Dengan ukurannya yang besar, raungan yang ikonik, dan semburan nafas atom yang menakutkan, Godzilla telah lama mendominasi sebagai monster raksasa paling menonjol di bioskop. Populer di Jepang dan Amerika, Godzilla telah “tampil” dalam puluhan film sejak penampilan pertamanya di tahun 1954, dan dengan kebangkitan baru setelah film Godzilla (2014 ) yang diterima dengan baik oleh berbagai kalangan, sang raja monster kini lebih terkenal dari sebelumnya.
Selain film, Godzilla telah ditampilkan dalam video game, program televisi, dan novel, menawarkan beberapa jenis media untuk dinikmati oleh para penggemar. Tetapi dengan beberapa dekade film untuk dijelajahi, apa rahasia terbesar Godzilla?
Dan kini, untuk menyambut perilisan film Godzilla: King of the Monsters, Cinemags menampilkan sepuluh fakta mengagumkan tentang kaiju paling terkenal di Jepang dan dunia ini! (yang dihimpun dari berbagai sumber).
Ada Beberapa Godzilla dengan Berbagai Ukuran
Meskipun kita cenderung menganggap “Godzilla” sebagai satu entitas, sebenarnya sudah ada puluhan Godzilla yang muncul selama ini. Mereka sangat bervariasi dalam ukuran tetapi umumnya tumbuh lebih besar seiring berjalannya waktu, dengan Legendary, Shin, dan terutama Godzilla Earth menjadi yang terbesar. Dan itu bahkan tidak menghitung bentuk kloning seperti SpaceGodzilla dan Mechagodzilla.
Godzilla Memperingatkan Tentang Bahaya Bom Atom
Pada debutnya pada tahun 1954, Godzilla mengamuk di Tokyo, mengakibatkan pihak pemerintah berusaha menghancurkannya sebelum benar-benar memusnahkan Jepang. Namun, dalam berbagai penampilannya yang menyeramkan, Godzilla bukan hanya monster raksasa yang tidak berpikiran, tetapi juga korban manusia.
Seringkali dalam film-filmnya, Godzilla dibangunkan atau diciptakan oleh penggunaan bom atom oleh manusia; seperti dalam film aslinya, dikisahkan keluarga Godzilla dihabisi oleh senjata, dan amukannya merupakan pembalasan. Godzilla pertama kali muncul pada tahun 1954 — kurang dari satu dekade setelah Jepang dibom atom dalam Perang Dunia 2, dan dia mengingatkan kita akan bahaya yang dimiliki senjata pemusnah massal.
Godzilla Menciptakan Istilah “Suitmation”
Penampilan pertama Godzilla menciptakan seni “suitmation”, dimana seorang aktor berada dalam sebuah kostum untuk menggambarkan karakter raksasa (film-film sebelumnya seperti King Kong menggunakan animasi stop-motion). Dengan tidak ada preseden untuk bersandar, itu mengesankan seberapa baik desainer membangun kostum, meskipun itu sulit untuk dipakai. Setelan itu berat, panas, dan sulit untuk bernafas bahkan sebagian besar aktor hanya bisa bertahan tiga menit sekaligus.
Sementara di zaman modern, CGI telah menjadi lebih menonjol dalam film Amerika, kru Jepang sering masih sering menggunakan kostum praktikal (atau mencampurkannya dengan CGI), yang mengarah ke berbagai gaya yang membantu membedakan berbagai film petualangan Godzilla (versi Jepang).