya berharap para perempuan Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang dalam perjalanan karier mereka.“
Tissa Biani (Gadis Kretek)
“Terlibat dalam sebuah film atau serial yang akan ditayangkan secara global merupakan salah satu mimpi besar saya. Semoga kerja keras saya dan karya yang saya hadirkan bersama para sineas perempuan bisa menghibur, menginspirasi, dan mewakili kisah perempuan muda Indonesia yang sedang bermimpi dan mengejar passion mereka dalam bidangnya masing-masing.”
Siti Fauziah (Kabut Berduri – judul sementara)
“Saya percaya film merupakan media yang kuat untuk menceritakan kisah-kisah perempuan dari berbagai lapisan sosial. Saya berharap industri perfilman Indonesia dapat memberikan ruang yang lebih luas lagi untuk menghadirkan kisah lokal yang penuh makna beserta sosok perempuan di dalamnya.”
Shanty Harmayn (Gadis Kretek)
“Sebagai produser film, saya bangga melihat semakin banyak representasi perempuan dalam industri ini, mulai dari penulis, sutradara, hingga aktris muda berbakat. Keterlibatan mereka memungkinkan kita menghadirkan narasi dan karakter yang mewakili sudut pandang perempuan, salah satunya Dasiyah dalam serial Netflix Indonesia Original Gadis Kretek yang sedang saya kerjakan bersama Kamila Andini, Tanya Yuson, Ratih Kumala, Dian Sastrowardoyo, dan banyak perempuan hebat lainnya.”
Dian Sastrowardoyo (Gadis Kretek)
“Cerita di film-film Indonesia kini semakin beragam dan menjadi jendela kehidupan perempuan Indonesia. Saya berharap kisah mereka dapat disaksikan oleh masyarakat luas secara global, salah satunya melalui streaming platform seperti Netflix. Selamat Hari Film Nasional!”
Untuk ikut merayakan Hari Film Nasional dan para perempuan hebat yang terlibat di industri film Indonesia, saksikan berbagai karya inspiratif seperti Kartini, Ali & Ratu Ratu Queens, dan Dear David, hanya di Netflix.