Mobile Suit Gundam Hathaway adalah film babak pertama dari perencanaan terbaru saga Gundam yakni trilogi film proyek UC NexT 0100 yang sebelumnya telah diumumkan oleh pihak Sunrise. Film yang diadaptasi dari seri novel Mobile Suit Gundam: Hathaway’s Flash ini berfungsi sebagai babak lanjutan dari Mobile Suit Gundam: Char’s Counterattack (1988).
Pada tahun UC 0105, dikisahkan 12 tahun telah berlalu sejak peristiwa pemberontakan Char dan berdirinya sebuah asosiasi teroris global Mafty, di bawah kepemimpinan sosok karismatik yang misterius, Mafty Navue Erin. Federasi telah menjadi entitas yang berpuas diri yang memungkinkan orang miskin dikirim ke koloni dan elit kaya leluasa membeli properti dan sumber daya di Bumi. Kesenjangan kekayaan yang sangat besar itu telah membuat marah penduduk dan menyebabkan munculnya organisasi teroris yang dikenal sebagai Mafty, yang MO utamanya membunuh pejabat Federasi berpangkat tinggi yang diduga korup.
Pada suatu kesempatan, kelompok teroris yang mengklaim diri bagian dari grup Mafty melakukan pembajakan pesawat berisikan para tokoh penting Federasi yang akan menghadiri konferensi penting. Untungnya, aksi pembajakan itu bisa digagalkan oleh Hathaway Noa, putra Bright Noa, salah satu tokoh legenda perang One Year War, yang juga menjadi salah satu penumpang di penerbangan khusus ini. Namun, aksi berani Noa, memancing penasaran anggota penegak hukum Federasi, Kenneth Sleg, dan menarik perhatian gadis cantik bernama Gigi Andalucia.
Sekarang terpaksa mendarat di Davao, seiring waktu dan meningkatnya intensitas interaksi antara mereka, makin berkembang pula konflik pelik antara Noa, Kenneth, dan Gigi. Terlebih, saat ketiganya mulai saling mengungkap sisi dan rencana tersembunyi masing-masing satu sama lainnya, terutama peranan Noa yang tidak seperti apa yang kelihatan dari luarnya.
Jujur saja, penulis sejatinya bukan penggemar Gundam, meski sempat mengikuti beberapa chapter saga Gundam, jadi bisa dibilang tidak buta-buta amat mengenai semesta dan pakem penceritaannya. Karena itulah, meski secara pribadi tidak sulit untuk memahami apa yang disajikan di film ini, tetap menurut penulis bagi kalangan yang tertarik untuk menyaksikan Mobile Suit Gundam: Hathaway mungkin ada baiknya menonton dulu film pendahulunya.
Pasalnya, Mobile Suit Gundam Hathaway ini menitikberatkan fokusnya pada plot yang dibangunnya. Hal ini juga yang menyebabkan sajiannya terasa agak berbeda dengan film-film durasi panjang Gundam lainnya. Bisa dibilang ini merupakan langkah berani yang cukup beresiko.
Untuk ukuran film tentang mecha Gundam, adegan aksi mechanya terbilang sedikit, dan dikarenakan adegan pertempurannya selalu bersetting di dalam gelap, nyaris bisa dikatakan filmnya tidak bertumpu pada visual mechanya. Pacenya juga agak lambat, namun efektif membangun pengenalan karakter-karakter pentingnya untuk mempermudah perkembangan karakter mereka di babak lanjutannya.
Mobile Suit Gundam Hathaway mempertahankan skala manusia yang mengejutkan dalam pendekatannya. Ini adalah ide yang cerdas dan efektif untuk menyampaikan betapa sangat besar dan mematikannya mesin-mesin ini seharusnya. Tentu saja, ini adalah cerita Gundam, ada pertempuran antara mobile suit raksasa, kali ini prototipe eksperimental Penelope dan Xi Gundam dari Mafty.
Walaupun bagian endingnya sedikit terasa tergesa-gesa, namun menilik sajian film pertamanya ini secara keseluruhan, masa depan franchise ini sepertinya terlihat cerah. Kembalinya beberapa karakter terdahulu di film ini juga menambah harapan bahwa boleh jadi saga trilogi ini akan menjadi salah satu seri Gundam lainnya yang berkualitas. Dan, ada lagi kejutan menyenangkan, bagi para penggemar Gundam maupun penonton awam di tanah air yang tertarik untuk menyaksikan film ini, di mana setting lokasi utama film ini sumber inspirasinya tak lain dan tak bukan, di Indonesia sendiri.
Mobile Suit Gundam Hathaway bisa disaksikan secara streaming di Netflix