Di sebuah perkampungan di kaki gunung dengan pepohonan hijau dan sawah menghampar, lima orang anak asyik beraktivitas, mengisi waktunya dengan karya. Satu peristiwa membuat beberapa dari mereka mendekat ke sekolah dan mendengar kabar mengejutkan: Sekolahnya dianggap belum memenuhi syarat mengadakan kegiatan belajar mengajar!
Dari balik tembok sekolah itu, para anak mendengar kabar itu serta menyaksikan wajah murung kepala sekolah, guru dan anggota komite sekolah. Peristiwa ini memantik kelima anak itu bergerak bagi sekolah dan desanya. Itulah cuplikan film serial web MURID5 yhang segera bisa dinikmati di channel Youtube dan media sosial lainnya. Serial ini diluncurkan oleh Tim Advokasi Program Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (PKP-SPM Dikdas) pada Rabu, 01 Juni 2016 bertempat di Gedung A, Kementrian Pendidikan dan Kebuyaan RI.
Program PKP-SPM Dikdas ini adalah bantuan teknis yang didanai oleh Uni Eropa dan dikelola oleh Bank Pembangunan Asia (ADB). Program ini dilaksanakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Kementrian Keuangan, Kementrian Agama, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Web series garapan sineas Ifa Ifansyah dan ditulis oleh Prima Rusdi ini dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu Kampanye Kesadaran dan Advokasi SPM Dikdas melalui media elektronik. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berterima kasih atas dukungan Uni Eropa dan ADB untuk pendidikan khususnya melalui program PKP-SPM Dikdas, “Pendidikan adalah sebuah gerakan. PKP-SPM Dikdas sebagai kerja kolaboratif memberikan contoh yang baik tentang sinergi berbagai komponen bangsa untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan secara merata dari Sabang sampai Merauke.”
Mendikbud juga mengapresiasi kolaborasi kreatif pada produksi MURID5 ini “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya para professional komunikasi kreatif yang mewujudkan pembuatan serial MURID5 ini.” Tambahnya.
Melalui web series yang akan diperbarui setiap dua minggu sekali ini, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang upaya anak bangsa dalam menempuh pendidikannya. MURID5 juga membawa pesan bahwa tidak peduli suku, ras, agama dan dimana tempat tinggalmu, kamu berhak mendapatkan pendidikan yang layak.