Gebrakan mengejutkan kembali dilakukan oleh sebuah film Indonesia berjudul Headshot. Setelah mulai beredar di luar negeri pada awal bulai ini, sambutan positif dan pujian bertebaran melalui berbagai kritikus luar. Bahkan situs Rotten Tomateos memberikan penilaian 71 persen, sebuah nilai yang cukup bagus. Bandingkan dengan film besar Batman v Superman yang “hanya” mendapatkan skor 27 persen.
Situs besar seperti The Guardian bahkan mengatakan Headshot merupakan film paling brutal dan menghibur tahun ini, sedangkan The Hollywood Reporter juga mengatakan bahwa film ini memiliki unsur yang mencerminkan sisi kemanusiaan dan kekelamannya.
Nama Iko Uwais memang memang menjadi daya tarik tersendiri karena sudah cukup dikenal di kalangan penggemar film aksi penuh darah karena sukses membawa The Raid dan sekuelnya menjadi salah satu film terbaik Indonesia di perfilman internasional.
Sebelumnya film ini telah diputar secara perdana di acara Toronto International Film Festival (TIFF) 2016. Tidak disangka film ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para penonton yang menyaksikannya pada saat itu. Bahkan para penonton memberikan standing ovation untuk Headshot. Selain diputar di TIFF film ini juga berhasil meraih penghargaan Grand Prix Nouveau Genre Award untuk kategori International Feature Film Competition di ajang L’Étrange Festival 2016.
Baca Juga: Inilah Tiga Villain yang Akan Hadir di Film Wonder Woman
Tentang Headshot
Film ini mempertemukan Iko Uwais dengan Chelsea Islan dan lawan mainnya dalam film The Raid 2, Julie Estelle. Headshot yang disutradarai Mo Brothers (Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto) ini diproduseri oleh Mike Wiluan, Wicky V. Olindo, Sukdev Singh and Shinjiro Nishimura. Rencananya, Headshot akan diedarkan secara serentak pada tahun 2016 ini. Selain Iko, Chelsea dan Julie , pemain lain yang sudah bergabung dengan proyek film ini adalah Sunny Pang dan Zack Lee.
Film ini menceritakan tentang seorang pria yang lupa ingatan dan kemudian lambat laun mulai meraih ingatan masa lalunya yang penuh kekerasan setelah dirawat oleh seorang dokter. Film ini menyajikan tema thriller action seperti yang ada dalam franchise film Bourne dengan memadukan aksi dan thriller yang intense.
Film yang melakukan pengambilan gambar Jakarta tersebut juga melakukan proses syuting di Infinite Studios, Batam, sebuah studio film bertaraf internasional yang sudah sering digunakan untuk keperluan syuting film layar lebar maupun film televisi produksi sejumlah negara.