Terkait akan MotherHope Indonesia (MHI)
Kesiapan Ibu dan Ayah dalam membangun sebuah keluarga sejahtera sangat krusial.
Perjalanan dalam mengasuh anak telah dimulai sejak Ibu mengandung, hingga melahirkan sang buah
hati. Kelahiran anak tidak hanya membawa suka cita, tetapi juga membawa perubahan yang drastis,
utamanya bagi seorang Ibu, baik perubahan secara fisik maupun mental. Postpartum depression
adalah salah satu kondisi kesehatan jiwa yang kerap dialami para Ibu baru, dimana kondisi Ibu yang
masih berada di masa pemulihan secara fisik tetapi harus mulai mengasuh dan membangun koneksi
dengan bayinya. Situasi ini bisa membuat Ibu merasa gelisah, dilingkupi perasaan bersalah, hingga
putus asa.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10 persen wanita hamil dan 13 persen wanita
yang baru saja melahirkan mengalami gangguan kesehatan mental, terutama depresi, di seluruh
dunia. Angka ini bahkan lebih tinggi di negara berkembang, yakni 15,6 persen selama kehamilan dan
19,8 persen setelah melahirkan. Tingginya angka tersebut menunjukkan bahwa depresi pasca
melahirkan membutuhkan perhatian dan dukungan yang mumpuni dari keluarga dan juga komunitas,
agar para orang tua baru menjadi lebih siap dalam mengasuh anak.
Kehadiran platform digital dan media sosial hari ini telah memungkinkan para Ibu untuk mendapatkan
dan bahkan menggalang dukungan. MotherHope Indonesia (MHI) menjadi salah satu komunitas yang
memberikan dukungan berkelanjutan bagi para Ibu yang mengalami postpartum depression dengan
memanfaatkan Facebook. Nur Yanayirah, pendiri MotherHope Indonesia, mengatakan bahwa
komunitas ini berawal dari pengalaman pribadi, ketika ia mengalami depresi pasca melahirkan. Saat
ia berada di ujung tombak keputusasaan, Yana berupaya bangkit dan mencari dukungan melalui grup
komunitas-komunitas di Facebook. Kala itu, sebagian besar komunitas atau support group yang ia
temukan berbasis di luar negeri seperti Amerika Serikat, dan belum ada yang berasal dari Indonesia.
Dengan pengalaman itu, Yana berinisiatif untuk mendirikan komunitas ini untuk memberikan
dukungan psikologis kepada ibu dan keluarganya yang mengalami baby blues syndrome, depresi, dan
gangguan mood lainnya.
“Facebook Group menjadi sarana utama ketika saya mencari dukungan yang tepat untuk mengatasi
depresi pasca melahirkan. Karenanya saya terinspirasi membuat komunitas yang aman dan nyaman
bagi para orang tua untuk mendapatkan dukungan emosional dalam mengatasi tantangan selama
proses pengasuhan anak, saling berbagi, serta mendapatkan wawasan baru dan edukasi,” ujar Yana.
Memulai perjalanannya pada 2015, komunitas MotherHope Indonesia kian berkembang pesat. Saat
ini, lebih dari 45.000 anggota telah bergabung ke dalam Facebook Groupnya. Mereka saling berbagi
tentang cara meningkatkan kekuatan mental keluarga, mengatasi konflik, dan cara menghadapi
depresi dan kecemasan. Ada juga anggota yang memberikan edukasi tentang cara merawat kesehatan
jiwa melalui asupan makanan yang sehat, olahraga dan meditasi, hingga konsultasi dengan
psikiater/psikolog jika diperlukan. Tak dapat dipungkiri, peran suami sebagai seorang Ayah juga sangat
penting dalam pengasuhan anak. Tanggung jawab untuk memberikan dukungan psikologis bagi istri
juga terletak di pundak sang suami. Faktanya, sekitar 10-15% anggota MotherHope Indonesia adalah
seorang Ayah. Dari segi usia, anggota MotherHope Indonesia didominasi oleh kelompok usia 25
sampai 35 tahun.
Yana juga mengatakan, sebelum pandemi, MotherHope Indonesia memiliki beberapa program offline
rutin, seperti small support group yang berisikan 5-10 orang dan dapat berinteraksi secara langsung
dan berdiskusi lebih intens, seminar yang berkolaborasi dengan komunitas lain atau lembaga tertentu
– biasanya dilakukan 3 kali dalam setahun, dan kunjungan ke rumah.
Khusus untuk kunjungan ke rumah, komunitas bekerjasama dengan tim relawan untuk datang langsung ke rumah dan memberikan edukasi atau dukungan psikologis yang dibutuhkan.
Facebook hadir di Indonesia untuk mendukung orang-orang, komunitas dan pelaku usaha untuk
mengambil manfaat dari kekuatan teknologi digital dan memampukan mereka membangun
komunitas, menciptakan dampak ekonomi, serta menjadi lebih maju di dalam seluruh aspek
kehidupannya. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah program Community Accelerator
dari Facebook.
Yana selaku pemimpin komunitas MotherHope, terpilih menjadi salah satu peserta
dari Indonesia yang berkesempatan mendapatkan pelatihan dan pendanaan dari program Community
Accelerator dari Facebook tahun lalu.
Di akhir program tersebut, Yana bersama dengan pemimpin komunitas lainnya yang terpilih menjadi lebih siap dan mumpuni dalam mengembangkan jaringan komunitasnya dan menjangkau lebih banyak orang.
Perjalanan membangun sebuah komunitas tidak selalu mudah. Ada lika-liku yang harus dilalui. Ada rasa lelah yang tak bisa dipungkiri. Namun, saat orang terhubung dan menjalin kebersamaan, mereka dapat mencapai dan menciptakan hal-hal yang luar biasa. Karena itu Facebook akan terus menyediakan tools dan features yang memungkinkan hal tersebut dan tentunya guna mendorong semakin banyak hal positif bagi orang-orang Indonesia termasuk keluarga sebagai elemen terpenting dari masyarakat.