Film Hutang Nyawa
Visinema Pictures dan Legacy Pictures merilis poster dan teaser trailer dari film terbaru, Hutang Nyawa, dalam press conference yang berlangsung di Metropole XXI.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pemeran utama dan kru film, termasuk
Taskya Namya, Muhammad Khan, Rachel Vennya, Mike Lucock, Mian Tiara, Billy Christian (sutradara), dan Cristian Imanuell (produser).
Poster film Hutang Nyawa
Didominasi suasana gelap dan intens yang memunculkan rasa takut serta misteri.
Di tengah-tengahnya, sosok Erwina (diperankan oleh Taskya Namya) yang memakai seragam pabrik, tampak berdiri dengan ekspresi penuh ketakutan.
Ia memegang lampu minyak, satu-satunya sumber cahaya dalam ruangan yang dipenuhi kain batik yang tergantung.
Namun, ketegangan semakin meningkat ketika kain-kain tersebut ternyata membungkus sesuatu yang menyerupai tubuh manusia, dengan noda darah yang menetes.
Poster ini dengan sempurna menangkap elemen-elemen mistis, rahasia, dan teror yang diusung oleh film Hutang Nyawa.
Kombinasi ekspresi ketakutan, simbolisme kain batik, dan dominasi warna gelap menjadikan poster ini tidak hanya ikonik, tetapi juga sangat efektif dalam membangun rasa ingin tahu calon penonton.
Tak kalah misterius dari posternya, teaser trailer Hutang Nyawa pun semakin memperkuat aura misterius.
Dimulai dengan adanya ritual, penonton dibawa ke ruang gelap bercahaya merah redup, sebuah simbol awal dari kengerian yang akan datang.
Wajah panik Erwina yang berlari seakan dikejar sesuatu mengisi layar.
Simbol-simbol mistis, pabrik tua dengan mesin-mesin usang, serta suasana klenik memberikan atmosfer gelap dan mencekam.
Apakah misteri ini berkaitan dengan kepercayaan sebagian orang bahwa di balik pabrik yang terlihat sukses ternyata melakukan ritual tumbal pabrik?
Potongan singkat ini segera berpadu dengan adegan Awang (Muhammad Khan), yang tampak tenggelam dalam konflik batin, dan Tri (Rachel Vennya), yang menghadirkan sisi misteri yang belum terungkap.
Billy Christian, sutradara film ini, menjelaskan visi di balik video tersebut.
“Saya ingin menciptakan pengalaman menonton yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga menggugah perasaan. Film ini mengangkat isu-isu yang kerap kita abaikan, dibalut dengan unsur mistis dan klenik yang sangat khas Indonesia,” ungkapnya dengan penuh semangat.