Seperti kita ketahui, film Parasite yang diarahkan oleh Bong Joon-ho baru saja mengguncang panggung Academy Awards 2020 dengan memenangkan kategori-kategori penting dalam ajang ini. Film ini berhasil membawa pulang piala Oscar untuk Best Pictures, Best Director untuk Bong dan Best Original Screenplay untuk Bong dan Han Jin-won dan sekaligus mencetak sejarah sebagai film Asia dan film berbahasa asing pertama yang memenangkan kategori penting ini.
Nama Bong Joon-ho sebenarnya sudah mencuri perhatian penggemar film dunia dan para sineas Hollywood selama beberapa tahun belakangan ini. Sebelum mengarahkan film peraih Oscar 2020 ini, Bong juga telah melahirkan sejumlah film yang cukup fenomenal dan berhasil memukau para penontonnya. Beberpa di antaranya adalah:
Memories of Murder (2003)
https://www.youtube.com/watch?v=dTnyhLywdJc
Para penonton Amerika mungkin sudah terbiasa melihat mitos dan kisah sosok pembunuh berantai yang dikemas dalam film thriller dan dokumenter, tetapi bagaimana jika sebuah film datang dari budaya di mana fenomena seperti itu tidak ada? Film Bong “Memories of Murder,” mengambil pendekatan berani untuk penyelidikan terhadap pembunuh berantai pertama Korea Selatan, seorang predator yang memperkosa dan membunuh 10 wanita di daerah pedesaan pada tahun 1986. Dalam kolaborasi pertamanya di Bong dengan Song Kang Ho, aktor yang kemudian muncul dalam “The Host,” “Snowpiercer” dan “Parasite,” Bong mengatakan bahwa aktor tersebut dapat membawa humor dan kesedihan ke dalam peran-nya sebagai seorang detektif lokal yang menyelidiki pembunuhan ganda dengan rekannya (Kim Rwe H).
Kedua penyelidik tersebut kemudian mencoba berbagai metode di luar nalar untuk memecahkan kasus ini, dan ada saat-saat ketika film tersebut mempertimbangkan untuk menghadirkan tragedi ini semakin dalam dan berat. Dengan caranya sendiri, Bong membangun kembali minat ke jenis film yang tidak memiliki banyak peminat di bioskop Korea.
The Host (2006)
Meskipun “Memories of Murder” membawa lebih banyak pujian dan perhatian di Amerika Serikat, film monster Bong di tahun 2007, “The Host,” adalah sebuah film yang benar-benar menempatkan perhatian dunia kepadanya. The Host dimulai dengan seorang perwira militer Amerika membuang galon formaldehida di Sungai Han, yang menghasilkan makhluk laut bermutasi secara genetis yang muncul di perarian enam tahun kemudian.
Adegan serangan monster yang sekelas dengan film-film Hollywood serta skala kekacauan yang memuaskan penonton membuat film ini sangat sukses dan menjadi sensasi di Korea Selatan dan diseluruh dunia. Meskipun demikian sentuhan khas Bong juga tidak ketinggalan, seperti karakter pegawai toko makanan ringan (Song) yang menjadi kemudian pahlawan, emosi tulus keluarga dalam krisis dan koeksistensi antara dua makhluk. Dengan itu dikatakan The Host berhasil membantu Bong memperluas daya tariknya di seluruh belahan bumi.
Mother (2010)
Setelah “The Host,” yang sukses luar biasa Bong mungkin seharusnya melompat ke proyek yang lebih komersil dan berskala besar atau bahkan film berbahasa Inggris. Tapi Bong malah lebih tertarik untuk membuat sebuah film misteri pembunuhan skala kecil “Mother” pada tahun 2010. Kim Hye-ja memerankan seorang janda yang dengan gigih melindungi putranya yang cacat mental (Won Bin) setelah ia dituduh membunuh seorang gadis sekolah menengah setempat. Dia melakukan penyelidikan sendiri atas kejahatan tersebut dan mengambil langkah drastis dalam mengejar keadilan.
Disajikan dengan dengan lebih terbatas dan lebih sedikit humor daripada biasanya, Bong mengukur ikatan antara ibu dan anak dan bagaimana naluri orang tua untuk meyakini bahwa yang terbaik tentang seorang anak dapat mengaburkan dan memutarbalikkan kebenaran. Keajaiban “Mother” – dan kinerja Kim Hye-ja adalah sebuah sajian yang sangat mengagumkan
Snowpiercer (2013)
Bong kemudian melakukan lompatan besar untuk membuat film dengan anggaran besar dengan sejumlah bintang Hollywood untuk genre sci-fi berjudul Snowpiercer, yang merupakan kombinasi dari film thriller gaya postapocalyptic, “Mad Max” dan sindiran politik. Dengan setting pada tahun 2031, setelah peristiwa iklim global membuat bumi tidak dapat dihuni, sisa-sisa terakhir umat manusia diangkut dengan kereta api berkecepatan tinggi yang tidak akan pernah berhenti dan tidak ada yang bisa keluar, karena takut akan kematian. Tilda Swinton berhasil memerankan sosok pejabat yang bertanggung jawab menegakkan sistem kelas di kereta, yang memisahkan rakyat jelata di belakang dari golongan elit istimewa di depan.
Film ini adalah sebuah cara Bong dalam mengingatkan dunia tentang ketidaksetaraan ekonomi dengan bintang-bintang terkenal seperti Chris Evans, Octavia Spencer, Jamie Bell, John Hurt dan Song Kang Ho.
Okja (2017)
Okja mengisahkan tentang seorang anak perempuan asal Korea Selatan yang bernama Mija (Seohyun) yang bersahabat dengan seekor monster yang pemalu dan tertutup bernama Okja. Sampai pada suatu ketika, ada sebuah perusahaan multi-nasional yang berkuasa berusaha untuk menculik Okja. Mija dan Okja pun melarikan diri ke New York City. Dalam perjalanannya di kota asing tersebut, mereka pun bertemu dengan seorang aktivis pembela hak-hak hewan yang bernama Red (Lily Collins).
Naskah film ini ditulis oleh Bong bersama dengan Jon Ronson (Frank). Film ini menjadi film pertama dari Asia yang dibiayai oleh Netflix. Selain Seohyun dan Collins, film monster ini juga dibintangi oleh Tilda Swinton (Hail, Caesar!, Moonrise Kingdom), Jake Gyllenhaal (Nightcrawler, Everest), Paul Dano (Love & Mercy, 12 Years a Slave), Devon Bostick (The 100), Byun Heebong (The Host), Shirley Henderson (Anna Karenina), Daniel Henshall (The Babadook), Yoon Je Moon (Mother), Choi Wooshik (Set Me Free) dan Steven Yeun (The Walking Dead).