Satu tahun yang lalu, melalui serial dokumenter The Last Dance, Michael Jordan melakukan apa yang hanya bisa dilakukan oleh seorang GOAT (Great of All Time), yakni menyedot perhatian dunia. Kala itu, pandemi Covid-19 baru mulai meluas ke seluruh dunia, menyebabkan pelbagai aktivitas harus terhenti, tidak terkecuali kompetisi olahraga, sekaliber NBA.
Fans terjebak di rumah, tidak ada tempat untuk pergi dan tak ada yang bisa dilakukan. Pada situasi itulah, satu tahun yang lalu tepatnya di tanggal 19 April, Netflix berkolaborasi dengan ESPN merilis episode pertama dari The Last Dance, dokuseri berjumlah 10 episode yang mengetengahkan tahun terakhir kiprah sang megabintang basket Michael Jordan bersama Chicago Bulls.
Tidak hanya perjalanan karier basket sang mega bintang, The Last Dance juga mengungkap pelbagai polemik tersembunyi kebanyakan di belakang layar yang terjadi menyangkut internal tim Bulls saat itu. Dan, tidak ketinggalan keeksentrikkan Michael Jordan, yang menjadikannya salah satu fenomena olahraga dunia terbesar sepanjang masa.
Hadir di momen yang tepat, The Last Dance langsung menjadi salah satu fenomena streaming saat itu. Selama kurang lebih lima minggu ke depan sejak penayangan episode perdananya, Jordan dan franchise Bulls menjadi bahan perbincangan banyak kalangan. Maka, memperingati satu tahun penayangan perdana The Last Dance, berikut kami hadirkan momen-momen paling ikonik dalam dokuseri tersebut.
Momen Kobe
Siapkan tisu. Seluruh rangkaian di dokuseri ini tentang Kobe Bryant sangat emosional. Difilmkan sebelum kematiannya pada bulan Januari, Bryant berbicara tentang menghormati Jordan ketika ia pertama kali memasuki NBA, bahkan memanggilnya kakak laki-lakinya. Cuplikan dari All-Star Game 1998, di mana His Airness dan Black Mamba berhadapan, menunjukkan bahwa Jordan tidak takut untuk mengkritik keegoisan Bryant, tetapi itu jelas tidak menghalangi Jordan untuk menawarkan bimbingannya kepada bintang hebat berikutnya di liga.
Perseteruan dengan Isiah Thomas
Persaingan antara Jordan dan Isiah Thomas dituangkan menarik dalam dokuseri ini, tetapi momen terbaik datang ketika Jordan ditawari video Isiah Thomas menjelaskan mengapa ia dan rekan setimnya di Pistons menolak untuk menjabat tangan para pemain Bulls setelah kalah di final Wilayah Timur 1991. Jordan bahkan tidak menonton satu detik pun dari video tersebut sebelum melontarkan ketidaksukaannya pada Thomas.
Liburan Rodman Di Tengah Kompetisi
Dennis Rodman adalah individu yang unik, dan dokuseri ini merinci kisah luar biasa dari perjalanan 48 jam pebasket nyentrik ini ke Las Vegas di tengah musim 1997-98. Rodman di musim kompetisi itu merasa jenuh, jadi Jordan dan pelatih kepala Bulls mengizinkannya absen selama dua hari tanpa syarat. Saat batas tempo yang ditentukan berakhir, Jordan mendatangi rumah Rodman untuk menyeretnya kembali ke tim, dan kekasih Rodman saat itu, aktris Carmen Electra mengklaim bahwa ia harus bersembunyi ketika Jordan tiba-tiba datang.
Scottie Pippen yang Dibayar Rendah
Meskipun menjadi pemain kunci kedua di tim Bulls dan salah satu rekan tim paling tepercaya Jordan, Scottie Pippen memiliki salah satu kontrak terburuk di NBA. Selama musim 1997-98, ia menduduki peringkat No. 122 dalam daftar gaji seluruh pemain NBA. Paduan keputusan yang buruk dan konsultasi yang buruk kemungkinan menjadi alasan kontraknya, dan jelas saat diwawancarai di dokuseri ini Pippen masih memiliki perasaan tentang hal itu.
The Jordan Rules
Di dokuseri ini juga mengungkap kalau Pistons sangat ingin menghentikan Bulls sehingga mereka menyusun beberapa tindakan khusus di lapangan saat berhadapan dengan Bulls dengan tujuan menghentikan Jordan mencetak skor apapun caranya, yang disebut Jordan Rules. Pertahanan fisik yang intens dan menjurus tindakan kasar, itu membuat tim Detroit mendapat julukan Bad Boy Pistons. Awalnya Bulls dan Jordan kerap menjadi bulan-bulanan cara main kotor Pistons, hingga memaksa Jordan menambah massa fisik dirinya dan rekan-rekan setimnya, akhirnya berhasil mengatasi Pistons.
The Last Dance bisa disaksikan di Netflix maupun ESPN