Setelah mengunjungi empat kota, Japanese Film Festival 2019 (JFF) akhirnya sampai di penghujung acara. Seperti tahun sebelumnya, kota Bandung terpilih menjadi penutup dari rangkaian acara JFF. JFF membawakan 14 film terbaru yang rilis pada tahun 2018 hingga 2019. Tiga belas di antaranya akan hadir di layar lebar CGV Paris Van Java, Bandung.
Samurai Shifters dipilih menjadi film pembuka di JFF Bandung kali ini. Film tentang seorang samurai kutu buku, yang mengemban tugas berat sebagai perencana pemindahan wilayah tuannya ini, dapat memberikan gambaran bagi masyarakat Indonesia tentang bagaimana kehidupan Jepang di masa lalu, sekaligus memberikan hiburan dengan aksi kocak para samurai.
Japanese Film Festival untuk pertama kalinya juga memutarkan film Indonesia karya sutradara Riri Riza, yang berjudul Humba Dreams. Film dengan latar belakang Pulau Sumba ini ditayangkan perdana di Shanghai International Film Festival Juni 2019 lalu, dan mendapatkan respon yang sangat positif. Film ini mendapatkan CJ Entertainment Award di Asian Project Market, Busan International Film Festival pada tahun 2017. Dengan penggambaran latar belakang yang mempesona hingga sorotannya terhadap isu-isu kompleks, Humba Dreams menjadi salah satu film yang tidak dapat dilewatkan.
Setelah pemutaran film Humba Dreams, diadakan pula post talk bersama Riri Riza selaku sutradara, sekaligus Mira Lesmana selaku produser dari film ini. Kedua film tersebut, beserta sebelas film menarik lainnya, dapat disaksikan pada Japanese Film Festival 2019 di Bandung yang akan diselenggarakan pada:
Waktu: 20-22 Desember 2019
Tempat: CGV Paris Van Java, Jl. Sukajadi No.131-139, Cipedes, Kec. Sukajadi, Bandung, Jawa Barat 40162
Harga Tiket: Rp20.000.-/pemutaran film
Beragam genre film akan hadir dalam festival ini. Mewakili genre drama romantika akan hadir film Little Love Song (Kojiro Hashimoto) yang terinspirasi dari lagu hits karya MONGOL800, dan film A Banana? At This Time of Night? (Tetsu Maeda) yang diangkat dari kisah nyata. Disusul film animasi Children of the Sea (Ayumu Watanabe), dengan visual dan musik menakjubkan yang akan menarik perhatian.
Masquerade Hotel (Masayuki Suzuki) dan 12 Suicidal Teens (Yukihiko Tsutsumi) mewakili film bergenre misteri dan thriller dari JFF di tahun ini, dengan sejumlah aktor dan aktris kelas atas yang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar film Jepang. Film Samurai Shifters (Isshin Inudo) membawakan cerita sejarah yang menggambarkan Jepang, dibalut dengan komedi yang mengocok perut. Kemudian, film My Dad is a Heel Wrestler (Kyohei Fujimura) dapat menjadi film pilihan yang cocok untuk disaksikan bersama keluarga. JFF juga membawakan The Fable (Kan Eguchi) untuk mereka yang tertarik dengan film penuh aksi.
JFF kali ini menayangkan We Are Little Zombies, sebuah film bergenre drama musikal garapan Makoto Nagahisa yang memiliki estektik tidak biasa. Film tersebut telah mendapatkan penghargaan World Dramatic Special Jury Award untuk Orisinalitas di Sundance Film Festival, dan telah diputar di Berlin International Film Festival 2019, Buenos Aires International Festival of Independent Cinema 2019, Fantasia Film Festival 2019, dan Sitges – Catalonian International Film Festival 2019. Selain itu, ada pula Dance with Me karya Shinobu Yaguchi. Film komedi musikal ini pun telah mendapatkan Audience Award di Toronto Japanese Festival, dan Audience Silver Award di Fantasia Film Festival.
Selain itu, JFF mendapat kehormatan untuk memutarkan film omnibus bisu Angel Sign (Hojo Tsukasa), yang baru dirilis secara resmi di Jepang pada tanggal 15 November 2019. Angel Sign merupakan proyek ambisius yang melibatkan berbagai pekerja kreatif dari seluruh dunia, untuk berkolaborasi menciptakan maha karya ini. Film ini merupakan sebuah adaptasi dari lima komik, yang memenangkan penghargaan dalam ajang kompetisi “Silent Manga Audition,” yang dibuat oleh para komikus di seluruh penjuru dunia. Masing-masing adaptasi disutradarai dan dibintangi oleh sutradara serta aktris dan aktor mancanegara, termasuk sutradara Indonesia, Kamila Andini, dan aktor Teuku Rifnu Wikana, yang bermain bersama aktris muda asal Jepang, Yoshida Mikako, dan artis cilik Abigail.
Line-up Film di Japanese Film Festival Bandung:
Info Pembelian Tiket (Bandung):
- Offline: Loket CGV Paris Van Java
- Online: Website cgv.id, Apps CGV dan Apps Partner CGV
*Tiket dijual mulai tanggal 18 Desember 2019
*Pembelian secara online & mobile apps akan dikenakan biaya admin
Selain pemutaran film, JFF bekerja sama dengan Indicinema Bandung akan menyelenggarakan diskusi dengan tema “Micro-Budget Production: Director’s View” dengan menghadirkan pembicara Yandy Laurens, sutradara film Keluarga Cemara (2019) yang telah memenangkan banyak penghargaan di Piala Maya 2019, serta Ravi Bhawarni, sutradara 27 Steps of May (2019) yang karyanya meraih banyak penghargaan di festival film internasional, di antaranya Jogja-NETPAC Asian Film Festival dan World Cinema Amsterdam. Kedua sutradara ini akan membahas seputar pembuatan produksi film dengan anggaran yang terbatas, dan dimoderatori oleh Minfadly Robby, Manajer Indicinema Bandung.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan akses sosial media JFF:
Instagram: @indonesiajff
Facebook Fan page: Japanese Film Festival – Indonesia
Website: http://id.japanesefilmfest.org/
E-mail: [email protected]