Justice League Dark: Apokolips War adalah film animasi lini superhero DC terbaru rilisan Warner Bros. Film ini merupakan film ke-15 dari semesta film animasi DC (DCAMU) yang pertama kali dimulai sejak tahun 2013.
Pada awalnya diperkenalkan lewat Justice League: The Flashpoint Paradox, saga animasi ini seiring perkembangannya, keping demi keping kontinuitasnya hadir solid. Dengan konflik inti mengarah pada pertempuran epik mereka dengan Darkseid, penguasa Apokolips dan pasukannya. Disutradarai oleh Matt Peters dan Christina Sotta, Justice League Dark: Apokolips War menghadirkan para pengisi suara familier DCAMU, seperti Rosario Dawson, Jerry O’Connell, maupun Taissa Farmiga.
Sadar, bahwa cepat atau lambat Darkseid yang melakukan invasi besar-besaran galaksi akan menyerang Bumi, Superman memutuskan untuk mengambil inisiatif penyerangan. Superman kemudian menggalang para anggota Justice League, tidak terkecuali Batman, Wonder Woman, The Flash, John Constantine, Zatanna, dan Green Lantern untuk melakukan serangan kejutan ke Apokolips.
Sayangnya, Darkseid mengetahui hal itu. Ia lalu menyiapkan antisipasi kejutan itu bersama pasukan Parademonnya. Hasilnya mudah ditebak, serangan itu gagal total.
Sebagian besar Justice League tewas mengenaskan sementara yang lainnya jadi tawanan. Untungnya, John Constantine berhasil melarikan diri berkat kemampuan mistisnya…
Dua tahun setelahnya, diceritakan Bumi sebagian telah hancur, dan berada di bawah penguasaan Darkseid. John Constantine yang berhasil selamat selepas itu menjalani hidup yang tidak menentu hingga akhirnya ia didatangi oleh Superman dan Raven.
Bersama Etrigan, Superman, Raven, dan Constantine kemudian menyusun kekuatan kembali. Dengan sisa-sisa Justice League, Teen Titans, dan Suicide Squad, mereka merencanakan serangan kedua pada Darkseid, untuk menyelamatkan Bumi dan apa yang tersisa di dalamnya dari cengkeraman tiran penguasa galaksi ini.
Justice League Dark: Apokolips War, meski mengusung format animasi, bisa dikatakan merupakan jawaban DC terhadap Avengers: Infinity War. Storylinenya dipresentasikan secara impresif. Dan, sejak menit pertamanya, tidak membuang-buang waktu untuk menyuguhkan opening mengejutkan pun mengasyikkan, yang langsung memerlihatkan adegan pertarungan memikat.
Menghadirkan banyak cameo tokoh-tokoh DC populer, baik itu dari Justice League, Teen Titans, dan Suicide Squad, parade karakter yang dihadirkan di sini rasanya akan mumpuni memuaskan fans yang sudah lama mengikuti saga ini.
Seperti halnya babak-babak pendahulunya, tone kisah Justice League Dark: Apokolips War tergolong dark. Dengan sarat adegan kekerasan brutal dan bahkan menjurus gore, seperti yang disajikan sebelumnya di Justice League: The Flashpoint Paradox.
Justice League Dark: Apokolips War secara keseluruhan sangatlah impresif baik secara skala maupun lingkupnya; memberikan rangkaian saga ini sebuah konklusi yang multi interpretasi. Sarat dengan kolaborasi gabungan, tribut pada pada sumber kisah komiknya, dan momen-momen epik, film ini rasanya akan mudah menarik simpati banyak kalangan, tidak hanya sekadar fans DC atau yang sudah lama mengikuti saganya, namun juga pemupus kerinduan para penyuka film-film superhero yang harus bersabar lebih lama lagi untuk dapat menyaksikan film-film superhero live action terbaru di tengah masa pandemi Coronavirus ini.