Film ‘Gundala’ yang akan tayang 29 Agustus 2019 telah menjadi pembicaraan banyak orang. Jagoan dari komik legendaris ini dinantikan oleh rakyat Indonesia yang haus hiburan berkualitas. Ditulis skenarionya dan disutradarai oleh Joko Anwar, ‘Gundala’ diharapkan dapat menjadi penyegar untuk genre yang cukup jarang ada di Indonesia. Gundala merupakan bagian dari Jagat Bumilangit.
Apa itu Jagat Bumilangit? Bumilangit yang berdiri sejak tahun 2003 adalah sebuah perusahaan hiburan berbasis karakter terdepan di Indonesia yang mengelola pustaka karakter terbanyak, sekitar 1000 lebih karakter ciptaan banyak komikus legendaris Indonesia.
Nama-nama legenda seperti bapak komik Indonesia RA Kosasih, Ganes TH., Hasmi, Jan Mintaraga, Mansyur Daman, Wid NS, Nono GM, Banuarli Ambardi, Mater sampai Iwan Nazif dan Is Yuniarto merupakan original artist yang karyanya dilisensi di Bumilangit.
Jagat Bumilangit dimulai sejak Letusan Toba 75.000 SM. Jagat Bumilangit terbagi atas empat era yaitu Era Legenda, Era Jawara, Era Patriot, dan Era Revolusi.
Era Jawara adalah eranya para pendekar, mereka ada di masa kerajaan nusantara. Jagat Jawara memiliki 500 karakter dengan 50 judul komiknya yang telah diterbitkan, di antaranya ada Si Buta Dari Gua Hantu dan Mandala.
Sedangkan Era Patriot adalah eranya para jagoan. Mereka ada di masa saat ini. Untuk Jagat Patriot terdiri dari 700 karakter dan 110 judul komiknya, yang telah diterbitkan dan dijual. Sepanjang sejarahnya komik-komik ini telah terjual lebih dari dua juta eksemplar dan dibaca oleh lebih dari sepuluh juta orang. Karakter-karakter terkemuka yang termasuk di dalamnya adalah Gundala, Sri Asih, jagoan pertama Indonesia yang diciptakan tahun 1954, lalu Godam, Tira, Sembrani dan masih banyak lagi lainnya.
Pada tahun 2003, Hasmi menjadi salah satu pendiri PT. Bumilangit dengan bercita-cita untuk membangkitkan kembali industry kreatif komik Indonesia.
Sebagai Creative Director, Hasmi meletakkan dasar-dasar pengembangan dan pembaharuan karakter-karakter yang dikelola oleh Bumilangit, termasuk Gundala.
Gundala dipilih menjadi patriot pertama dalam Jagat Sinema Bumilangit. Film ‘Gundala’ ditulis skenarionya dan disutradarai oleh Joko Anwar. Gundala diperankan oleh Abimana Aryasatya. Kembalinya karakter ciptaan Hasmi ke layar lebar ini diharapkan dapat memperlihatkan ke generasi baru bahwa Indonesia mempunyai karakter jagoan yang layak dibanggakan. Setelahnya akan ada film-film lain dari karakter yang ada di Jagat Bumilangit yang diproduksi. Gundala sebagai film pembuka Bumi Langit “universe” , tentunya akan menjadi pusat perhatian dari para penggemarnya.
Apakah Gundala mampu memberikan yang diharapkan oleh penonton? Nampaknya dari trailer yang telah resmi dirilis, kesan kelam dan gelap menjadi faktor penentu utama film ini.
Sutradara Joko Anwar sendiri telah menyam,paikan bahwa Gundala versi film, akan berbeda dengan versi komiknya. Gundala versi film akan lenih menekankan pada unsur milenialnya, disesuaikan dengan selera penonton masa kini, serta berdasarkan atas reaksi sosial terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan saat ini.
Pemilihan Abimana Aryasatya sebagai Gundala dirasakan sangat pas, karena sosok karakternya memang seperti pahlawan, yang tidak mementingkan diri sendiri dan sosok manusia pada umumnya pada masyarakat.
Penjelasan ini sesuai pada saat acara rilis Poster Resmi Film Gundala, yang dilakukan beberapa waktu lalu dengan tag line ‘Negeri Ini Butuh Patriot‘
Bumilangit Studios, Screenplay Films bekerja sama dengan Legacy Pictures dan Ideosource entertainment mempersembahkan film ‘Gundala’ yang akan tayang 29 Agustus 2019,dengan pemeran utama Abimana Aryasatya , Muzakki Ramdhan, Tara Basro dan Marissa Anita (cinemags/NutyLaraswaty)