Tahun lalu, diumumkan bahwa Martin Scorsese dan Leonardo DiCaprio akan berkolaborasi lagi dalam film drama yang menegangkan, The Wager. Film ini akan menjadi yang ketujuh kalinya keduanya bekerja sama, yang terakhir dalam Killers of the Flower Moon, yang akan dirilis di bioskop akhir minggu ini.
Berbicara dengan Scorsese dalam sebuah wawancara baru-baru ini, The Times mengkonfirmasi bahwa The Wager akan menjadi proyek sang sutradara berikutnya. Publikasi film ini menggambarkan film yang akan datang sebagai ” sebuah proyek besar yang luar biasa.”
Film ini tampaknya telah menjadi prioritas utama di antara proyek-proyek yang direncanakan Scorsese, yang meliputi film biografi Jerry Garcia yang dibintangi oleh Jonah Hill, film biografi Teddy Roosevelt yang dibintangi oleh DiCaprio, sebuah adaptasi dari novel “Home” karya Marilynne Robinson, dan film tentang Yesus yang telah direncanakan sebelumnya.
Scorsese akan bekerja sama dengan Apple Original Films dalam film ini, yang diangkat dari novel The Wager: A Tale of Shipwreck, Mutiny and Murder karya David Grann. Apple juga mendukung sutradara legendaris ini dalam film Killers of the Flower Moon yang juga diadaptasi dai karya Grann.
“The Wager” adalah kisah sejarah yang berlatar belakang pada awal tahun 1740-an, tentang sekelompok 30 pria yang tiba dengan perahu darurat di Brasil. Orang-orang ini kelaparan dan kurus kering dan telah selamat dari perjalanan yang sangat berbahaya. Mereka mengaku sebagai sisa-sisa kru dari kapal Inggris bernama Wager, yang diperintahkan untuk mengikuti kapal perang Spanyol yang membawa harta karun berharga yang dikenal sebagai “hadiah dari semua samudra.” Saat mengejar harta karun ini, Wager terdampar di sebuah pulau terpencil di dekat Patagonia, membuat para kru terlantar dan berjuang untuk mencari makanan dan tempat berlindung. Mereka berhasil membuat rakit dan berlayar lebih dari 2.500 mil melewati lautan badai selama lebih dari tiga bulan sebelum disambut sebagai pahlawan saat mencapai Brasil.
Enam bulan kemudian, sebuah perahu lain yang rusak parah, bahkan lebih parah dari yang pertama, tiba di pantai Chili. Tiga orang yang selamat yang ikut bersamanya memiliki cerita yang berbeda dan lebih kelam tentang apa yang terjadi di pulau itu. Mereka menuduh 30 orang yang selamat pertama kali memberontak terhadap pimpinan kapal. Tuduhan ini berujung pada perselisihan mematikan yang mengungkap kekacauan dan konflik yang terjadi di antara para kru selama mereka terjebak di pulau tersebut. Pada akhirnya, Admiralty, yang merupakan pimpinan Angkatan Laut Inggris, memutuskan untuk mengadakan pengadilan untuk mengungkap kebenaran, dan mereka yang terbukti bersalah dapat menghadapi hukuman gantung.