Akhirnya Netflix berhasil mendapatkan kemenangan besar dengan mengakuisisi film drama hukum Monsanto, sebuah film yang sangat diantisipasi dari Festival Film Cannes tahun ini. Disutradarai oleh John Lee Hancock, yang dikenal dengan karyanya dalam The Blind Side dan Saving Mr. Banks, film ini dibintangi oleh Glen Powell, Anthony Mackie, dan Laura Dern. Monsanto menceritakan kisah nyata yang memukau tentang Brent Wisner (Powell), seorang pengacara muda dan ambisius yang menangani kasus pengadilan yang luar biasa melawan perusahaan kimia raksasa Amerika Serikat, Monsanto. Wisner mewakili Dewayne “Lee” Johnson (Mackie), seorang penjaga sekolah menengah atas yang mengklaim bahwa pestisida terlaris Monsanto, Roundup, menyebabkan kanker yang dideritanya.
Film ini juga menampilkan Laura Dern sebagai Dr. Melinda Rogers, kepala ahli toksikologi Monsanto, yang memberikan kesaksian tentang keamanan Roundup. Hancock, bersama Michael Wisner dan Alexandra Duparc, menulis skenario film ini. “Saya tertarik pada kisah nyata kontemporer David vs Goliath ini karena menurut saya kisah ini dramatis, mengharukan, cukup lucu, dan sangat penting di dunia saat ini,” kata Hancock sebelum film ini dipasarkan. “Ambisi saya adalah untuk memberikan sebuah drama hukum yang cerdas, bijaksana, dan komersial yang membawa penonton dalam sebuah perjalanan manusia.”
Kisah Monsanto berpusat pada pertarungan hukum yang dihadapi oleh perusahaan yang kini dimiliki oleh Bayer AG ini atas tuduhan bahwa herbisida mereka, Roundup, menyebabkan kanker. Inti dari kontroversi ini adalah glifosat, bahan utama dalam Roundup. Salah satu kasus yang paling terkenal adalah kasus Dewayne Johnson, seorang mantan penjaga sekolah yang mengklaim bahwa limfoma non-Hodgkin yang dideritanya disebabkan oleh paparan rutin terhadap Roundup dan herbisida berbahan dasar glifosat lainnya. Pada tahun 2018, juri memutuskan bahwa Monsanto bertanggung jawab, menyimpulkan bahwa herbisida tersebut secara signifikan berkontribusi pada kanker Johnson dan bahwa Monsanto gagal memperingatkan konsumen akan potensi risikonya.
Johnson pada awalnya mendapatkan ganti rugi sebesar $289 juta, meskipun kemudian dikurangi menjadi $78 juta. Kasus ini menjadi preseden dan menarik perhatian publik yang signifikan, menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung mengenai keamanan glifosat dan tanggung jawab perusahaan-perusahaan kimia.