Para penggemar Batman tampaknya akan dimanjakan dengan sajian baru yang luar biasa. Di tengah penantian panjang untuk film The Batman – Part II (2027) dan The Brave and the Bold dari DCU, Warner Bros. Animation resmi mengumumkan proyek ambisius terbaru: adaptasi animasi epik dari kisah ikonik Batman: Knightfall.
Pengumuman besar ini disampaikan dalam panel “The Art Knight: Batman in Animation” di ajang New York Comic Con, seperti dikutip oleh Variety. Warner Bros. Animation mengonfirmasi bahwa film pertama dari trilogi ini, berjudul Batman: Knightfall Part 1 – Knightfall, akan dirilis pada tahun 2026. Film tersebut akan disutradarai oleh Jeff Wamester (Justice Society: World War II) dengan naskah garapan Jeremy Adams (Supernatural).
Belum ada tanggal rilis pasti maupun konfirmasi siapa saja yang akan menggarap dua bagian berikutnya, namun proyek ini sudah disebut-sebut sebagai salah satu adaptasi Batman paling ambisius yang pernah dibuat dalam format animasi.
Bagi para pembaca komik DC, Knightfall adalah kisah legendaris yang menandai salah satu titik terendah sekaligus paling menentukan dalam perjalanan hidup Sang Ksatria Kegelapan. Diciptakan oleh Doug Moench, Chuck Dixon, Alan Grant, dan sederet penulis serta ilustrator legendaris lainnya, saga ini pertama kali diterbitkan antara 1993–1994 dalam tiga arc besar: Knightfall, Knightquest, dan KnightsEnd.
Inilah kisah ketika Bane mematahkan punggung Batman — salah satu momen paling ikonik dalam sejarah komik superhero. Setelah Bruce Wayne tumbang, sosok baru bernama Jean-Paul Valley alias Azrael mengambil alih mantel Batman, membawa Gotham ke masa yang lebih gelap dan brutal.
Beberapa elemen dari cerita ini sempat diadaptasi secara longgar dalam film The Dark Knight Rises (2012) karya Christopher Nolan, termasuk adegan legendaris di mana Bane (Tom Hardy) mematahkan Batman (Christian Bale). Namun kali ini, Warner Bros. Animation tampaknya siap menghadirkan versi yang lebih setia dan lengkap terhadap komik aslinya.
Warner Bros. Animation telah dikenal sebagai rumah bagi adaptasi animasi DC yang sukses besar. Sejak The Dark Knight Returns (2012–2013), studio ini mulai membagi adaptasi komik besar menjadi beberapa bagian agar kisahnya bisa disajikan secara lebih mendalam.
Beberapa contoh suksesnya termasuk Batman: The Long Halloween, Batman: Hush, Watchmen, serta The Death of Superman dan Reign of the Supermen — dua film yang menjadi “saudara spiritual” Knightfall.
Kesuksesan terbaru Crisis on Infinite Earths yang diadaptasi dalam tiga bagian tampaknya menjadi dasar bagi Knightfall untuk diproduksi dalam skala serupa.
Knightfall tidak hanya penting karena aksi dan tragedinya, tetapi juga karena makna simboliknya. Bersama The Death of Superman, kisah ini merefleksikan era 1990-an yang penuh kekacauan dan kekerasan, ketika pahlawan-pahlawan klasik digantikan oleh sosok-sosok baru yang lebih ekstrem.
Melalui cerita itu, DC menegaskan bahwa nilai moral dan idealisme klasik Batman dan Superman tetap tak tergantikan.
Dengan reputasi Warner Bros. Animation yang konsisten menghadirkan adaptasi DC berkualitas tinggi, Batman: Knightfall berpotensi menjadi salah satu proyek animasi superhero paling ditunggu tahun 2026 — menghadirkan kembali kegemilangan era komik legendaris kepada generasi baru penggemar.







