Trailer Judy dirilis baru-baru ini menampilkan aktris Renee Zellweger yang cukup lama tidak lalang melintang di kancah perfilman. Di film terbarunya, Zellweger memerankan sosok aktris klasik Hollywood Judy Garland. Aktris klasik ini dahulu dikenal sebagai pemeran Dorothy Gale dalam The Wizard of Oz (1939) dan A Star Is Born (1954). Kehidupan selebriti yang glamor ditampilkan di trailer-nya. Meskipun hidup dalam dunia gemerlap dan laju karir yang bagus, di satu sisi sudah gencar terdengar pula kehidupan Garland yang dipenuhi tragedi. Namun film buatan Rupert Gold ini tampaknya akan lebih mengeksplorasi sisi perjuangan karir seorang Judy Garland dan sosoknya sebagai ibu alih-alih fokus ke kisah tragisnya.
Berhubung banyak dari generasi masa kini yang belum mengenal sosok Garland, tidak ada salahnya mengetahui beberapa fakta dari hidupnya yang tidak lepas dari tragedi yang sekaligus juga menjadi bagian dari kisah suksesnya. Tanpa bermaksud ‘Schadenfreude’ ( merasa senang menyaksikan penderitaan orang lain) atau bergosip recehan, inilah dia beberapa kisah pahit yang mewarnai hidup sang aktris:
Menjadi Aktris Karena Paksaan
Sejak kecil, Judy sudah menjadi ‘boneka’ bagi Ibunya yang kelewat ambisius. Lahir dengan nama Frances Ethel Gumm pada 1922, ia merupakan bayi yang gagal diaborsi. Sejak berumur dua tahun Garland sudah dipaksa untuk naik panggung oleh Nyonya Gumm, sang Ibu.
Hal ini menjadikan Garland kecil tidak hidup sebagaimana anak kecil pada umumnya. Ia menjadi sarana investasi sang Ibu sehingga tidak dapat bebas bermain layaknya anak-anak. Hal ini kelak yang membuatnya menjuluki sang ibu sebagai “Penyihir jahat dari Barat yang sesungguhnya.”
Broken Home
Ayah Garland, Frank Gumm adalah seorang pemain panggung dan ia menikahi ibunya hanya karena mereka terlihat baik di panggung daripada semata-mata karena cinta. Dikabarkan Frank memiliki affair dengan seorang remaja pria (bisexual) yang kerap menghadiri teater keluarganya. Hal ini juga yang mendorong keluarga mereka untuk pindah ke California.
Kehidupan rumah tangga orang tuanya yang bermasalah menimbulkan kekhawatiran dalam dirinya. Ia mengaku ketakutan jika mereka berpisah selamanya. Frank Gumm meninggal tahun 1935, tidak berapa lama setelah Garland kontrak dengan MGM.
Dipaksa Diet dan Memodifikasikan Tubuhnya Supaya Terlihat Seperti Anak-anak
Di usia 13 tahun, Judy menandatangani kontrak pertamanya dengan MGM. Ia akan memerankan karakter yang memiliki sifat anak-anak. Penampilannya di film pertamanya ini harus terlihat immature untuk waktu yang telah ditentukan. Untuk memenuhi permintaan studio, ia dipaksa menjalani diet, ia juga menekankan korset ke dadanya supaya tidak terlihat seperti ABG.
Tekanan Psikologis dari Pihak Studio
Kepala MGM studio, Louis Mayer kerap menyebut Garland sebagai “My Little Hunchback”, entah apa maksudnya, namun kabarnya selain sok akrab dengan panggilan aneh itu, tangan Mayer kerap menggerayangi bagian tubuh Judy. Mayer berkontribusi dalam proses fitting sang aktris di film Wizard of Oz. Saat Judy mengkonfrontasikan hal ini, Mayer terkejut dan berkata bahwa Judy sudah seperti anaknya sendiri. Karena tekanan mental yang dialaminya, sang aktris dipecat dari MGM tahun 1950.
Merokok dan Mengkonsumsi Obat-obatan Selagi Berakting di Wizard of Oz
Garland masih berusia 17 sewaktu membintangi The Wizard of Oz yang melejitkan namanya. Demi kesempurnaan, pihak MGM selalu berupaya untuk membuat para aktrisnya kelaparan supaya tampil kurus, tidak terkecuali Garland. Untuk menjaga tubuhnya supaya tetap ramping, ia melakukan diet ketat, meminum kopi hitam dan merokok sebanyak mungkin, ia juga dicekoki obat anti depresan saat mempromosikan film ini ke rangkaian tour.
Pernikahan Pertamanya Hanyalah Pelarian
Tekanan dari ibu kandungnya dan pihak studio membuat Garland berpikir bahwa memiliki seorang suami akan membebaskannya dari kesengsaraan. Saat ia beranjak 19 tahun, Garland memutuskan menikah dengan David Rose. Tanpa mengindahkan ultimatum dari ibunya dan Louise Mayer yang kurang setuju akan keputusan itu, Garland nekat menikah pada 28 Juli 1941. Tidak berapa lama kemudian ia hamil, namun Rose dan orang-orang sekelilingnya menganjurkan aborsi. Akhirnya, Garland dan Rose berpisah setelah 8 bulan dan secara resmi cerai di tahun 1944.
Suami Kedua Berselingkuh Dengan Pria Lain
Bukan rahasia jika suami kedua Garland, Vicente Minneli menjalani kehidupan gay secara terbuka di New York, dimana saat itu aya hidup gay masih belum bisa diterima di industry film Hollywood. Garland bertemu suami keduanya di Meet Me in St.Louis dan menikah pada 15 Juni 1945. Mereka dikaruniai anak perempuan bernama Liza. Di tahun 1948, Garland memergoki suaminya memeluk seorang pria, seketika itu, Garland lari ke kamar mandi dan hampir melukai urat nadinya. Setahun kemudian, mereka pisah dan resmi bercerai di tahun 1951.
Suami Ketiganya suka Mabuk dan Berjudi
Karier Garland sedang menurun ketika bertemu Sidney Luft. Mereka menikah tahun 1952, dan Luft menjadi manajer Garland. Keduanya menghasilkan A Star Is Born, film yang menyulut kembali karir Garland dan membuatnya dinominasikan Academy Award. Di satu sisi, Luft adalah penjudi kompulsif dan pecandu alkohol yang mengkonsumsi sebagian besar penghasilan Garland. Garland akhirnya menceraikan Luft tahun 1960 setelah bangkrut. Luft pernah mencoba menjual Oscar kehormatan 1939 Garland pada tahun 1993, namun pihak Academy menuntut Luft ke pengadilan, dan ia dipaksa membayar ganti rugi sebesar $ 60.000.
Suami Ke-empat Berselingkuh dengan Menantunya
Garland memiliki sejarah keterlibatan dengan pria gay sebelum ia bertemu Mark Herron. Keduanya menikah di Las Vegas pada November 1965 meskipun Herron secara terbuka memiliki kekasih pria. Suatu hari, anak Garland, Liza Minneli memergoki Herron bersama suaminya, Peter Allen di kamarnya. Herron dan Garland akhirnya berpisah setelah lima bulan dan resmi cerai tahun 1967. Herron kembali ke pacarnya hinggga 25 tahun setelahnya.
Dijauhi Anak Perempuannya
Garland memiliki isu dengan obat-obatan dan alkohol semasa hidupnya dan semakin memburuk di tahun 1950-60 an. Liza Minneli harus menopang kehidupan ibu dan adik-adiknya dan beberapa kali menyelamatkan ibunya dari overdosis serta bunuh diri terjun dari jendela hotel. Setelah sukses, Minneli menyerah untuk menopang ibunya secara emosional dan finansial. Ia menolak panggilan telepon dari ibunya dan memblokir Garland untuk datang ke apartemennya di Manhattan.
Miskin dan Tunawisma di Tahun-Tahun Terakhir
Pada 1968, Garland mengasingkan anak-anaknya, rekan-rekannya, dan siapa saja yang dapat membantunya secara profesional. Dia begitu miskin sehingga hidup dari belas kasihan para fans yang akan membawanya masuk dan membiarkannya tidur di sofa.
Salah satu dari orang-orang yang membantunya, John Meyer, memiliki link bar gay di Manhattan. Garland akan menyanyikan beberapa lagu dan dibayar $ 100.
Tutup Usia Setelah Tiga Bulan Menikah Dengan Suami ke-Lima
Ketika bertemu Garland, Mickey Deans mengelola klub malam di New York pada tahun 1966. Dean menjadi salah satu dari banyak pria yang berusaha menyelamatkan Garland dan menyalakan kembali kariernya di tahun-tahun berikutnya. Dean yang berusia 10 tahun lebih muda dari Garland berkencan dengan sang aktris selama beberapa tahun sebelum menikahinya pada 15 Maret 1969. Dean menemukan Garland meninggal di kamar mandi pada 22 Juni 1969. Kematiannya di usia 47 tahun itu divonis karena overdosis