Event tahunan Jogja-Netpac Asian Film Festival kembali digelar untuk kali ke-13nya. Pada hari Selasa (27/11) mengambil lokasi di Jogja National Museum, dengan diawali pagelaran Tari Hanoman yang disajikan oleh siswa-siswa SMK 1 Yogyakarta.
Walaupun cuaca di kota gudeg ini sedang tidak bersahabat, di mana sejak acara belum dimulai hujan deras turun, namun hal tersebut tidak mengurangi kemeriahan acara opening ceremony ini. Buktinya, tidak kurang 500 orang, baik tamu undangan maupun kalangan penyuka film memadati acara upacara pembuka rangkaian kegiatan ini.
Di tahun ke-13nya, JAFF pada kesempatan kali ini mengusung tema “Disruption”. Menurut Budi Irawanto selaku festival president dari JAFF, tema ini mengajak penonton festival untuk meretas perubahan. Acara opening ceremony ini mencapai puncaknya saat para insan film yang berperan penting dalam ajang kali ini, antara lain sineas Ifa Isfansyah dan Ismael Basbeth melakukan pecah kendi untuk menandai resmi dibukanya rangkaian event JAFF yang akan berlangsung dari hingga 4 Desember 2018 itu.
Acara opening ceremony ini kemudian dilanjutkan dengan acara pemutaran “The Man from the Sea” karya sutradara Jepang Koji Fukada. Film yang dibintangi oleh Sekar Sari dan Adipati Dolken ini terpilih menjadi film pembuka sebagai wujud dari misi merayakan sinema Asia.
Di edisinya yang ke-13, JAFF akan memutar 146 film dari 27 negara dan sejumlah program edukasi, talkshow, dan kuliah umum yang tersebar di tiga lokasi utama, yaitu Jogja National Museum, Empire XXI dan Cinemaxx.
Selain menonton film di bioskop, ada juga sejumlah program khusus seperti Open Air Cinema, Forum Komunitas, dan JAFF Education. JAFF juga menghadirkan sejumlah program spesial antara lain program Art for Children, program Layar Klasik, program Respect Japan, hingga program Shanghai International Film Festival.
Sutradara Garin Nugroho menjadi tokoh dalam Focus On, sebuah program tahunan yang menyorot karier perfilman seorang sineas yang dinilai berkontribusi besar terhadap sejarah perfilman. JAFF kali ini menjadi kesempatan langka untuk menyaksikan sejumlah film pendek yang pernah Garin buat di masa-masa awalnya sebagai sineas. Sejumlah film panjang Garin yang mencatat sejarah, seperti “Cinta dalam Sepotong Roti,” “Aku Ingin Menciummu Sekali Saja” dan “Mata Tertutup” juga kembali hadir khusus untuk penonton. Garin juga akan menayangkan film terbarunya, “Kucumbu Tubuh Indahku” yang baru-baru ini diluncurkan di Venice Film Festival.