Di tahun 2008, Jones mengambil proyek layar lebar pertamanya yang berjudul Flashbacks of a Fool dengan peran sebagai cameo. Dengan beberapa peran kecil di sejumlah film awalnya, Jones akhirnya berhasil menggebrak dunia perfilman Hollywood setelah berperan sebagai karakter Anna dalam film Like Crazy di tahun 2011. Tidak heran, perannya yang menggunakan improvisasi dialog di sepanjang pengambilan gambar tersebut berhasil menganugerahkan Jones dengan sejumlah penghargaan. Di antaranya Special Jury Prize dalam Sundance Film Festival, Best Female Newcomer dalam UK Empire Awards, Breakthrough Actor dalam Gotham Awards, dan New Hollywood Award dalam Hollywood Film Awards. Rasa puas terhadap akting Jones pun dirasakan oleh sang sutradara, Drake Doremus. Bahkan mereka kembali bekerja sama dalam proyek Breathe In di tahun 2013 dan Doremus juga mengungkapkan dirinya bersedia untuk kembali menggait Jones untuk proyeknya di masa mendatang.
Di tahun 2014, Jones bergabung dalam proyek film besar garapan Sony, The Amazing Spider-Man 2 dengan peran sebagai Felicity Hardy. Masih di tahun yang sama, penggemar serial BBC Peaky Blinders ini tampil dalam sebuah film biopic yang berjudul The Theory of Everything. Dalam proyek ini, Jones berperan sebagai Jane Hawking, istri pertama dari Stephen Hawking yang diperankan oleh Eddie Redmayne. Mengisahkan tentang romansa percintaan Hawking dan perjuangannya terhadap penyakit ALS yang dideritanya, film ini memberikan Jones sejumlah penghargaan dan masuk ke dalam nominasi di Golden Globe Awards tahun 2015 sebagai Best Actress – Drama dan Academy Awards tahun 2015 sebagai Best Actress.
“Sekali kamu memerankan seseorang yang lain, kamu tidak boleh menghakimi mereka dari sisi manapun. Itulah yang dilakukan seorang aktor (/aktris), berempati terhadap orang yang berbeda dengan dirinya. Sekali kamu berkomitmen untuk berperan sebagai orang itu, kamu bertanggung jawab penuh untuk menceritakan kisahnya.”
(Felicity Jones)
Dengan ketekunan dan rasa cintanya terhadap dunia seni peran, akting Jones pun semakin diakui dalam perfilman Hollywood. Setelah tampil apik sebagai ibu tunggal dalam A Monster Calls dan beraksi dalam film garapan Ron Howard, Inferno, bersama dengan Tom Hanks, Jones kembali siap menyerbu layar lebar bersama kawanan luar angkasanya dalam spin-off Star Wars yang berjudul Rogue One: A Star Wars Story.
Mengambil peran sebagai karakter utama dalam film genre action science-fiction ini tentu “memaksa” Jones untuk banyak melakukan adegan yang berbahaya. Jones yang menyukai tantangan pun ketika dalam sebuah perbincangan dengan salah satu majalah ternama, Harper’s Bazaar, mengaku dirinya malah terobsesi untuk melakukan adegan-adegan berbahaya. Pasalnya, jika dibandingkan dengan yang pernah dilakukannya dalam Inferno, Rogue One lebih memiliki banyak adegan action.
“Saya menyukai sisi aksi dari film ini karena ini merupakan sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Saya belajar bagaimana melakukan kung fu dan sekarang saya menjadi terobsesi dengan melakukan adegan yang berbahaya dan situasi yang sulit.”
(Felicity Jones – wawancara Harper’s Bazaar)
Dalam proyek garapan Gareth Edwards ini, Jones membintangi Rogue One dengan peran sebagai Jyn Erso, seorang pemberontak yang bertujuan untuk mencuri rancangan senjata pemusnahan massal yang disebut dengan Death Star. Ketika melaksanakan misinya tersebut, Erso ditemani oleh Kapten Cassian Andor, Saw Garrera, dan Chirrut Imwe yang diperankan oleh Diego Luna, Forest Whitaker, dan Donnie Yen. Jadwalnya, Rogue One: A Star Wars Story akan rilis pada tanggal 15 Desember 2016 di Inggris dan tanggal 16 Desember 2016 di wilayah Amerika.