HAM Overland de Java menjadi tema khusus bagi awak media dalam menikmati liburan di masa pandemi. Himpunan Anak Media (HAM) berkesempatan menyambangi lokasi syuting film Lampor: Keranda Terbang dan Filosofi Kopi 2: Ben & Jody di lereng Gunung Sindoro-Sumbing, dan merasakan keseruan berwisata di alam bebas dengan mematuhi aturan protokol kesehatan menerapkan 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak).
“HUT HAM ke-13 tahun ini mengambil sub tema ‘Media Mengonstruksi Industri Perhotelan & Pariwisata Pasca Pandemi COVID-19,’ sekaligus ingin memastikan apakah pelaku industri perhotelan dan pariwisata di Kabupaten Wonosobo dan Banyumas telah menerapkan adaptasi kebiasaan baru,” ungkap Ketua HAM, Arief Suharto.
Ia kembali menjelaskan, dengan melihat kondisi di lapangan, beberapa awak media yang menjadi peserta ingin mengonstruksi kembali Industri perhotelan dan pariwisata, dalam kesiapannya menyambut tamu dan wisatawan yang berkunjung ke dua Kabupaten tersebut.
POSONG: Menikmati Keindahan Panorama 8 Gunung Sekaligus di 1 Lokasi
Usai menjalankan “ritual kecil” perayaan HUT HAM di Hotel Dafam Wonosobo, untuk mengejar datangnya fajar, tepat pukul 03.15 WIB awak media pun melanjutkan perjalanan ke Destinasi Wisata Posong, Desa Tlahab, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Zuniyanto, Pengelola Kawasan Wisata Posong menjelaskan, Posong menjadi tempat menyaksikan matahari terbit yang lebih spesifik dan spesial, dengan latar belakang 8 puncak gunung di Jawa Tengah.
Menikmati keindahan alam bebas di Posong, yang mulai dibangun tahun 2019 ini, setiap jam wisatawan akan menemukan pengalaman yang berbeda. “Dalam master plan Kawasan Wisata Posong, kelak wisatawan tidak hanya menikmati pemandangan matahari terbit di lereng Gunung Sindoro saja, tapi juga matahari terbenam dari balik Gunung Sumbing,” ungkap Zuniyanto.
“Posong kependekan dari Pos Kosong. Menurut cerita pendahulu, lokasi itu menjadi tempat strategi perang Pangeran Diponegoro bersama pasukannya mengusir penjajah Belanda. Posong berada di ketinggian 1800 mdpl. Dari sini, wisatawan dapat melihat gunung Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Ungaran, dan Muria, jadi dapat melihat 8 gunung sekaligus. Untuk menyaksikan keindahan alam Posong terbaik, datanglah pada Juli hingga Agustus. Namun, jika ingin memotret milky way – latar belakangnya adalah Gunung Sindoro, kemudian foreground-nya bunga tembakau – waktu terbaiknya itu hanya tiga hari, yakni setiap tanggal 27-29 Juli,” urainya.
Selama pandemi COVID-19, Zuniyanto mengaku jumlah kunjungan wisatawan berkurang hingga 50 persen. “Sebelum COVID-19, jumlah pengunjung dalam setahun mencapai 135 ribu pengunjung. Kami menjalin kerja sama dengan para travel agent dari Yogyakarta dan Borobudur. Untuk wisatawan mancanegara didominasi Belanda, Jerman, dan Malaysia.” pungkas Zuniyanto.
Pernah Jadi Lokasi Syuting Film Filosofi Kopi 2: Ben & Jody dan Lampor: Keranda Terbang
Kedai Kopi milik Pak Tuhar, dengan label Two Heart di Posong, menjadi salah satu tempat untuk syuting film Filosofi Kopi 2: Ben & Jody, yang dibintangi Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Luna Maya, dan Nadine Alexandra, yang dirilis pada 13 Juli 2017 silam. Film ini disadur dari cerita pendek “Filosofi Kopi” karya Dee Lestari, yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko.
“Nama Two Heart ini diadopsi dari nama saya yang diplesetkan; Tuhar, menjadi Two Heart. Dan kebetulan lokasi hamparan kebun kopi dan kedai kopi saya ada di kaki gunung Sindoro-Sumbing, yang jika digabungkan menjadi simbol hati.” ungkap Tuhar.
Selain Filosofi Kopi 2: Ben & Jody, film horor berjudul Lampor: Keranda Terbang juga pernah mengambil lokasi syuting di lereng Sindoro-Sumbing. Aktor Dion Wiyoko dan Adinia Wirasti menjadi pemeran utama film ini. Film besutan Guntur Soeharjanto yang tayang sejak 31 Oktober 2019 ini diangkat dari mitos Lampor, yang hingga kini masih eksis di masyarakat pegunungan Sindoro-Sumbing Temanggung.
Sensasi Off-Road Menembus Hutan Pinus Limpakuwus Baturraden
Menjinakkan medan lumpur dan “jeratan” akar liar hutan pinus di kaki Gunung Slamet, Baturraden, Purwokerto, menjadi menu penutup berwisata di alam bebas yang paling mendebarkan peserta HAM Overland de Java.
Dengan menggunakan 10 kendaraan off-road 4X4 yang bekerja sama dengan Palawi Risorsis, siang itu awak media dibawa menerabas “beton” pinus. Kabut tipis di sepertiga rute yang harus diselesaikan menjadi panorama yang mengagumkan.
Sista dari Palawi Risorsis mengatakan, Safari Adventure menawarkan wisata off-road 3 paket yakni fun, middle, dan extreme, dengan harga paket 650 ribu rupiah untuk 3 orang. Untuk jalur fun dan middle dimulai dari gerbang wanawisata Palawi hingga safari see to sky.
Paket off-road ini dibuat berdasarkan tingkat kesulitan dan jarak tempuh. Jika datang bersama keluarga, direkomendasikan mengambil paket yang fun atau middle. Dengan paket ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan Gunung Slamet dan Kota Purwokerto seperti di atas langit.
“Untuk mendapatkan pengalaman yang seru di Purwokerto, saya tawarkan untuk off-road di Palawi Risorsis dengan mengambil jalur extreme. Saya siapkan 10 mobil Jeep khusus off-road buat HAM,” ujar Achmad Husein, Bupati Purwokerto, saat talk show bersama HAM di Meotel (24/11/2020).
Bak gayung bersambut, peserta HAM Overland menerima tawaran dari Bupati untuk off-road dengan jalur extreme, yang memiliki jarak tempuh 12 kilometer dengan waktu tempuh 3 jam. Namun, prediksi meleset, karena keseruan off-road ini ditempuh lebih dari 4 jam. Rintangan banyak ditemukan oleh off-roader. Mulai dari mobil yang mogok, hingga tidak sanggup menaklukkan medan yang akhirnya harus diderek mobil lain.
“Ini pengalaman off-road yang paling seru yang pernah saya ikuti. Selain rutenya yang panjang ,dan waktu tempuh yang lama, medannya pun lebih menantang dari yang pernah saya alami,” terang Ardian, General Manager Hotel Dafam Pekalongan, yang menjadi salah satu peserta dari HAM Overland de Java.