Para penonton dunia seakan dibuat terpukau dan kagum pada tahun 2011 yang lalu ketika sebuah film Indonesia berjudul The Raid dirilis. Aksi-aksi memukau serta pertarungan bela diri “brutal” disajikan dengan apik oleh sutradara Gareth Evans. Kesuksesan ini membuat pihak Hollywood berniat membuat remake dari film ini, namun kemudian gugur ditengah jalan.
Sutradara film The Expendables 3 Patrick Hughes yang sebelumnya dikabarkan ditunjuk untuk mengarahkan film, meninggalkan proyek remake film action fenomenal kebanggaan Indonesia ini. Alasannya adalah untuk mengarahkan film The Storm Warning. Selain sang sutradara, perusahaan yang rencana-nya akan menangani hak distribusi, Screen Gems juga dikabarkan tidak akan menjadi distributornya.
Namun kini proyek remake ini kembali hidup setelah pihak XYZ Film merilis sebuah video yang memperlihatkan sutradara The Grey dan Smokin’ Aces director Joe Carnahan bersama dengan Frank Grillo (Captain America: Civil War) sedang membahas tentang proyek remake ini. Bahkan Carnahan memberikan berbagai komentar dan haapan bagi penggemar film aksi ini di akun Twitter prbadinya. Sedangkan Gareth Evans, sutradara film originalnya akan bertindak sebagai executive producer dan penulis naskah.
Kabar gembira ini seakan menjadi sebuah kado istimewa bagi para penggemar film aksi, terutama dari Indonesia. Pemilihan sutradara Joe Carnahan sudah sangat tepat mengingat sepak terjang sineas ini di film aksi seperti Narc, The Grey bahkan The A-Team. Ia terakhir menjadi sutradara film layar lebar di tahun 2014 untuk film action-comedy Stretch dan kemudian lebih sering terlibat di proyek film dan serial televisi seperti The Blacklist dan State of Affairs. Carnahan juga dirumorkan terlibat untuk menjadi sutradara dan penulis Bad Boys for Life.
💥 BIG NEWS WEDNESDAY💥 #TheRaid @carnojoe #FrankGrillo pic.twitter.com/ALhgZWgafq
— XYZ Films (@XYZFilms) February 15, 2017
THE RAID remake will hew closer in tone & feel to THE GREY and NARC.@Ghuevans is producing alongside & has given us his full blessing.
— Joe Carnahan (@carnojoe) February 15, 2017
You can't remake The Raid, guys. It's a fantastic film. So, ask yourselves why would we be doing it, unless we had something really special.
— Joe Carnahan (@carnojoe) February 15, 2017
Frank Grillo and I are going to sit down with @colliderfrosty this week, do an in-depth and then all your fears will be allayed #theraid.
— Joe Carnahan (@carnojoe) February 15, 2017
Baca Juga: Tony Jaa, Tiger Chen, dan Iko Uwais Akan Beraksi dalam Triple Threat
The Raid adalah film action asal Indonesia yang disutradarai oleh Gareth Evans. Pertama kali ditayangkan pada Toronto International Film Festival (TIFF) pada tahun 2011 sebagai film pembuka untuk kategori Midnight Madness, para kritikus dan penonton memuji film tersebut sebagai salah satu film aksi terbaik setelah bertahun-tahun. The Raid kemudian memperoleh penghargaan The Cadillac People’s Choice Midnight Madness Award di festival tersebut. Kemudian film ini juga diputar di Festival Film Internasional Dublin Jameson (Irlandia), Festival Film Glasgow (Skotlandia), Festival Film Sundance (Utah, AS), South by Southwest Film (Texas, AS), dan Festival Film Busan (Korea Selatan). Banyaknya atensi publik terhadap film ini, menjadikannya sebagai film komersial produksi Indonesia pertama yang paling berhasil di tingkat dunia.
The Raid dibintagi oleh Iko Uwais, Ray Sahetapy, Joe Taslim, Donny Alamsyah, Yayan Ruhian, Pierre Gruno dan Tegar Satrya. Kesuksesan film ini membuka jalan bagi aktor-aktornya untuk berkarier di Hollywood, seperti Joe Taslim yang bermain di Furious 7, Iko Uwais dan Yayan Ruhian yang terlibat dalam film Star Wars: The Force Awakenings.